Pemasangan AKDR: Panduan Lengkap Kontrasepsi Intrauterin

Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), atau yang lebih dikenal dengan IUD (Intrauterine Device), adalah salah satu metode kontrasepsi yang sangat efektif, aman, dan tahan lama. Metode ini menjadi pilihan populer bagi banyak wanita yang mencari perlindungan kehamilan tanpa perlu mengingat jadwal harian seperti pil KB, atau yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang yang reversibel. Artikel ini akan membahas secara mendalam segala aspek terkait pemasangan AKDR, mulai dari jenis-jenis AKDR, bagaimana cara kerjanya, proses pemasangan, manfaat, risiko, hingga mitos dan fakta seputar AKDR.

Ilustrasi umum Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) berbentuk T AKDR

Gambar 1: Ilustrasi bentuk umum AKDR T-shape.

Apa Itu AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)?

AKDR adalah alat kecil berbentuk 'T' yang ditempatkan di dalam rahim oleh profesional medis untuk mencegah kehamilan. AKDR merupakan metode kontrasepsi reversibel jangka panjang (LARC - Long-Acting Reversible Contraception), artinya setelah dipasang, AKDR dapat memberikan perlindungan selama beberapa tahun (biasanya 3 hingga 10 tahun, tergantung jenisnya) dan dapat dilepas kapan saja jika wanita ingin hamil kembali.

Efektivitas AKDR sangat tinggi, lebih dari 99%, menjadikannya salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia. Angka kegagalan AKDR sebanding dengan sterilisasi, namun dengan keuntungan utama yaitu kemampuan untuk dikembalikan ke kondisi semula (reversibel).

Mengapa AKDR Menjadi Pilihan Populer?

Jenis-Jenis AKDR

Secara umum, ada dua jenis utama AKDR yang tersedia: AKDR hormonal dan AKDR non-hormonal (tembaga). Meskipun keduanya memiliki bentuk T yang serupa dan ditempatkan di rahim, mekanisme kerjanya sangat berbeda dan memiliki efek yang berbeda pula pada tubuh wanita.

1. AKDR Hormonal (Sistem Intrauterin Hormonal - SIH)

AKDR hormonal melepaskan hormon progestin (levonorgestrel) secara perlahan dan terus-menerus ke dalam rahim. Hormon ini bekerja secara lokal di rahim dengan beberapa cara untuk mencegah kehamilan. Di pasaran, AKDR hormonal dikenal dengan berbagai merek, seperti Mirena, Kyleena, Liletta, atau Skyla, dengan perbedaan utama pada dosis hormon dan lama perlindungan.

Bagaimana AKDR Hormonal Bekerja?

  1. Mengentalkan Lendir Serviks: Hormon progestin membuat lendir di leher rahim menjadi lebih tebal dan lengket, sehingga menyulitkan sperma untuk melewati dan mencapai sel telur. Ini adalah mekanisme utama pencegahan kehamilan.
  2. Menipiskan Lapisan Rahim (Endometrium): Hormon juga menyebabkan lapisan dalam rahim (endometrium) menipis. Lapisan rahim yang tipis tidak cocok untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.
  3. Menekan Ovulasi (Pada Beberapa Wanita): Meskipun bukan mekanisme utama, pada beberapa wanita, dosis hormon yang dilepaskan oleh AKDR hormonal dapat sebagian menekan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), menambah lapisan perlindungan. Namun, banyak wanita masih mengalami ovulasi saat menggunakan AKDR hormonal.

Keunggulan AKDR Hormonal:

Potensi Efek Samping AKDR Hormonal:

2. AKDR Non-Hormonal (AKDR Tembaga)

AKDR tembaga, seperti Paragard, tidak melepaskan hormon. Sebagai gantinya, alat ini dilapisi dengan kawat tembaga. AKDR tembaga dapat melindungi dari kehamilan hingga 10 tahun atau lebih, menjadikannya opsi kontrasepsi jangka panjang yang paling lama.

Bagaimana AKDR Tembaga Bekerja?

Tembaga bertindak sebagai agen spermicidal (pembunuh sperma) di dalam rahim. Ion tembaga yang dilepaskan menciptakan respons inflamasi di rahim dan saluran tuba, yang memiliki beberapa efek:

  1. Sperma Tidak Mampu Bertahan Hidup: Lingkungan tembaga yang meradang di rahim dan saluran tuba menjadi toksik bagi sperma. Sperma tidak dapat bergerak dengan efektif atau membuahi sel telur.
  2. Mencegah Fertilisasi: Jika sperma berhasil mencapai sel telur, lingkungan tembaga juga menghambat kemampuan sperma untuk membuahi.
  3. Mencegah Implantasi (Mekanisme Sekunder): Jika pun terjadi pembuahan yang sangat jarang, lapisan rahim yang mengalami peradangan akibat tembaga tidak akan memungkinkan sel telur yang dibuahi untuk menempel dan tumbuh.

Penting untuk dipahami bahwa AKDR tembaga bekerja *sebelum* kehamilan terjadi, bukan setelahnya. Ini bukan alat aborsi.

Keunggulan AKDR Tembaga:

Potensi Efek Samping AKDR Tembaga:

Ilustrasi rahim dengan AKDR terpasang

Gambar 2: Ilustrasi AKDR yang terpasang di dalam rahim.

Proses Pemasangan AKDR

Pemasangan AKDR adalah prosedur medis yang dilakukan oleh tenaga profesional kesehatan yang terlatih, seperti dokter kandungan atau bidan. Proses ini relatif cepat, biasanya memakan waktu kurang dari 5-10 menit setelah persiapan awal. Meskipun mungkin terasa tidak nyaman atau sedikit nyeri, sebagian besar wanita dapat menoleransinya dengan baik.

1. Konsultasi dan Persiapan Awal

Sebelum pemasangan, Anda akan menjalani konsultasi menyeluruh dengan penyedia layanan kesehatan. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan AKDR adalah pilihan yang tepat untuk Anda.

2. Waktu Pemasangan Terbaik

AKDR dapat dipasang kapan saja selama siklus menstruasi, asalkan Anda tidak hamil. Namun, banyak penyedia layanan kesehatan merekomendasikan pemasangan selama menstruasi atau segera setelahnya. Ada beberapa alasan untuk ini:

Namun, AKDR juga dapat dipasang segera setelah melahirkan atau aborsi/keguguran, meskipun ada risiko ekspulsi yang sedikit lebih tinggi pada periode tersebut.

3. Prosedur Pemasangan Langkah Demi Langkah

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur pemasangan AKDR:

  1. Posisi: Anda akan diminta berbaring di meja pemeriksaan dengan kaki di sangga kaki (posisi litotomi), mirip dengan posisi untuk Pap smear.
  2. Pembersihan: Dokter akan membersihkan area vagina dan leher rahim Anda dengan larutan antiseptik untuk mengurangi risiko infeksi.
  3. Spekulum: Spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina, memungkinkan dokter melihat leher rahim dengan jelas. Ini adalah alat yang sama yang digunakan untuk Pap smear.
  4. Anestesi Lokal (Opsional): Beberapa dokter mungkin menawarkan injeksi anestesi lokal pada leher rahim untuk meminimalkan rasa nyeri, meskipun ini tidak selalu dilakukan dan tergantung pada preferensi pasien dan praktik dokter.
  5. Penjepit (Tenakulum): Leher rahim akan dipegang dengan alat penjepit kecil (tenakulum) untuk menstabilkannya dan meluruskan kanal serviks dan rahim. Ini mungkin terasa seperti cubitan singkat atau kram.
  6. Pengukuran Rahim (Sounding): Alat ukur steril (sound) dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rahim untuk mengukur kedalaman dan arah rahim. Ini membantu memastikan AKDR diposisikan dengan benar dan sesuai dengan ukuran rahim Anda. Pengukuran ini bisa menyebabkan kram.
  7. Pemasangan AKDR: AKDR yang steril biasanya sudah terpasang di dalam tabung tipis. Dokter akan memasukkan tabung ini melalui leher rahim ke dalam rahim. Setelah mencapai posisi yang tepat, AKDR akan dilepaskan dari tabungnya sehingga lengan AKDR terbuka membentuk 'T'. Tabung kemudian ditarik keluar.
  8. Pemotongan Benang: Setelah AKDR terpasang, ada dua benang tipis yang menjuntai dari bagian bawah AKDR melalui leher rahim dan masuk ke dalam vagina. Dokter akan memotong benang ini agar panjangnya sekitar 2-3 cm, cukup untuk Anda rasakan dan untuk membantu pelepasan nanti, tetapi tidak terlalu panjang sehingga mengganggu.
  9. Pelepasan Spekulum: Spekulum kemudian dilepas.

Sensasi yang Dirasakan Selama Pemasangan:

Setiap wanita memiliki ambang nyeri yang berbeda, namun sensasi umum yang dilaporkan selama pemasangan AKDR meliputi:

Disarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas (seperti ibuprofen atau parasetamol) sekitar 30-60 menit sebelum janji temu untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan.

Setelah Pemasangan AKDR

Setelah prosedur pemasangan, penting untuk mengetahui apa yang diharapkan dan bagaimana merawat diri Anda untuk memastikan AKDR berfungsi dengan baik dan untuk mengidentifikasi potensi masalah.

1. Efek Samping Umum Setelah Pemasangan

2. Kapan Harus Menghubungi Dokter

Meskipun sebagian besar efek samping ringan, Anda harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami:

3. Pemeriksaan Tindak Lanjut

Penyedia layanan kesehatan biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan tindak lanjut sekitar 4-6 minggu setelah pemasangan untuk memastikan AKDR masih berada di tempat yang benar dan untuk menjawab pertanyaan apa pun yang Anda miliki. Ini mungkin melibatkan pemeriksaan panggul untuk memeriksa benang AKDR.

4. Memeriksa Benang AKDR

Setelah pemasangan, Anda akan diajari cara merasakan benang AKDR Anda. Ini adalah langkah penting untuk memastikan AKDR tetap pada posisinya. Sebagian besar penyedia menyarankan untuk memeriksa benang sebulan sekali setelah menstruasi berakhir, atau secara berkala. Untuk melakukannya:

  1. Cuci tangan Anda bersih-bersih.
  2. Duduk atau jongkok.
  3. Masukkan jari Anda ke dalam vagina hingga Anda bisa merasakan leher rahim Anda.
  4. Anda akan merasakan dua benang tipis yang keluar dari leher rahim. Jika Anda bisa merasakannya, AKDR Anda kemungkinan besar masih di tempatnya.
  5. Jangan menarik benang.

Jika Anda tidak dapat merasakan benang, atau jika Anda merasakan benang lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, atau jika Anda merasakan bagian keras dari AKDR itu sendiri, hubungi dokter Anda. Ini bisa menjadi tanda bahwa AKDR telah bergeser atau keluar.

Manfaat dan Keunggulan AKDR

AKDR menawarkan sejumlah manfaat signifikan yang menjadikannya pilihan kontrasepsi yang sangat menarik bagi banyak wanita.

Risiko dan Efek Samping Potensial AKDR

Meskipun AKDR adalah metode kontrasepsi yang sangat aman dan efektif, penting untuk menyadari potensi risiko dan efek samping yang mungkin terjadi. Konsultasi menyeluruh dengan penyedia layanan kesehatan akan membantu Anda memahami apakah risiko ini berlaku untuk Anda.

1. Nyeri dan Kram

2. Perubahan Pola Pendarahan

3. Perforasi Uterus (Sangat Jarang)

Ini adalah risiko paling serius tetapi juga paling langka. Perforasi terjadi ketika AKDR menembus dinding rahim selama pemasangan. Insidennya sangat rendah, sekitar 1 dari 1.000 pemasangan atau kurang. Faktor risiko meliputi pemasangan segera setelah melahirkan atau menyusui. Jika terjadi perforasi, AKDR mungkin perlu diangkat melalui operasi.

4. Infeksi Panggul (Penyakit Radang Panggul - PID)

Risiko PID terkait dengan pemasangan AKDR terutama terjadi dalam 20 hari pertama setelah pemasangan, dan biasanya disebabkan oleh bakteri yang sudah ada di leher rahim atau vagina yang terdorong ke dalam rahim selama prosedur. Risiko sangat rendah jika Anda tidak memiliki IMS pada saat pemasangan. Skrining IMS sebelum pemasangan dapat membantu mengurangi risiko ini.

Gejala PID meliputi: nyeri panggul parah, demam, keputihan berbau tidak sedap, atau nyeri saat berhubungan seks. Jika Anda mengalami gejala ini, segera hubungi dokter.

5. Ekspulsi (AKDR Keluar Sendiri)

Kadang-kadang, AKDR dapat keluar dari rahim sebagian atau seluruhnya. Ini paling sering terjadi pada beberapa bulan pertama setelah pemasangan, atau selama menstruasi. Risiko ekspulsi lebih tinggi pada wanita yang belum pernah hamil, yang mengalami menstruasi sangat berat, atau yang AKDR-nya dipasang segera setelah melahirkan. Jika AKDR keluar, Anda tidak lagi terlindungi dari kehamilan dan perlu menggunakan metode kontrasepsi lain serta menghubungi dokter untuk mendiskusikan pemasangan kembali atau pilihan lain.

6. Kehamilan Ektopik

Meskipun AKDR sangat efektif dalam mencegah kehamilan, jika kehamilan terjadi saat menggunakan AKDR (yang sangat jarang), ada risiko yang sedikit lebih tinggi bahwa kehamilan tersebut akan menjadi kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim, biasanya di saluran tuba). Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. AKDR tidak menyebabkan kehamilan ektopik, tetapi tidak melindungi dari itu seefektif AKDR melindungi dari kehamilan di dalam rahim.

7. Kehamilan dengan AKDR di Tempatnya (Sangat Jarang)

Jika Anda hamil saat menggunakan AKDR, ini bisa berisiko. Ada peningkatan risiko keguguran, infeksi, atau persalinan prematur. Dokter mungkin mencoba melepaskan AKDR jika benangnya masih terlihat, namun jika benang tidak terlihat, AKDR mungkin akan dibiarkan di tempatnya selama kehamilan untuk menghindari risiko prosedur pelepasan yang lebih besar. Penting untuk segera menghubungi dokter jika Anda mencurigai kehamilan saat menggunakan AKDR.

8. Kista Ovarium Fungsional (AKDR Hormonal)

Beberapa wanita yang menggunakan AKDR hormonal dapat mengembangkan kista ovarium kecil yang jinak. Kista ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya, tetapi kadang-kadang bisa menyebabkan nyeri.

Penting untuk diingat bahwa mayoritas wanita menggunakan AKDR tanpa mengalami komplikasi serius. Diskusi terbuka dengan penyedia layanan kesehatan Anda akan membantu Anda menimbang manfaat dan risiko berdasarkan situasi kesehatan pribadi Anda.

Siapa yang Cocok Menggunakan AKDR?

AKDR adalah pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif bagi sebagian besar wanita, termasuk mereka yang belum pernah hamil. Namun, ada beberapa kriteria dan kontraindikasi yang perlu dipertimbangkan.

Kriteria Umum Wanita yang Cocok:

Kontraindikasi (Kondisi yang Membuat AKDR Tidak Cocok):

Ada beberapa kondisi medis di mana penggunaan AKDR tidak disarankan:

Penting untuk selalu berdiskusi jujur dan terbuka dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang riwayat medis lengkap Anda untuk memastikan keamanan dan efektivitas pilihan kontrasepsi.

Mitos dan Fakta Seputar AKDR

Meskipun AKDR telah digunakan selama beberapa dekade dan terbukti aman, masih banyak mitos yang beredar. Memahami fakta di balik mitos ini penting untuk membuat keputusan yang tepat.

Mitos 1: AKDR Hanya untuk Wanita yang Sudah Punya Anak.

Fakta: Ini adalah salah satu mitos paling umum. AKDR aman dan efektif untuk wanita dari semua usia, termasuk remaja dan wanita yang belum pernah melahirkan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa AKDR aman dan ditoleransi dengan baik pada wanita nulipara (belum pernah hamil). Meskipun ukuran rahim sedikit lebih kecil pada wanita yang belum punya anak, ada AKDR yang didesain lebih kecil yang cocok. Risiko ekspulsi mungkin sedikit lebih tinggi pada kelompok ini, tetapi manfaatnya seringkali lebih besar daripada risikonya.

Mitos 2: AKDR Menyebabkan Kemandulan.

Fakta: AKDR tidak menyebabkan kemandulan permanen. Setelah AKDR dilepas, kesuburan Anda akan kembali dengan cepat, seringkali dalam siklus menstruasi pertama atau kedua. Mitos ini mungkin berasal dari masa lalu ketika desain AKDR lama dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi panggul, yang kemudian dapat menyebabkan masalah kesuburan. Namun, AKDR modern sangat berbeda dan risiko infeksi panggul sangat rendah, terutama jika skrining IMS dilakukan sebelum pemasangan.

Mitos 3: AKDR Bisa Bergerak ke Bagian Tubuh Lain.

Fakta: AKDR dirancang untuk tetap berada di dalam rahim. Sangat jarang AKDR bisa menembus dinding rahim (perforasi), yang biasanya terjadi selama pemasangan. Jika ini terjadi, AKDR tidak "bergerak" ke organ lain tetapi secara tidak sengaja masuk ke rongga perut. Ini adalah komplikasi yang sangat langka dan memerlukan penanganan medis, tetapi bukan berarti AKDR dapat secara spontan berpindah-pindah di dalam tubuh Anda.

Mitos 4: AKDR Adalah Alat Aborsi.

Fakta: AKDR bukanlah alat aborsi. Kedua jenis AKDR bekerja dengan mencegah pembuahan terjadi. AKDR hormonal mencegah sperma mencapai sel telur dan menipiskan lapisan rahim sehingga implantasi tidak terjadi. AKDR tembaga menciptakan lingkungan yang toksik bagi sperma dan telur, sehingga mencegah pembuahan. Keduanya bekerja *sebelum* kehamilan terjadi. AKDR tembaga dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat, tetapi ini juga bekerja dengan mencegah pembuahan atau implantasi, bukan mengakhiri kehamilan yang sudah terbentuk.

Mitos 5: Anda Bisa Merasakan atau Pasangan Anda Bisa Merasakan AKDR Saat Berhubungan Seks.

Fakta: Umumnya, baik Anda maupun pasangan Anda tidak akan merasakan AKDR itu sendiri selama hubungan seks karena AKDR terletak sepenuhnya di dalam rahim. Benang AKDR yang menjuntai ke vagina dipotong pendek dan melingkar di sekitar leher rahim. Dalam kasus yang sangat jarang, pasangan mungkin merasakan benang. Jika ini mengganggu, benang dapat dipotong lebih pendek oleh dokter.

Mitos 6: AKDR Menyebabkan Infeksi Menular Seksual (IMS).

Fakta: AKDR tidak menyebabkan IMS dan tidak melindungi dari IMS. Hanya kondom yang dapat memberikan perlindungan terhadap IMS. Risiko infeksi panggul (PID) setelah pemasangan AKDR hanya meningkat sedikit pada 20 hari pertama setelah pemasangan jika Anda sudah memiliki IMS yang tidak diobati pada saat pemasangan. Ini sebabnya skrining IMS sebelum pemasangan AKDR sering direkomendasikan.

Mitos 7: Pemasangan AKDR Sangat Nyeri.

Fakta: Sensasi nyeri selama pemasangan bervariasi setiap individu. Banyak wanita merasakan kram atau tekanan yang intens selama beberapa menit, mirip dengan kram menstruasi yang parah. Namun, rasa sakit ini umumnya singkat. Penyedia layanan kesehatan dapat menawarkan berbagai strategi untuk mengelola nyeri, termasuk obat pereda nyeri yang dijual bebas, anestesi lokal, atau teknik relaksasi. Penting untuk mengomunikasikan kekhawatiran Anda tentang nyeri kepada dokter.

Dua jenis AKDR: satu dengan simbol hormon, satu dengan simbol tembaga H Hormonal Cu Tembaga

Gambar 3: Perbandingan visual AKDR hormonal dan tembaga.

Perbandingan AKDR dengan Metode Kontrasepsi Lain

Memilih metode kontrasepsi adalah keputusan pribadi yang harus mempertimbangkan gaya hidup, riwayat kesehatan, dan preferensi. Berikut perbandingan AKDR dengan beberapa metode kontrasepsi populer lainnya.

1. AKDR vs. Pil KB

2. AKDR vs. Suntik KB

3. AKDR vs. Implan Kontrasepsi (Susuk KB)

4. AKDR vs. Kondom

5. AKDR vs. Sterilisasi (Ligasi Tubal/Vasektomi)

Dengan mempertimbangkan perbandingan ini, AKDR seringkali menjadi pilihan yang sangat baik bagi wanita yang mencari kontrasepsi yang sangat efektif, jangka panjang, reversibel, dan tidak memerlukan tindakan harian, terutama jika mereka ingin menghindari estrogen atau mengurangi pendarahan menstruasi (dengan AKDR hormonal).

Melepas AKDR

Pelepasan AKDR adalah prosedur yang jauh lebih cepat dan seringkali kurang tidak nyaman dibandingkan pemasangannya. AKDR dapat dilepas kapan saja Anda menginginkannya, baik karena Anda ingin hamil, sudah mencapai akhir masa pakai AKDR, atau karena mengalami efek samping yang tidak dapat ditoleransi.

1. Proses Pelepasan

Prosedur pelepasan AKDR dilakukan oleh profesional medis dan biasanya memakan waktu hanya beberapa detik atau satu-dua menit.

  1. Posisi: Anda akan berbaring di meja pemeriksaan dengan kaki di sangga kaki, seperti saat pemasangan.
  2. Spekulum: Spekulum akan dimasukkan untuk melihat leher rahim.
  3. Pelepasan: Dokter akan menggunakan alat khusus untuk menjepit benang AKDR yang menjuntai dari leher rahim. Dengan tarikan yang lembut namun mantap, AKDR akan ditarik keluar dari rahim. Lengan AKDR akan melipat ke atas saat melewati leher rahim.

2. Sensasi yang Dirasakan Selama Pelepasan

Kebanyakan wanita merasakan kram ringan atau sensasi tekanan singkat saat AKDR dilepas. Rasa sakitnya umumnya lebih ringan daripada saat pemasangan dan hanya berlangsung beberapa detik. Beberapa wanita mungkin tidak merasakan apa-apa sama sekali. Setelah pelepasan, Anda mungkin mengalami sedikit bercak darah selama sehari atau dua hari.

3. Kapan Kesuburan Kembali Setelah Pelepasan AKDR?

Salah satu keuntungan besar AKDR adalah kembalinya kesuburan yang cepat setelah pelepasan.

Jika Anda berencana untuk hamil setelah pelepasan AKDR, disarankan untuk berdiskusi dengan dokter Anda tentang perencanaan kehamilan dan persiapan yang mungkin diperlukan.

Kesimpulan

AKDR adalah metode kontrasepsi yang revolusioner, menawarkan efektivitas yang tak tertandingi, perlindungan jangka panjang, dan reversibilitas yang cepat. Baik AKDR hormonal maupun tembaga memiliki keunggulan dan efek samping yang berbeda, memungkinkan wanita untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kesehatan mereka.

Meskipun prosedur pemasangan mungkin menimbulkan ketidaknyamanan sementara, manfaat jangka panjang dari AKDR seringkali jauh melebihi potensi kekurangannya. Dengan memahami proses pemasangan, potensi risiko, dan menghilangkan mitos yang ada, wanita dapat membuat keputusan yang terinformasi dan yakin tentang pilihan kontrasepsi mereka.

Penting untuk selalu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka dapat memberikan bimbingan individual, melakukan skrining yang diperlukan, dan memastikan bahwa AKDR adalah pilihan yang aman dan tepat untuk Anda. Pilihlah kontrasepsi yang paling mendukung kesehatan reproduksi dan gaya hidup Anda.

🏠 Homepage