Ilustrasi Tahapan Umum Tracer Study
Tracer study, atau studi penelusuran, adalah metode evaluasi penting yang dilakukan oleh institusi pendidikan tinggi (atau lembaga pelatihan) untuk melacak dan menganalisis perkembangan alumni setelah mereka lulus. Tujuan utamanya adalah mendapatkan umpan balik langsung mengenai relevansi kurikulum, kualitas pengajaran, dan kesiapan lulusan dalam memasuki dunia kerja.
Bagi institusi, data tracer study adalah aset berharga untuk akreditasi, peningkatan mutu program studi, dan penyesuaian strategi pembelajaran. Bagi calon mahasiswa, hasilnya bisa menjadi referensi jujur mengenai prospek karir setelah lulus dari program tertentu. Melaksanakan tracer study yang baik memerlukan perencanaan yang matang. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk memastikan studi penelusuran Anda berjalan efektif.
Fondasi keberhasilan tracer study terletak pada perencanaan awal. Tanpa tujuan yang jelas, data yang dikumpulkan akan sulit diinterpretasikan dan tidak bernilai strategis.
Instrumen yang baik harus singkat, jelas, dan terstruktur. Gunakan kombinasi pertanyaan tertutup (untuk analisis kuantitatif) dan terbuka (untuk wawasan kualitatif).
Metode pengumpulan data harus disesuaikan dengan sebaran alumni. Fleksibilitas adalah kunci untuk meningkatkan tingkat respons.
Saat ini, platform survei daring seperti Google Forms, SurveyMonkey, atau platform kustom menjadi pilihan utama karena kemudahan distribusi dan analisis otomatis. Pastikan formulir dapat diakses dengan mudah melalui perangkat seluler.
Jangan hanya mengandalkan satu saluran. Kombinasikan beberapa metode:
Tips Penting: Lakukan pengingat (follow-up) secara berkala, namun hindari mengirim terlalu sering agar tidak mengganggu responden.
Setelah periode pengumpulan data ditutup, tahap selanjutnya adalah mengubah data mentah menjadi informasi yang dapat ditindaklanjuti. Ini adalah inti dari tracer study.
Fokus pada statistik deskriptif. Hitung persentase tingkat penyerapan kerja, rata-rata waktu tunggu kerja, dan sebaran industri tempat alumni bekerja. Bandingkan data ini dengan target yang ditetapkan pada Tahap 1.
Telusuri jawaban dari pertanyaan terbuka. Identifikasi pola umum mengenai keahlian apa yang paling dibutuhkan pemberi kerja namun dirasa kurang dipelajari alumni di kampus, atau kendala utama saat mencari kerja.
Data yang teranalisis tidak berguna jika tidak dilaporkan dan dijadikan dasar perubahan. Laporan tracer study harus disajikan secara komprehensif.
Secara keseluruhan, tracer study bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan siklus berkelanjutan untuk memastikan bahwa institusi pendidikan tetap relevan dan adaptif terhadap tuntutan pasar kerja yang terus berubah. Dengan panduan ini, setiap institusi dapat menjalankan proses penelusuran alumni dengan hasil yang maksimal dan berdampak nyata.