Ilustrasi Sederhana Dunia Amfibi
Amfibi adalah kelas vertebrata yang unik, dikenal karena kemampuan mereka untuk menjalani dua fase kehidupan yang berbeda: fase akuatik (air) sebagai larva, dan fase terestrial (darat) sebagai dewasanya (meskipun beberapa spesies tetap akuatik sepanjang hidupnya). Nama "Amfibi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "hidup ganda". Hewan-hewan ini, yang meliputi katak, kodok, salamander, dan sesilia, memainkan peran ekologis yang sangat penting sebagai pemangsa serangga dan sebagai indikator kesehatan lingkungan. Kulit mereka yang tipis dan permeabel menjadikannya sangat sensitif terhadap polusi, sehingga kelangsungan hidup mereka sering kali mencerminkan kondisi alam di sekitar kita.
Mempelajari nama-nama amfibi membuka jendela pada keanekaragaman hayati yang menakjubkan. Mulai dari katak yang melompat gesit hingga salamander yang bergerak lambat di dasar hutan yang lembap, setiap spesies memiliki adaptasi unik yang memungkinkan mereka bertahan hidup di lingkungan yang dinamis. Pembagian utama dalam kelas Amphibia adalah Anura (tanpa ekor, seperti katak dan kodok), Caudata (dengan ekor, seperti salamander), dan Gymnophiona (tanpa kaki, seperti sesilia).
Ordo Anura mencakup mayoritas amfibi yang kita kenal. Kelompok ini terkenal karena tidak memiliki ekor saat dewasa dan memiliki kaki belakang yang kuat untuk melompat. Nama-nama dalam kelompok ini sangat bervariasi, mencerminkan habitat dan perilaku mereka.
Di Indonesia, kita dapat menemukan Katak Pohon (sering dari genus Rhacophorus) yang memiliki bantalan lengket di jari-jari kaki mereka untuk memanjat daun. Berbeda dengannya, ada Kodok (umumnya dari famili Bufonidae), yang cenderung memiliki kulit lebih tebal dan berlendir, lebih menyukai daratan daripada air terbuka. Nama lokal yang populer juga mencakup Rana, yang sering merujuk pada katak sawah atau katak air tawar yang sering dijumpai di sekitar ekosistem pertanian.
Beberapa nama lain dalam Anura yang menarik perhatian global adalah Katak Panah Beracun (Dendrobatidae), yang meskipun kecil, membawa warna-warna peringatan yang indah namun mematikan. Sementara itu, Katak Tanduk (genus Ceratophrys) terkenal karena mulutnya yang sangat lebar dan kebiasaannya memangsa hewan yang ukurannya mendekati mereka.
Ordo Caudata didominasi oleh salamander dan tritons. Ciri khas mereka adalah tubuh memanjang dengan ekor yang tetap ada hingga fase dewasa. Mereka seringkali lebih menyukai habitat yang sangat lembap, seperti di bawah kayu lapuk atau di tepi sungai kecil yang teduh.
Dalam daftar nama-nama amfibi Caudata, kita menemukan Salamander sendiri, yang secara umum merujuk pada spesies yang hidup di belahan bumi utara. Di beberapa wilayah tropis, spesies yang mirip mungkin dikenal dengan nama lokal atau diklasifikasikan sebagai Triton, yang biasanya memiliki kulit lebih kasar saat dewasa. Banyak salamander mempertahankan insang luar sepanjang hidupnya, terutama yang hidup di air jernih pegunungan.
Kelompok amfibi yang paling jarang terlihat adalah Gymnophiona, atau sering disebut Sesilia (Caecilians). Hewan-hewan ini menyerupai cacing tanah raksasa atau ular tanpa kaki. Mereka adalah ahli penggali dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah hutan hujan.
Karena gaya hidup mereka yang tersembunyi, pengetahuan kita tentang nama dan keanekaragaman sesilia masih jauh lebih sedikit dibandingkan dengan katak. Mereka adalah bukti nyata bahwa dunia amfibi jauh lebih luas daripada sekadar makhluk yang melompat di kolam.
Keberagaman nama-nama amfibi ini mencerminkan seberapa luas mereka tersebar di planet kita. Dari Katak Sawah yang sering kita dengar suaranya di malam hari hingga spesies langka yang hanya hidup di gua-gua tertentu, mereka semua menghadapi ancaman serius akibat hilangnya habitat, perubahan iklim, dan penyakit jamur (Chytridiomycosis). Upaya konservasi sangat bergantung pada kesadaran kita terhadap identitas dan nilai intrinsik setiap spesies amfibi di muka bumi.
Memahami nama-nama amfibi adalah langkah pertama untuk menghargai kompleksitas ekosistem tempat mereka tinggal.