Perkalian bilangan desimal mungkin terdengar rumit pada awalnya, terutama bagi mereka yang baru mengenal konsep pecahan dalam bentuk desimal. Namun, sebenarnya, prosesnya sangat mirip dengan perkalian bilangan bulat. Kunci utamanya terletak pada penempatan koma desimal pada hasil akhir.
Bilangan desimal adalah cara lain untuk merepresentasikan pecahan, di mana penyebutnya adalah perpangkatan dari 10 (seperti 10, 100, 1000, dst.). Memahami cara mengalikan bilangan ini adalah keterampilan dasar yang sangat penting dalam berbagai aplikasi, mulai dari menghitung diskon, mengukur bahan kue, hingga perhitungan ilmiah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berhadapan dengan uang (misalnya, Rp5.500,50) atau pengukuran presisi (misalnya, 1,75 meter). Tanpa kemampuan mengalikan bilangan desimal dengan benar, kita akan kesulitan dalam membuat keputusan finansial atau teknis yang akurat. Menguasai topik ini akan membuka pintu pemahaman yang lebih dalam tentang operasi matematika lainnya.
Gambar ilustrasi perkalian 2.5 × 1.4 = 3.50
Metode yang paling efektif adalah mengabaikan koma desimal terlebih dahulu, melakukan perkalian seperti biasa (seperti mengalikan bilangan bulat), lalu baru menghitung posisi koma pada hasilnya.
Anggaplah semua bilangan adalah bilangan bulat. Kalikan angka-angka tersebut tanpa memedulikan di mana letak koma desimalnya.
Hitung jumlah total angka yang berada di belakang koma desimal dari semua faktor yang dikalikan. Ini adalah total tempat desimal yang harus dimiliki oleh hasil akhir Anda.
Ambil hasil perkalian bilangan bulat dari Langkah 1. Mulai dari digit paling kanan, hitung mundur sebanyak total tempat desimal yang Anda peroleh di Langkah 2. Letakkan koma desimal di posisi tersebut.
Jika hasil perkalian bilangan bulat Anda tidak memiliki cukup digit untuk memisahkan tempat desimal yang dibutuhkan, Anda harus menambahkan angka nol di sebelah kiri hasil tersebut (seperti yang akan dibahas di bawah).
Mari kita gunakan contoh: 1.25 dikalikan dengan 0.8
Terkadang, hasil perkalian bilangan bulat Anda menghasilkan angka yang lebih kecil dari jumlah tempat desimal yang dibutuhkan. Ini memerlukan penambahan nol di depan sebelum meletakkan koma.
Mari kita lihat contoh: 0.03 dikalikan dengan 0.5
Perkalian bilangan desimal pada dasarnya adalah perkalian bilangan bulat yang diikuti oleh koreksi penempatan koma. Selama Anda teliti dalam menghitung total tempat desimal dari semua faktor, Anda akan selalu mendapatkan jawaban yang tepat. Latihan adalah kunci untuk membuat proses ini menjadi otomatis dan mengurangi kesalahan dalam penempatan koma.
Ingatlah selalu: abaikan koma saat mengalikan, hitung total tempat desimal, dan tempatkan koma dengan benar pada hasil akhir. Dengan metode ini, tantangan perkalian desimal akan mudah Anda taklukkan.