Visualisasi sederhana: 3.5 × 2.1 = 7.35
Perkalian angka koma, atau yang lebih sering disebut bilangan desimal, merupakan salah satu topik dasar dalam matematika yang sering menimbulkan kebingungan. Namun, jika kita memahami prinsip dasarnya, proses ini menjadi jauh lebih mudah. Kunci utama dalam perkalian desimal adalah mengabaikan koma terlebih dahulu, melakukan perkalian seperti bilangan bulat biasa, baru kemudian menentukan posisi koma pada hasil akhir.
Langkah pertama adalah membuang semua tanda koma (desimal) dari angka-angka yang akan dikalikan. Perlakukan mereka seolah-olah mereka adalah bilangan bulat biasa. Ini adalah tahap di mana Anda fokus pada proses perkalian dasar.
Kita abaikan koma, sehingga kita akan mengalikan 45 dengan 12.
45
× 12
----
90 (2 × 45)
450 (10 × 45)
----
540
Hasil perkalian bilangan bulatnya adalah 540.
Setelah mendapatkan hasil perkalian bilangan bulat (540 dalam contoh di atas), langkah selanjutnya adalah menghitung total jumlah angka di belakang koma (tempat desimal) dari semua faktor perkalian.
Gunakan total tempat desimal yang sudah dihitung (yaitu 2) dan pindahkan koma pada hasil perkalian bilangan bulat (540) dari kanan ke kiri sebanyak jumlah tempat desimal tersebut.
Hasil sementara: 540.
Hitung 2 langkah dari kanan:
540. -> (1 langkah) 54.0 -> (2 langkah) 5.40
Oleh karena itu, 4.5 × 1.2 = 5.40 (atau disederhanakan menjadi 5.4).
Jika Anda mengalikan bilangan desimal dengan bilangan bulat tanpa koma (misalnya, 6.25 × 3), prosesnya sedikit lebih singkat.
Faktor 6.25 memiliki 2 tempat desimal. Faktor 3 memiliki 0 tempat desimal. Total adalah 2 tempat desimal.
6.25
× 3
------
18.75
Karena 3 tidak menambah tempat desimal, kita hanya perlu menerapkan 2 tempat desimal dari 6.25 ke hasil perkalian bilangan bulat (625 × 3 = 1875).
Metode ini efektif karena bilangan desimal pada dasarnya adalah pecahan dari sepuluh. Misalnya, 3.5 adalah sama dengan 35/10, dan 2.1 adalah 21/10. Ketika kita mengalikan kedua pecahan ini:
(35/10) × (21/10) = (35 × 21) / (10 × 10) = 735 / 100
Hasil pembagian oleh 100 secara otomatis menempatkan koma dua tempat di belakang angka (7.35). Metode sederhana di atas hanyalah cara cepat untuk mencapai pembagian per 10, per 100, per 1000, dan seterusnya, tanpa perlu menuliskan bentuk pecahan secara eksplisit.
Menguasai perkalian angka koma sangat penting, baik untuk keperluan akademis, perhitungan keuangan, hingga aplikasi praktis seperti mengukur bahan dalam resep masakan atau menghitung luas lahan. Latihan yang konsisten akan membuat proses penentuan posisi koma menjadi insting alami.