Mengubah bilangan desimal menjadi bentuk pecahan adalah keterampilan dasar dalam matematika yang seringkali membingungkan pada awalnya. Namun, dengan memahami konsep nilai tempat, proses ini menjadi sangat sistematis dan mudah diikuti. Pecahan desimal pada dasarnya adalah cara lain untuk merepresentasikan pecahan di mana penyebutnya adalah perpangkatan dari sepuluh (10, 100, 1000, dan seterusnya).
Kunci utama dalam konversi ini adalah mengidentifikasi nilai tempat digit terakhir setelah koma desimal. Angka di sebelah kanan koma menunjukkan persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dan seterusnya.
Mari kita lihat beberapa contoh konkret untuk mempermudah pemahaman mengenai proses pecahan desimal menjadi pecahan.
Kita akan mengubah 0.7 menjadi pecahan.
Langkah 1: Angka desimalnya adalah 7. Karena hanya ada satu angka setelah koma, penyebutnya adalah 10.
Pecahan awal: 7/10
Langkah 2: Sederhanakan. 7 dan 10 tidak memiliki FPB selain 1. Jadi, bentuk sederhananya adalah 7/10.
Kita akan mengubah 0.45 menjadi pecahan.
Langkah 1: Angka desimalnya adalah 45. Karena ada dua angka setelah koma, penyebutnya adalah 100.
Pecahan awal: 45/100
Langkah 2: Sederhanakan. FPB dari 45 dan 100 adalah 5.
(45 ÷ 5) / (100 ÷ 5) = 9/20
Kita akan mengubah 1.125 menjadi pecahan. Perhatikan bahwa ada angka di depan koma (bilangan bulat).
Bilangan ini sama dengan 1 + 0.125.
Konversi 0.125: Tiga angka setelah koma, maka penyebutnya 1000.
Pecahan awal: 125/1000
Sederhanakan (FPB = 125): (125 ÷ 125) / (1000 ÷ 125) = 1/8
Gabungkan dengan bilangan bulat: 1 + 1/8 = $1 \frac{1}{8}$ (Pecahan Campuran)
Untuk menjadikannya pecahan biasa murni, kalikan 1 x 8 + 1 = 9. Maka hasilnya adalah 9/8.
Penyederhanaan pecahan (mengubahnya ke bentuk paling sederhana) sangat penting karena merepresentasikan nilai yang sama dengan cara yang paling ringkas. Misalnya, 0.5 sama persis dengan 5/10, tetapi 1/2 jauh lebih mudah digunakan dalam perhitungan aljabar atau perbandingan. Proses membagi dengan FPB memastikan bahwa representasi pecahan yang dihasilkan adalah bentuk baku dari nilai desimal tersebut.
Dengan mengikuti metode berbasis nilai tempat ini, konversi dari dunia desimal ke dunia pecahan akan menjadi rutin dan akurat. Selalu ingat untuk menghitung jumlah tempat di belakang koma untuk menentukan penyebut (10, 100, 1000, dst.), lalu lakukan penyederhanaan. Ini adalah jembatan fundamental antara dua sistem penulisan bilangan yang berbeda namun saling berkaitan.