Amenore primer adalah kondisi medis ketika seorang wanita belum mengalami menstruasi pertama (menarke) hingga usia 15 tahun, atau belum mengalami menstruasi hingga usia 13 tahun namun disertai dengan tidak adanya perkembangan karakteristik seks sekunder, seperti pertumbuhan payudara.
Kondisi ini berbeda dengan amenore sekunder, di mana menstruasi yang tadinya teratur tiba-tiba berhenti. Amenore primer seringkali menimbulkan kecemasan baik bagi penderitanya maupun orang tua mereka, dan memerlukan evaluasi medis yang menyeluruh untuk menemukan akar penyebabnya.
Penyebab amenore primer sangat beragam, mulai dari faktor genetik, kelainan struktural, hingga masalah hormonal. Menentukan penyebab ini adalah langkah pertama dalam menentukan jenis obat amenore primer yang tepat.
Pengobatan untuk amenore primer sangat bergantung pada penyebab dasarnya. Tidak ada satu "obat ajaib" tunggal yang mengatasi semua kasus. Namun, terapi hormonal sering menjadi fokus utama, terutama jika penyebabnya adalah defisiensi hormon atau untuk merangsang perkembangan karakteristik seksual sekunder.
Jika penyebabnya adalah kegagalan ovarium atau kekurangan estrogen bawaan, dokter biasanya meresepkan terapi hormon. Tujuannya adalah:
Jenis obat amenore primer yang paling sering digunakan dalam konteks ini adalah estrogen oral, sering dikombinasikan dengan progestin dalam jadwal tertentu.
Jika hambatan fisik (misalnya, selaput dara tertutup) menjadi penyebab, penanganan utama adalah prosedur bedah minor untuk membuka obstruksi tersebut. Obat-obatan mungkin hanya digunakan pasca-operasi untuk pemulihan, bukan untuk mengatasi amenore itu sendiri.
Untuk kasus seperti Sindrom Turner, selain terapi estrogen, mungkin diperlukan penanganan spesifik terkait kondisi komorbiditas (misalnya, masalah jantung) yang mungkin menyertai sindrom tersebut. Obat-obatan yang digunakan akan disesuaikan dengan kebutuhan klinis pasien.
Pada kasus yang sangat jarang di mana hipotalamus atau hipofisis gagal memproduksi hormon pelepas gonadotropin, terapi lanjutan mungkin melibatkan pemberian hormon seperti FSH (Follicle-Stimulating Hormone) atau LH (Luteinizing Hormone) secara injeksi untuk merangsang fungsi ovarium.
Meskipun informasi mengenai obat amenore primer tersedia luas, sangat penting untuk ditekankan bahwa diagnosis mandiri dan pengobatan sendiri sangat berbahaya. Amenore primer bisa menjadi penanda kondisi medis serius yang memerlukan pemantauan ketat oleh spesialis, seperti ginekolog anak dan remaja atau endokrinologis.
Dokter akan melakukan serangkaian tes, termasuk pemeriksaan fisik, tes darah untuk kadar hormon (FSH, LH, TSH), dan pencitraan (seperti USG atau MRI) untuk memastikan penyebabnya sebelum meresepkan jenis terapi hormonal atau intervensi lainnya.