Pemasangan AKDR: Panduan Lengkap Kontrasepsi Intrauterin
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR), atau yang lebih dikenal dengan IUD (Intrauterine Device), adalah salah satu metode kontrasepsi yang sangat efektif, aman, dan tahan lama. Metode ini menjadi pilihan populer bagi banyak wanita yang mencari perlindungan kehamilan tanpa perlu mengingat jadwal harian seperti pil KB, atau yang menginginkan kontrasepsi jangka panjang yang reversibel. Artikel ini akan membahas secara mendalam segala aspek terkait pemasangan AKDR, mulai dari jenis-jenis AKDR, bagaimana cara kerjanya, proses pemasangan, manfaat, risiko, hingga mitos dan fakta seputar AKDR.
Gambar 1: Ilustrasi bentuk umum AKDR T-shape.
Apa Itu AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)?
AKDR adalah alat kecil berbentuk 'T' yang ditempatkan di dalam rahim oleh profesional medis untuk mencegah kehamilan. AKDR merupakan metode kontrasepsi reversibel jangka panjang (LARC - Long-Acting Reversible Contraception), artinya setelah dipasang, AKDR dapat memberikan perlindungan selama beberapa tahun (biasanya 3 hingga 10 tahun, tergantung jenisnya) dan dapat dilepas kapan saja jika wanita ingin hamil kembali.
Efektivitas AKDR sangat tinggi, lebih dari 99%, menjadikannya salah satu metode kontrasepsi paling efektif yang tersedia. Angka kegagalan AKDR sebanding dengan sterilisasi, namun dengan keuntungan utama yaitu kemampuan untuk dikembalikan ke kondisi semula (reversibel).
Mengapa AKDR Menjadi Pilihan Populer?
- Efektivitas Tinggi: Peluang hamil sangat kecil, kurang dari 1 dari 100 wanita per tahun.
- Jangka Panjang: Tidak perlu mengingat jadwal harian, mingguan, atau bulanan.
- Reversibel: Kesuburan cepat kembali setelah AKDR dilepas.
- Praktis: Setelah dipasang, tidak ada intervensi lebih lanjut yang diperlukan sampai waktu penggantian atau pelepasan.
- Tidak Mempengaruhi Spontanitas Seksual: Tidak perlu persiapan sebelum berhubungan seks.
- Aman: Cocok untuk sebagian besar wanita, termasuk mereka yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi estrogen.
Jenis-Jenis AKDR
Secara umum, ada dua jenis utama AKDR yang tersedia: AKDR hormonal dan AKDR non-hormonal (tembaga). Meskipun keduanya memiliki bentuk T yang serupa dan ditempatkan di rahim, mekanisme kerjanya sangat berbeda dan memiliki efek yang berbeda pula pada tubuh wanita.
1. AKDR Hormonal (Sistem Intrauterin Hormonal - SIH)
AKDR hormonal melepaskan hormon progestin (levonorgestrel) secara perlahan dan terus-menerus ke dalam rahim. Hormon ini bekerja secara lokal di rahim dengan beberapa cara untuk mencegah kehamilan. Di pasaran, AKDR hormonal dikenal dengan berbagai merek, seperti Mirena, Kyleena, Liletta, atau Skyla, dengan perbedaan utama pada dosis hormon dan lama perlindungan.
Bagaimana AKDR Hormonal Bekerja?
- Mengentalkan Lendir Serviks: Hormon progestin membuat lendir di leher rahim menjadi lebih tebal dan lengket, sehingga menyulitkan sperma untuk melewati dan mencapai sel telur. Ini adalah mekanisme utama pencegahan kehamilan.
- Menipiskan Lapisan Rahim (Endometrium): Hormon juga menyebabkan lapisan dalam rahim (endometrium) menipis. Lapisan rahim yang tipis tidak cocok untuk implantasi sel telur yang telah dibuahi.
- Menekan Ovulasi (Pada Beberapa Wanita): Meskipun bukan mekanisme utama, pada beberapa wanita, dosis hormon yang dilepaskan oleh AKDR hormonal dapat sebagian menekan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium), menambah lapisan perlindungan. Namun, banyak wanita masih mengalami ovulasi saat menggunakan AKDR hormonal.
Keunggulan AKDR Hormonal:
- Mengurangi Pendarahan Menstruasi: Banyak wanita mengalami periode menstruasi yang jauh lebih ringan, bahkan ada yang tidak menstruasi sama sekali (amenore), yang merupakan keuntungan bagi mereka yang menderita menoragia (pendarahan menstruasi berat).
- Mengurangi Nyeri Kram Menstruasi: Dapat sangat membantu mengurangi kram yang berkaitan dengan menstruasi.
- Efektif Jangka Panjang: Tergantung merek, dapat bertahan 3 hingga 7 tahun.
- Dosis Hormon Rendah: Karena hormon dilepaskan secara lokal di rahim, paparan sistemik terhadap hormon lebih rendah dibandingkan dengan pil KB, sehingga efek samping sistemik cenderung minimal.
- Bisa Digunakan untuk Tujuan Non-Kontrasepsi: Selain kontrasepsi, AKDR hormonal juga digunakan untuk mengobati pendarahan rahim berat, nyeri endometriosis, dan sebagai bagian dari terapi penggantian hormon.
Potensi Efek Samping AKDR Hormonal:
- Perubahan Pola Pendarahan: Pada beberapa bulan pertama, bisa terjadi spotting (bercak darah) atau pendarahan tidak teratur. Pola pendarahan biasanya membaik setelah 3-6 bulan.
- Sakit Kepala, Jerawat, Nyeri Payudara: Beberapa wanita mungkin mengalami efek samping yang berkaitan dengan hormon, meskipun kurang umum dan biasanya lebih ringan dibandingkan dengan pil KB.
- Kista Ovarium Fungsional: Kista kecil, jinak, dan biasanya tidak berbahaya yang hilang dengan sendirinya.
2. AKDR Non-Hormonal (AKDR Tembaga)
AKDR tembaga, seperti Paragard, tidak melepaskan hormon. Sebagai gantinya, alat ini dilapisi dengan kawat tembaga. AKDR tembaga dapat melindungi dari kehamilan hingga 10 tahun atau lebih, menjadikannya opsi kontrasepsi jangka panjang yang paling lama.
Bagaimana AKDR Tembaga Bekerja?
Tembaga bertindak sebagai agen spermicidal (pembunuh sperma) di dalam rahim. Ion tembaga yang dilepaskan menciptakan respons inflamasi di rahim dan saluran tuba, yang memiliki beberapa efek:
- Sperma Tidak Mampu Bertahan Hidup: Lingkungan tembaga yang meradang di rahim dan saluran tuba menjadi toksik bagi sperma. Sperma tidak dapat bergerak dengan efektif atau membuahi sel telur.
- Mencegah Fertilisasi: Jika sperma berhasil mencapai sel telur, lingkungan tembaga juga menghambat kemampuan sperma untuk membuahi.
- Mencegah Implantasi (Mekanisme Sekunder): Jika pun terjadi pembuahan yang sangat jarang, lapisan rahim yang mengalami peradangan akibat tembaga tidak akan memungkinkan sel telur yang dibuahi untuk menempel dan tumbuh.
Penting untuk dipahami bahwa AKDR tembaga bekerja *sebelum* kehamilan terjadi, bukan setelahnya. Ini bukan alat aborsi.
Keunggulan AKDR Tembaga:
- Non-Hormonal: Ideal bagi wanita yang tidak ingin atau tidak bisa menggunakan hormon karena alasan medis atau preferensi pribadi.
- Efektif Jangka Panjang: Dapat bertahan hingga 10-12 tahun.
- Bisa Digunakan sebagai Kontrasepsi Darurat: Jika dipasang dalam waktu 5 hari setelah hubungan seks tanpa pelindung, AKDR tembaga adalah metode kontrasepsi darurat yang sangat efektif (lebih dari 99%).
- Tidak Mempengaruhi Produksi ASI: Aman digunakan selama menyusui.
- Kesuburan Cepat Kembali: Setelah dilepas, kesuburan kembali normal dengan cepat.
Potensi Efek Samping AKDR Tembaga:
- Pendarahan Menstruasi Lebih Berat: Banyak wanita mengalami pendarahan menstruasi yang lebih banyak dan lebih lama, terutama pada bulan-bulan pertama. Efek ini bisa menetap pada sebagian orang.
- Kram Menstruasi Lebih Nyeri: Kram juga bisa menjadi lebih parah, terutama pada awal penggunaan.
- Tidak Mengurangi Gejala PMS: Karena tidak mengandung hormon, AKDR tembaga tidak membantu mengurangi gejala PMS.
Gambar 2: Ilustrasi AKDR yang terpasang di dalam rahim.
Proses Pemasangan AKDR
Pemasangan AKDR adalah prosedur medis yang dilakukan oleh tenaga profesional kesehatan yang terlatih, seperti dokter kandungan atau bidan. Proses ini relatif cepat, biasanya memakan waktu kurang dari 5-10 menit setelah persiapan awal. Meskipun mungkin terasa tidak nyaman atau sedikit nyeri, sebagian besar wanita dapat menoleransinya dengan baik.
1. Konsultasi dan Persiapan Awal
Sebelum pemasangan, Anda akan menjalani konsultasi menyeluruh dengan penyedia layanan kesehatan. Ini adalah langkah krusial untuk memastikan AKDR adalah pilihan yang tepat untuk Anda.
- Riwayat Kesehatan: Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan lengkap Anda, termasuk riwayat menstruasi, kehamilan, kondisi medis yang sudah ada, alergi, dan obat-obatan yang sedang Anda konsumsi. Ini penting untuk mengidentifikasi potensi kontraindikasi atau risiko.
- Pemeriksaan Panggul: Pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan panggul, akan dilakukan untuk menilai ukuran dan posisi rahim Anda. Dokter mungkin juga melakukan Pap smear jika sudah waktunya atau skrining infeksi menular seksual (IMS) jika ada indikasi.
- Diskusi Pilihan Kontrasepsi: Anda akan mendiskusikan jenis AKDR yang paling cocok untuk Anda (hormonal atau tembaga), berdasarkan preferensi, riwayat kesehatan, dan tujuan Anda (misalnya, mengurangi pendarahan menstruasi).
- Informasi dan Persetujuan: Anda akan diberikan informasi mendetail tentang prosedur pemasangan, manfaat, risiko, dan efek samping potensial. Anda akan diminta untuk menandatangani formulir persetujuan setelah memahami semua informasi.
2. Waktu Pemasangan Terbaik
AKDR dapat dipasang kapan saja selama siklus menstruasi, asalkan Anda tidak hamil. Namun, banyak penyedia layanan kesehatan merekomendasikan pemasangan selama menstruasi atau segera setelahnya. Ada beberapa alasan untuk ini:
- Leher Rahim Lebih Lunak: Selama menstruasi, leher rahim (serviks) sedikit lebih terbuka dan lunak, yang dapat membuat proses pemasangan lebih mudah dan kurang nyeri.
- Memastikan Tidak Hamil: Jika Anda sedang menstruasi, kemungkinan Anda tidak hamil sangat tinggi, sehingga risiko pemasangan AKDR pada kehamilan yang tidak terdeteksi dapat diminimalkan.
- Pemulihan Lebih Cepat: Beberapa wanita merasa sedikit kram setelah pemasangan, dan jika bertepatan dengan menstruasi, ketidaknyamanan tersebut mungkin tidak terlalu menonjol.
Namun, AKDR juga dapat dipasang segera setelah melahirkan atau aborsi/keguguran, meskipun ada risiko ekspulsi yang sedikit lebih tinggi pada periode tersebut.
3. Prosedur Pemasangan Langkah Demi Langkah
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam prosedur pemasangan AKDR:
- Posisi: Anda akan diminta berbaring di meja pemeriksaan dengan kaki di sangga kaki (posisi litotomi), mirip dengan posisi untuk Pap smear.
- Pembersihan: Dokter akan membersihkan area vagina dan leher rahim Anda dengan larutan antiseptik untuk mengurangi risiko infeksi.
- Spekulum: Spekulum akan dimasukkan ke dalam vagina untuk membuka dinding vagina, memungkinkan dokter melihat leher rahim dengan jelas. Ini adalah alat yang sama yang digunakan untuk Pap smear.
- Anestesi Lokal (Opsional): Beberapa dokter mungkin menawarkan injeksi anestesi lokal pada leher rahim untuk meminimalkan rasa nyeri, meskipun ini tidak selalu dilakukan dan tergantung pada preferensi pasien dan praktik dokter.
- Penjepit (Tenakulum): Leher rahim akan dipegang dengan alat penjepit kecil (tenakulum) untuk menstabilkannya dan meluruskan kanal serviks dan rahim. Ini mungkin terasa seperti cubitan singkat atau kram.
- Pengukuran Rahim (Sounding): Alat ukur steril (sound) dimasukkan melalui leher rahim ke dalam rahim untuk mengukur kedalaman dan arah rahim. Ini membantu memastikan AKDR diposisikan dengan benar dan sesuai dengan ukuran rahim Anda. Pengukuran ini bisa menyebabkan kram.
- Pemasangan AKDR: AKDR yang steril biasanya sudah terpasang di dalam tabung tipis. Dokter akan memasukkan tabung ini melalui leher rahim ke dalam rahim. Setelah mencapai posisi yang tepat, AKDR akan dilepaskan dari tabungnya sehingga lengan AKDR terbuka membentuk 'T'. Tabung kemudian ditarik keluar.
- Pemotongan Benang: Setelah AKDR terpasang, ada dua benang tipis yang menjuntai dari bagian bawah AKDR melalui leher rahim dan masuk ke dalam vagina. Dokter akan memotong benang ini agar panjangnya sekitar 2-3 cm, cukup untuk Anda rasakan dan untuk membantu pelepasan nanti, tetapi tidak terlalu panjang sehingga mengganggu.
- Pelepasan Spekulum: Spekulum kemudian dilepas.
Sensasi yang Dirasakan Selama Pemasangan:
Setiap wanita memiliki ambang nyeri yang berbeda, namun sensasi umum yang dilaporkan selama pemasangan AKDR meliputi:
- Kram: Ini adalah sensasi paling umum, seringkali mirip dengan kram menstruasi yang parah atau bahkan lebih intens, terutama saat serviks dipegang dengan tenakulum dan saat rahim diukur (sounding) serta saat AKDR dimasukkan.
- Tekanan: Rasa tekanan di area panggul.
- Nyeri Tajam Singkat: Beberapa wanita merasakan nyeri tajam singkat saat AKDR melewati serviks dan terbuka di dalam rahim.
- Pusing atau Mual: Sebagian kecil wanita mungkin merasa pusing atau mual, terutama jika mereka memiliki riwayat vaso-vagal response (pingsan karena nyeri).
Disarankan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas (seperti ibuprofen atau parasetamol) sekitar 30-60 menit sebelum janji temu untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan.
Setelah Pemasangan AKDR
Setelah prosedur pemasangan, penting untuk mengetahui apa yang diharapkan dan bagaimana merawat diri Anda untuk memastikan AKDR berfungsi dengan baik dan untuk mengidentifikasi potensi masalah.
1. Efek Samping Umum Setelah Pemasangan
- Kram: Kram ringan hingga sedang dapat bertahan selama beberapa jam hingga beberapa hari. Anda dapat mengatasinya dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas dan kompres hangat.
- Spotting atau Pendarahan: Pendarahan ringan atau bercak darah (spotting) adalah hal yang sangat umum setelah pemasangan dan dapat berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu, atau bahkan beberapa bulan untuk AKDR hormonal.
- Pusing: Beberapa wanita mungkin merasa sedikit pusing setelah prosedur, jadi disarankan untuk beristirahat sebentar sebelum meninggalkan klinik.
2. Kapan Harus Menghubungi Dokter
Meskipun sebagian besar efek samping ringan, Anda harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan jika mengalami:
- Nyeri panggul yang parah dan tidak membaik dengan obat pereda nyeri.
- Demam atau menggigil.
- Pendarahan vagina yang sangat berat atau berkepanjangan yang tidak biasa.
- Keputihan yang berbau tidak sedap atau perubahan warna keputihan.
- Sakit saat berhubungan seks.
- Merasa tidak enak badan secara umum.
- Mencurigai kehamilan.
- Tidak dapat merasakan benang AKDR atau merasakan bagian keras dari AKDR itu sendiri.
3. Pemeriksaan Tindak Lanjut
Penyedia layanan kesehatan biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan tindak lanjut sekitar 4-6 minggu setelah pemasangan untuk memastikan AKDR masih berada di tempat yang benar dan untuk menjawab pertanyaan apa pun yang Anda miliki. Ini mungkin melibatkan pemeriksaan panggul untuk memeriksa benang AKDR.
4. Memeriksa Benang AKDR
Setelah pemasangan, Anda akan diajari cara merasakan benang AKDR Anda. Ini adalah langkah penting untuk memastikan AKDR tetap pada posisinya. Sebagian besar penyedia menyarankan untuk memeriksa benang sebulan sekali setelah menstruasi berakhir, atau secara berkala. Untuk melakukannya:
- Cuci tangan Anda bersih-bersih.
- Duduk atau jongkok.
- Masukkan jari Anda ke dalam vagina hingga Anda bisa merasakan leher rahim Anda.
- Anda akan merasakan dua benang tipis yang keluar dari leher rahim. Jika Anda bisa merasakannya, AKDR Anda kemungkinan besar masih di tempatnya.
- Jangan menarik benang.
Jika Anda tidak dapat merasakan benang, atau jika Anda merasakan benang lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, atau jika Anda merasakan bagian keras dari AKDR itu sendiri, hubungi dokter Anda. Ini bisa menjadi tanda bahwa AKDR telah bergeser atau keluar.
Manfaat dan Keunggulan AKDR
AKDR menawarkan sejumlah manfaat signifikan yang menjadikannya pilihan kontrasepsi yang sangat menarik bagi banyak wanita.
- Efektivitas Sangat Tinggi: Dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%, AKDR adalah salah satu bentuk kontrasepsi yang paling efektif, sebanding dengan sterilisasi namun reversibel. Tingkat kegagalan yang sangat rendah ini tidak bergantung pada kepatuhan pengguna (tidak perlu mengingat pil setiap hari), yang mengurangi risiko kesalahan manusia.
- Kontrasepsi Jangka Panjang: AKDR dapat bertahan 3 hingga 12 tahun, tergantung jenisnya. Ini berarti Anda terlindungi dari kehamilan untuk jangka waktu yang lama tanpa perlu tindakan harian, mingguan, atau bulanan. Ini membebaskan Anda dari kekhawatiran kontrasepsi dan memungkinkan Anda fokus pada aspek lain dalam hidup Anda.
- Reversibel dan Kesuburan Cepat Kembali: Jika Anda memutuskan untuk hamil, AKDR dapat dilepas kapan saja oleh profesional medis. Setelah dilepas, kesuburan Anda akan kembali dengan cepat, seringkali dalam siklus menstruasi pertama atau kedua. Ini adalah keuntungan besar bagi wanita yang menginginkan opsi kontrasepsi yang fleksibel dan dapat dikembalikan ke kondisi semula.
- Tidak Mempengaruhi Spontanitas Seksual: AKDR tidak memerlukan persiapan apa pun sebelum berhubungan seks. Anda tidak perlu mengganggu foreplay untuk menggunakan kondom atau khawatir tentang jadwal pil, memungkinkan Anda dan pasangan untuk menikmati spontanitas penuh dalam hubungan intim.
- Aman untuk Sebagian Besar Wanita: AKDR, terutama AKDR tembaga, adalah pilihan yang aman bagi wanita yang tidak dapat atau tidak ingin menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen. Ini termasuk wanita dengan riwayat migrain dengan aura, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, riwayat pembekuan darah, atau mereka yang menyusui.
- Privasi: Setelah dipasang, AKDR benar-benar tersembunyi di dalam tubuh. Tidak ada yang akan tahu bahwa Anda menggunakannya kecuali Anda memilih untuk memberi tahu mereka, menawarkan tingkat privasi yang tinggi.
- Manfaat Tambahan AKDR Hormonal:
- Mengurangi Nyeri Menstruasi dan Pendarahan: AKDR hormonal sangat efektif dalam mengurangi pendarahan menstruasi yang berat (menoragia) dan kram menstruasi yang parah (dismenore). Banyak wanita mengalami periode yang jauh lebih ringan atau bahkan tidak menstruasi sama sekali setelah beberapa bulan, yang bisa sangat melegakan bagi mereka yang menderita kondisi ini.
- Dapat Digunakan untuk Mengelola Endometriosis: Beberapa wanita dengan endometriosis menemukan bahwa AKDR hormonal membantu mengurangi gejala nyeri terkait kondisi ini.
- Melindungi Lapisan Rahim: Bagi wanita yang menggunakan estrogen untuk terapi penggantian hormon, AKDR hormonal dapat melindungi lapisan rahim dari penebalan.
- Manfaat Tambahan AKDR Tembaga:
- Bebas Hormon: Pilihan ideal bagi wanita yang sensitif terhadap hormon, atau yang memiliki kondisi medis yang membuat kontrasepsi hormonal tidak disarankan.
- Kontrasepsi Darurat: AKDR tembaga adalah metode kontrasepsi darurat yang paling efektif jika dipasang dalam 5 hari setelah hubungan seks tanpa pelindung, bahkan lebih efektif daripada pil kontrasepsi darurat.
Risiko dan Efek Samping Potensial AKDR
Meskipun AKDR adalah metode kontrasepsi yang sangat aman dan efektif, penting untuk menyadari potensi risiko dan efek samping yang mungkin terjadi. Konsultasi menyeluruh dengan penyedia layanan kesehatan akan membantu Anda memahami apakah risiko ini berlaku untuk Anda.
1. Nyeri dan Kram
- Selama Pemasangan: Seperti yang telah disebutkan, nyeri dan kram adalah hal yang umum selama dan segera setelah pemasangan AKDR. Rasa sakitnya bervariasi dari ringan hingga sedang, menyerupai kram menstruasi yang parah.
- Setelah Pemasangan: Kram ringan bisa berlangsung selama beberapa hari hingga minggu. Pada AKDR tembaga, kram menstruasi bisa menjadi lebih parah dari biasanya, dan ini bisa menetap selama beberapa siklus pertama atau bahkan selama penggunaan AKDR. AKDR hormonal cenderung mengurangi kram setelah beberapa bulan.
2. Perubahan Pola Pendarahan
- AKDR Hormonal: Dalam beberapa bulan pertama, Anda mungkin mengalami spotting (bercak darah) atau pendarahan tidak teratur. Seiring waktu, pendarahan menstruasi cenderung menjadi lebih ringan dan lebih jarang, bahkan bisa berhenti sama sekali pada beberapa wanita.
- AKDR Tembaga: Menstruasi seringkali menjadi lebih berat dan lebih lama, disertai peningkatan kram, terutama selama beberapa bulan pertama setelah pemasangan. Bagi sebagian wanita, kondisi ini dapat menetap selama mereka menggunakan AKDR tembaga.
3. Perforasi Uterus (Sangat Jarang)
Ini adalah risiko paling serius tetapi juga paling langka. Perforasi terjadi ketika AKDR menembus dinding rahim selama pemasangan. Insidennya sangat rendah, sekitar 1 dari 1.000 pemasangan atau kurang. Faktor risiko meliputi pemasangan segera setelah melahirkan atau menyusui. Jika terjadi perforasi, AKDR mungkin perlu diangkat melalui operasi.
4. Infeksi Panggul (Penyakit Radang Panggul - PID)
Risiko PID terkait dengan pemasangan AKDR terutama terjadi dalam 20 hari pertama setelah pemasangan, dan biasanya disebabkan oleh bakteri yang sudah ada di leher rahim atau vagina yang terdorong ke dalam rahim selama prosedur. Risiko sangat rendah jika Anda tidak memiliki IMS pada saat pemasangan. Skrining IMS sebelum pemasangan dapat membantu mengurangi risiko ini.
Gejala PID meliputi: nyeri panggul parah, demam, keputihan berbau tidak sedap, atau nyeri saat berhubungan seks. Jika Anda mengalami gejala ini, segera hubungi dokter.
5. Ekspulsi (AKDR Keluar Sendiri)
Kadang-kadang, AKDR dapat keluar dari rahim sebagian atau seluruhnya. Ini paling sering terjadi pada beberapa bulan pertama setelah pemasangan, atau selama menstruasi. Risiko ekspulsi lebih tinggi pada wanita yang belum pernah hamil, yang mengalami menstruasi sangat berat, atau yang AKDR-nya dipasang segera setelah melahirkan. Jika AKDR keluar, Anda tidak lagi terlindungi dari kehamilan dan perlu menggunakan metode kontrasepsi lain serta menghubungi dokter untuk mendiskusikan pemasangan kembali atau pilihan lain.
6. Kehamilan Ektopik
Meskipun AKDR sangat efektif dalam mencegah kehamilan, jika kehamilan terjadi saat menggunakan AKDR (yang sangat jarang), ada risiko yang sedikit lebih tinggi bahwa kehamilan tersebut akan menjadi kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim, biasanya di saluran tuba). Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. AKDR tidak menyebabkan kehamilan ektopik, tetapi tidak melindungi dari itu seefektif AKDR melindungi dari kehamilan di dalam rahim.
7. Kehamilan dengan AKDR di Tempatnya (Sangat Jarang)
Jika Anda hamil saat menggunakan AKDR, ini bisa berisiko. Ada peningkatan risiko keguguran, infeksi, atau persalinan prematur. Dokter mungkin mencoba melepaskan AKDR jika benangnya masih terlihat, namun jika benang tidak terlihat, AKDR mungkin akan dibiarkan di tempatnya selama kehamilan untuk menghindari risiko prosedur pelepasan yang lebih besar. Penting untuk segera menghubungi dokter jika Anda mencurigai kehamilan saat menggunakan AKDR.
8. Kista Ovarium Fungsional (AKDR Hormonal)
Beberapa wanita yang menggunakan AKDR hormonal dapat mengembangkan kista ovarium kecil yang jinak. Kista ini biasanya tidak menimbulkan gejala dan hilang dengan sendirinya, tetapi kadang-kadang bisa menyebabkan nyeri.
Penting untuk diingat bahwa mayoritas wanita menggunakan AKDR tanpa mengalami komplikasi serius. Diskusi terbuka dengan penyedia layanan kesehatan Anda akan membantu Anda menimbang manfaat dan risiko berdasarkan situasi kesehatan pribadi Anda.
Siapa yang Cocok Menggunakan AKDR?
AKDR adalah pilihan kontrasepsi yang aman dan efektif bagi sebagian besar wanita, termasuk mereka yang belum pernah hamil. Namun, ada beberapa kriteria dan kontraindikasi yang perlu dipertimbangkan.
Kriteria Umum Wanita yang Cocok:
- Mencari Kontrasepsi Jangka Panjang: Wanita yang menginginkan perlindungan dari kehamilan selama beberapa tahun tanpa perlu mengingat jadwal harian.
- Tidak Menginginkan Kontrasepsi Hormonal (untuk AKDR Tembaga): Wanita yang sensitif terhadap hormon, memiliki kontraindikasi medis terhadap estrogen, atau hanya lebih memilih metode non-hormonal.
- Menginginkan Manfaat Tambahan Hormon (untuk AKDR Hormonal): Wanita yang ingin mengurangi pendarahan menstruasi berat, kram, atau menggunakan AKDR untuk tujuan terapi (misalnya, endometriosis).
- Menyusui: Kedua jenis AKDR aman digunakan saat menyusui, karena tidak memengaruhi produksi atau kualitas ASI.
- Semua Usia: AKDR dapat digunakan oleh wanita dari semua usia, termasuk remaja dan wanita menjelang menopause.
- Setelah Melahirkan atau Aborsi: AKDR dapat dipasang segera setelah melahirkan atau aborsi, meskipun risiko ekspulsi mungkin sedikit lebih tinggi.
Kontraindikasi (Kondisi yang Membuat AKDR Tidak Cocok):
Ada beberapa kondisi medis di mana penggunaan AKDR tidak disarankan:
- Kehamilan: AKDR tidak boleh dipasang pada wanita yang sedang hamil.
- Infeksi Aktif:
- Penyakit radang panggul (PID) yang aktif atau baru.
- Infeksi menular seksual (IMS) yang tidak diobati, seperti gonore atau klamidia.
- Infeksi pada saluran genital bawah atau rahim.
- Kanker:
- Kanker serviks yang tidak diobati atau mencurigai kanker serviks.
- Kanker rahim atau mencurigai kanker rahim.
- Kanker payudara (untuk AKDR hormonal, karena beberapa jenis kanker payudara sensitif terhadap hormon).
- Kelainan Bentuk Rahim: Bentuk rahim yang tidak normal (misalnya, rahim bikornu atau fibroid besar yang mendistorsi rongga rahim) dapat menyulitkan pemasangan AKDR atau meningkatkan risiko ekspulsi dan perforasi.
- Pendarahan Vagina yang Tidak Terdiagnosis: Pendarahan yang tidak normal dari vagina yang belum diketahui penyebabnya harus dievaluasi sebelum pemasangan AKDR.
- Penyakit Wilson (untuk AKDR Tembaga): Penyakit genetik langka yang menyebabkan penumpukan tembaga dalam tubuh, sehingga AKDR tembaga tidak direkomendasikan.
- Alergi Tembaga (untuk AKDR Tembaga): Meskipun sangat jarang, alergi terhadap tembaga akan menjadi kontraindikasi.
Penting untuk selalu berdiskusi jujur dan terbuka dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang riwayat medis lengkap Anda untuk memastikan keamanan dan efektivitas pilihan kontrasepsi.
Mitos dan Fakta Seputar AKDR
Meskipun AKDR telah digunakan selama beberapa dekade dan terbukti aman, masih banyak mitos yang beredar. Memahami fakta di balik mitos ini penting untuk membuat keputusan yang tepat.
Mitos 1: AKDR Hanya untuk Wanita yang Sudah Punya Anak.
Fakta: Ini adalah salah satu mitos paling umum. AKDR aman dan efektif untuk wanita dari semua usia, termasuk remaja dan wanita yang belum pernah melahirkan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa AKDR aman dan ditoleransi dengan baik pada wanita nulipara (belum pernah hamil). Meskipun ukuran rahim sedikit lebih kecil pada wanita yang belum punya anak, ada AKDR yang didesain lebih kecil yang cocok. Risiko ekspulsi mungkin sedikit lebih tinggi pada kelompok ini, tetapi manfaatnya seringkali lebih besar daripada risikonya.
Mitos 2: AKDR Menyebabkan Kemandulan.
Fakta: AKDR tidak menyebabkan kemandulan permanen. Setelah AKDR dilepas, kesuburan Anda akan kembali dengan cepat, seringkali dalam siklus menstruasi pertama atau kedua. Mitos ini mungkin berasal dari masa lalu ketika desain AKDR lama dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi panggul, yang kemudian dapat menyebabkan masalah kesuburan. Namun, AKDR modern sangat berbeda dan risiko infeksi panggul sangat rendah, terutama jika skrining IMS dilakukan sebelum pemasangan.
Mitos 3: AKDR Bisa Bergerak ke Bagian Tubuh Lain.
Fakta: AKDR dirancang untuk tetap berada di dalam rahim. Sangat jarang AKDR bisa menembus dinding rahim (perforasi), yang biasanya terjadi selama pemasangan. Jika ini terjadi, AKDR tidak "bergerak" ke organ lain tetapi secara tidak sengaja masuk ke rongga perut. Ini adalah komplikasi yang sangat langka dan memerlukan penanganan medis, tetapi bukan berarti AKDR dapat secara spontan berpindah-pindah di dalam tubuh Anda.
Mitos 4: AKDR Adalah Alat Aborsi.
Fakta: AKDR bukanlah alat aborsi. Kedua jenis AKDR bekerja dengan mencegah pembuahan terjadi. AKDR hormonal mencegah sperma mencapai sel telur dan menipiskan lapisan rahim sehingga implantasi tidak terjadi. AKDR tembaga menciptakan lingkungan yang toksik bagi sperma dan telur, sehingga mencegah pembuahan. Keduanya bekerja *sebelum* kehamilan terjadi. AKDR tembaga dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat, tetapi ini juga bekerja dengan mencegah pembuahan atau implantasi, bukan mengakhiri kehamilan yang sudah terbentuk.
Mitos 5: Anda Bisa Merasakan atau Pasangan Anda Bisa Merasakan AKDR Saat Berhubungan Seks.
Fakta: Umumnya, baik Anda maupun pasangan Anda tidak akan merasakan AKDR itu sendiri selama hubungan seks karena AKDR terletak sepenuhnya di dalam rahim. Benang AKDR yang menjuntai ke vagina dipotong pendek dan melingkar di sekitar leher rahim. Dalam kasus yang sangat jarang, pasangan mungkin merasakan benang. Jika ini mengganggu, benang dapat dipotong lebih pendek oleh dokter.
Mitos 6: AKDR Menyebabkan Infeksi Menular Seksual (IMS).
Fakta: AKDR tidak menyebabkan IMS dan tidak melindungi dari IMS. Hanya kondom yang dapat memberikan perlindungan terhadap IMS. Risiko infeksi panggul (PID) setelah pemasangan AKDR hanya meningkat sedikit pada 20 hari pertama setelah pemasangan jika Anda sudah memiliki IMS yang tidak diobati pada saat pemasangan. Ini sebabnya skrining IMS sebelum pemasangan AKDR sering direkomendasikan.
Mitos 7: Pemasangan AKDR Sangat Nyeri.
Fakta: Sensasi nyeri selama pemasangan bervariasi setiap individu. Banyak wanita merasakan kram atau tekanan yang intens selama beberapa menit, mirip dengan kram menstruasi yang parah. Namun, rasa sakit ini umumnya singkat. Penyedia layanan kesehatan dapat menawarkan berbagai strategi untuk mengelola nyeri, termasuk obat pereda nyeri yang dijual bebas, anestesi lokal, atau teknik relaksasi. Penting untuk mengomunikasikan kekhawatiran Anda tentang nyeri kepada dokter.
Gambar 3: Perbandingan visual AKDR hormonal dan tembaga.
Perbandingan AKDR dengan Metode Kontrasepsi Lain
Memilih metode kontrasepsi adalah keputusan pribadi yang harus mempertimbangkan gaya hidup, riwayat kesehatan, dan preferensi. Berikut perbandingan AKDR dengan beberapa metode kontrasepsi populer lainnya.
1. AKDR vs. Pil KB
- Efektivitas: AKDR (lebih dari 99%) sedikit lebih efektif daripada pil KB (91% dengan penggunaan umum) karena tidak ada faktor kesalahan manusia.
- Durasi: AKDR adalah jangka panjang (3-12 tahun), sementara pil KB membutuhkan konsumsi harian.
- Hormon: AKDR hormonal hanya melepaskan progestin secara lokal di rahim, sedangkan pil KB umumnya mengandung estrogen dan progestin yang memengaruhi seluruh tubuh. AKDR tembaga bebas hormon.
- Efek Samping: Pil KB dapat memiliki efek samping sistemik seperti mual, perubahan mood, dan nyeri payudara. AKDR hormonal memiliki efek samping lokal (perubahan pendarahan) dengan efek sistemik minimal. AKDR tembaga dapat menyebabkan pendarahan lebih berat/kram.
- Kenyamanan: AKDR sangat nyaman setelah pemasangan, sedangkan pil KB membutuhkan kepatuhan harian.
2. AKDR vs. Suntik KB
- Efektivitas: Keduanya sangat efektif (lebih dari 99%).
- Durasi: AKDR jangka panjang (3-12 tahun), suntik KB memerlukan suntikan setiap 3 bulan.
- Hormon: Keduanya menggunakan progestin. Suntik KB memberikan dosis yang lebih tinggi dan sistemik.
- Reversibilitas: AKDR cepat reversibel. Kesuburan setelah suntik KB mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk kembali (hingga 10 bulan atau lebih setelah dosis terakhir).
- Efek Samping: Suntik KB dapat menyebabkan penambahan berat badan, perubahan mood, dan potensi penurunan kepadatan tulang jangka panjang. AKDR hormonal lebih terlokalisasi efeknya.
3. AKDR vs. Implan Kontrasepsi (Susuk KB)
- Efektivitas: Keduanya sangat efektif (lebih dari 99%) dan merupakan LARC.
- Durasi: AKDR (3-12 tahun), implan (3-5 tahun).
- Hormon: Keduanya melepaskan progestin. Implan melepaskan hormon secara sistemik dari lengan, sedangkan AKDR hormonal lebih lokal di rahim.
- Pemasangan/Pelepasan: Keduanya memerlukan prosedur medis. Implan dipasang di bawah kulit lengan atas. AKDR di dalam rahim.
- Efek Samping: Keduanya dapat menyebabkan perubahan pola pendarahan. Implan juga dikaitkan dengan potensi penambahan berat badan dan perubahan mood pada beberapa wanita.
4. AKDR vs. Kondom
- Efektivitas: AKDR sangat efektif (>99%). Kondom memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi (82% dengan penggunaan umum) karena faktor kesalahan manusia.
- Perlindungan IMS: Hanya kondom yang melindungi dari IMS. AKDR tidak.
- Kenyamanan: AKDR tidak memerlukan persiapan sebelum seks. Kondom harus digunakan setiap kali berhubungan seks.
- Hormon: Kondom bebas hormon.
- Biaya: AKDR memiliki biaya awal yang lebih tinggi tetapi lebih hemat biaya dalam jangka panjang. Kondom memiliki biaya per penggunaan.
5. AKDR vs. Sterilisasi (Ligasi Tubal/Vasektomi)
- Efektivitas: Keduanya sangat efektif dan permanen/sangat jangka panjang. Sterilisasi dianggap permanen.
- Reversibilitas: AKDR sepenuhnya reversibel. Sterilisasi bersifat permanen atau sangat sulit untuk dibalik.
- Prosedur: Sterilisasi adalah prosedur bedah yang lebih invasif (baik ligasi tubal untuk wanita maupun vasektomi untuk pria) dibandingkan pemasangan AKDR.
- Hormon: Keduanya bebas hormon (kecuali AKDR hormonal).
- Target Pengguna: Sterilisasi cocok untuk individu atau pasangan yang yakin tidak menginginkan anak lagi. AKDR cocok untuk yang ingin kontrasepsi jangka panjang tetapi masih ingin memiliki pilihan untuk hamil di masa depan.
Dengan mempertimbangkan perbandingan ini, AKDR seringkali menjadi pilihan yang sangat baik bagi wanita yang mencari kontrasepsi yang sangat efektif, jangka panjang, reversibel, dan tidak memerlukan tindakan harian, terutama jika mereka ingin menghindari estrogen atau mengurangi pendarahan menstruasi (dengan AKDR hormonal).
Melepas AKDR
Pelepasan AKDR adalah prosedur yang jauh lebih cepat dan seringkali kurang tidak nyaman dibandingkan pemasangannya. AKDR dapat dilepas kapan saja Anda menginginkannya, baik karena Anda ingin hamil, sudah mencapai akhir masa pakai AKDR, atau karena mengalami efek samping yang tidak dapat ditoleransi.
1. Proses Pelepasan
Prosedur pelepasan AKDR dilakukan oleh profesional medis dan biasanya memakan waktu hanya beberapa detik atau satu-dua menit.
- Posisi: Anda akan berbaring di meja pemeriksaan dengan kaki di sangga kaki, seperti saat pemasangan.
- Spekulum: Spekulum akan dimasukkan untuk melihat leher rahim.
- Pelepasan: Dokter akan menggunakan alat khusus untuk menjepit benang AKDR yang menjuntai dari leher rahim. Dengan tarikan yang lembut namun mantap, AKDR akan ditarik keluar dari rahim. Lengan AKDR akan melipat ke atas saat melewati leher rahim.
2. Sensasi yang Dirasakan Selama Pelepasan
Kebanyakan wanita merasakan kram ringan atau sensasi tekanan singkat saat AKDR dilepas. Rasa sakitnya umumnya lebih ringan daripada saat pemasangan dan hanya berlangsung beberapa detik. Beberapa wanita mungkin tidak merasakan apa-apa sama sekali. Setelah pelepasan, Anda mungkin mengalami sedikit bercak darah selama sehari atau dua hari.
3. Kapan Kesuburan Kembali Setelah Pelepasan AKDR?
Salah satu keuntungan besar AKDR adalah kembalinya kesuburan yang cepat setelah pelepasan.
- AKDR Hormonal: Setelah AKDR hormonal dilepas, hormon levonorgestrel yang dilepaskan secara lokal akan segera berhenti bekerja. Siklus menstruasi normal dan ovulasi biasanya akan kembali dalam waktu satu bulan atau dua siklus. Banyak wanita bisa hamil pada siklus pertama setelah pelepasan.
- AKDR Tembaga: Karena AKDR tembaga tidak mengandung hormon, tidak ada hormon yang perlu dikeluarkan dari sistem Anda. Kesuburan akan kembali normal segera setelah pelepasan. Secara teori, Anda bisa hamil segera setelah AKDR tembaga dilepas, asalkan Anda berovulasi dan tidak ada masalah kesuburan lain.
Jika Anda berencana untuk hamil setelah pelepasan AKDR, disarankan untuk berdiskusi dengan dokter Anda tentang perencanaan kehamilan dan persiapan yang mungkin diperlukan.
Kesimpulan
AKDR adalah metode kontrasepsi yang revolusioner, menawarkan efektivitas yang tak tertandingi, perlindungan jangka panjang, dan reversibilitas yang cepat. Baik AKDR hormonal maupun tembaga memiliki keunggulan dan efek samping yang berbeda, memungkinkan wanita untuk memilih opsi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensi kesehatan mereka.
Meskipun prosedur pemasangan mungkin menimbulkan ketidaknyamanan sementara, manfaat jangka panjang dari AKDR seringkali jauh melebihi potensi kekurangannya. Dengan memahami proses pemasangan, potensi risiko, dan menghilangkan mitos yang ada, wanita dapat membuat keputusan yang terinformasi dan yakin tentang pilihan kontrasepsi mereka.
Penting untuk selalu berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Mereka dapat memberikan bimbingan individual, melakukan skrining yang diperlukan, dan memastikan bahwa AKDR adalah pilihan yang aman dan tepat untuk Anda. Pilihlah kontrasepsi yang paling mendukung kesehatan reproduksi dan gaya hidup Anda.