Di kalangan masyarakat awam, istilah "kodok" dan "katak" sering kali digunakan secara bergantian. Padahal, meskipun keduanya termasuk dalam ordo Anura (amfibi tanpa ekor), mereka memiliki perbedaan signifikan baik dari segi taksonomi, morfologi, hingga habitat. Memahami perbedaan ini penting untuk apresiasi fauna yang lebih baik.
Klasifikasi Ilmiah: Memisahkan Famili
Perbedaan paling mendasar terletak pada klasifikasi ilmiahnya. Secara umum, istilah yang digunakan dalam biologi adalah sebagai berikut:
- Katak (Frog): Sebagian besar anggota katak termasuk dalam famili Ranidae (katak sejati) atau famili lain yang memiliki ciri khas hidup dekat air dan berkulit halus.
- Kodok (Toad): Kodok secara spesifik merujuk pada anggota famili Bufonidae. Keluarga ini dicirikan oleh adaptasi yang lebih baik untuk kehidupan darat.
Namun, perlu dicatat bahwa klasifikasi ini tidak selalu ketat di semua bahasa daerah, namun dalam konteks zoologi, perbedaan famili ini menjadi garis pemisah utamanya.
Perbedaan Fisik dan Morfologi
Perbedaan fisik adalah cara termudah untuk membedakan keduanya. Perhatikan bagian kulit, bentuk tubuh, dan kaki mereka:
1. Kulit
Katak umumnya memiliki kulit yang halus, lembap, dan licin. Kulit mereka perlu tetap terhidrasi karena berfungsi sebagai organ pernapasan sekunder (pernapasan kulit). Oleh karena itu, katak hampir selalu ditemukan dekat sumber air.
Sebaliknya, Kodok memiliki kulit yang kering, kasar, dan berbintil-bintil (berwarruka). Kulit yang lebih tebal ini mengurangi kehilangan air, memungkinkan mereka hidup lebih jauh dari air permanen dibandingkan katak.
2. Bentuk Tubuh dan Kaki
Katak memiliki tubuh yang ramping dengan kaki belakang yang sangat panjang dan kuat. Struktur ini sangat ideal untuk melompat jauh guna menghindari predator atau menangkap mangsa.
Sementara itu, Kodok cenderung memiliki tubuh yang lebih gemuk dan kekar. Kaki belakang mereka relatif pendek, sehingga gerakan utama mereka adalah berjalan atau melompat pendek, bukan melompat jauh.
3. Gigi dan Kantung Suara
Kebanyakan katak sejati memiliki gigi kecil di rahang atasnya (disebut vomerine teeth), sedangkan kodok (Bufonidae) hampir tidak memiliki gigi sama sekali.
Mengenai suara, hampir semua katak jantan memiliki kantung suara (vocal sac) untuk bersuara, tetapi pada kodok, kantung suara ini sering kali terletak di bagian bawah mulut dan hanya mengembang sedikit atau bahkan tidak ada pada beberapa spesies.
Perbandingan dalam Tabel
Berikut adalah ringkasan perbandingan utama antara kodok dan katak:
| Karakteristik | Katak (Frog) | Kodok (Toad) |
|---|---|---|
| Kulit | Halus, lembap, licin | Kering, kasar, berbintil-bintil (warts) |
| Bentuk Tubuh | Ramping, atletis | Gemuk, kekar |
| Kaki Belakang | Sangat panjang, kuat | Pendek, cocok untuk berjalan |
| Habitat Utama | Sangat dekat dengan air | Lebih toleran terhadap lingkungan kering (darat) |
| Gigi | Umumnya memiliki gigi vomerine | Umumnya tidak memiliki gigi |
| Famili Umum | Ranidae (Katak Sejati) | Bufonidae |
Habitat dan Reproduksi
Lingkungan tempat mereka tinggal sangat dipengaruhi oleh kebutuhan hidrasi kulit mereka. Katak, dengan kulitnya yang sensitif terhadap dehidrasi, menghabiskan sebagian besar hidupnya di dekat kolam, sungai, atau rawa. Mereka bertelur dalam bentuk gumpalan (cluster) yang besar di air.
Sebaliknya, Kodok lebih adaptif terhadap lingkungan kering. Mereka bisa ditemukan di hutan, kebun, atau daerah yang cukup jauh dari perairan terbuka. Ketika bertelur, kodok biasanya menaruh telurnya dalam bentuk untaian panjang (string) di dalam air.
Kesimpulannya, meskipun keduanya adalah amfibi yang luar biasa dan memainkan peran penting dalam ekosistem sebagai pemakan serangga, perbedaan antara kodok dan katak sangat jelas terlihat pada tekstur kulit, bentuk tubuh, dan adaptasi terhadap lingkungan. Jadi, lain kali Anda melihat salah satu dari mereka, Anda bisa menentukan dengan lebih akurat apakah itu kodok yang bersahaja atau katak yang gesit.