Dalam dunia nutrisi anak, memilih susu formula yang tepat adalah keputusan penting bagi orang tua. Di Indonesia, SGM (Susu Generasi Maju) merupakan salah satu merek terpercaya yang menawarkan berbagai pilihan produk. Dua varian yang sering membuat bingung orang tua adalah SGM Eksplor dan SGM Soya. Meskipun keduanya berada di bawah payung merek SGM, keduanya memiliki perbedaan mendasar terkait komposisi dan target konsumennya.
Perbedaan paling signifikan antara kedua produk ini terletak pada sumber protein utamanya.
SGM Eksplor, seperti namanya, adalah susu formula berbasis susu sapi. Ini adalah pilihan standar bagi sebagian besar bayi dan balita yang tidak memiliki alergi atau intoleransi terhadap protein susu sapi. Formula ini dirancang untuk memberikan nutrisi lengkap yang menyerupai ASI, diperkaya dengan vitamin, mineral, serta nutrisi penting lainnya seperti DHA, zat besi, dan probiotik.
Sementara itu, SGM Soya adalah susu formula yang berbasis isolat protein kedelai. Produk ini dibuat secara spesifik untuk anak-anak yang memiliki kondisi medis tertentu, yaitu alergi terhadap protein susu sapi (CMPA) atau intoleransi laktosa parah. Menggunakan protein nabati, SGM Soya berfungsi sebagai alternatif nutrisi tanpa memerlukan komponen susu sapi sama sekali.
Pemilihan antara Eksplor dan Soya sangat bergantung pada kebutuhan spesifik anak.
Meskipun keduanya berupaya memberikan nutrisi seimbang, perbedaan sumber protein membawa implikasi pada komposisi lemak dan karbohidrat.
| Fitur | SGM Eksplor (Susu Sapi) | SGM Soya (Kedelai) |
|---|---|---|
| Sumber Protein Utama | Protein susu sapi (Whey/Kasein) | Isolat protein kedelai |
| Kandungan Laktosa | Mengandung laktosa (secara alami) | Bebas laktosa |
| Kebutuhan Pengawasan | Umum digunakan | Perlu rekomendasi medis |
| Komponen Lemak | Berasal dari lemak susu sapi | Berasal dari minyak nabati |
SGM Eksplor adalah nutrisi harian yang aman bagi mayoritas anak. Namun, penggunaan SGM Soya harus dilakukan dengan kehati-hatian ekstra. Protein kedelai, meskipun merupakan alternatif yang sangat baik, tetap memerlukan pengawasan profesional.
Orang tua harus memastikan bahwa diagnosis CMPA telah dikonfirmasi oleh dokter sebelum beralih sepenuhnya ke formula berbasis kedelai. Beberapa anak yang alergi terhadap susu sapi mungkin juga menunjukkan reaksi silang terhadap protein kedelai, meskipun kasus ini relatif jarang terjadi.
Tujuan akhir dari kedua produk ini adalah sama: mendukung tumbuh kembang optimal anak. Perbedaannya hanya terletak pada cara mencapai tujuan tersebut berdasarkan kondisi kesehatan spesifik anak Anda. Selalu prioritaskan diskusi dengan dokter anak Anda untuk menentukan formula mana yang paling sesuai dengan kebutuhan nutrisi unik buah hati Anda.