Persamaan Kuadrat yang Akar-Akarnya 4 dan 6: Panduan Lengkap Membangun dan Memahami

Persamaan kuadrat adalah salah satu topik fundamental dalam aljabar yang memiliki aplikasi luas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknik. Kemampuannya untuk memodelkan hubungan non-linear menjadikannya alat yang sangat penting dalam matematika. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi secara mendalam bagaimana membentuk sebuah persamaan kuadrat ketika akar-akarnya diketahui. Kita akan fokus pada kasus spesifik di mana akar-akarnya adalah 4 dan 6, namun akan diperluas dengan pembahasan komprehensif mengenai konsep-konsep terkait, metode penyelesaian, sifat-sifat akar, serta aplikasi praktisnya.

Jawaban Singkat: Persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 4 dan 6 adalah x² - 10x + 24 = 0.

Untuk memahami mengapa demikian dan bagaimana cara mencapainya, mari kita selami dunia persamaan kuadrat ini lebih dalam.

1. Dasar-Dasar Persamaan Kuadrat

Sebelum kita membentuk persamaan kuadrat dari akar-akarnya, penting untuk mengingat kembali apa itu persamaan kuadrat dan komponen-komponennya.

1.1. Definisi Persamaan Kuadrat

Sebuah persamaan disebut persamaan kuadrat jika ia dapat ditulis dalam bentuk umum:

ax² + bx + c = 0

Di mana:

Istilah "kuadrat" mengacu pada pangkat tertinggi variabel (), yang adalah dua.

1.2. Apa itu "Akar" atau "Solusi" Persamaan Kuadrat?

Akar-akar atau solusi dari sebuah persamaan kuadrat adalah nilai-nilai x yang membuat persamaan tersebut menjadi pernyataan yang benar (yaitu, sisi kiri sama dengan nol). Sebuah persamaan kuadrat, secara fundamental, memiliki paling banyak dua akar. Akar-akar ini bisa berupa:

Dalam konteks masalah kita, "akar-akarnya 4 dan 6" berarti bahwa jika kita mengganti x dengan 4 atau 6 ke dalam persamaan kuadrat yang dicari, hasilnya akan menjadi nol.

2. Dua Metode Utama untuk Membentuk Persamaan Kuadrat dari Akarnya

Ada dua metode utama yang bisa kita gunakan untuk membangun persamaan kuadrat ketika akar-akarnya (misalnya, x₁ dan x₂) sudah diketahui. Kedua metode ini berasal dari sifat-sifat fundamental persamaan kuadrat.

2.1. Metode 1: Menggunakan Bentuk Faktor (Perkalian Faktor)

Jika x₁ dan x₂ adalah akar-akar dari sebuah persamaan kuadrat, maka persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk faktor sebagai berikut:

(x - x₁)(x - x₂) = 0

Konsep di balik metode ini sangat sederhana: jika sebuah produk dari dua faktor adalah nol, maka setidaknya salah satu faktor harus nol. Jadi, jika (x - x₁) = 0, maka x = x₁. Dan jika (x - x₂) = 0, maka x = x₂. Ini persis definisi akar-akar.

Penerapan Metode 1 untuk Akar 4 dan 6

Diberikan akar-akar x₁ = 4 dan x₂ = 6.

  1. Substitusikan akar-akar ke dalam bentuk faktor:
    (x - 4)(x - 6) = 0
  2. Perkalian Aljabar (FOIL - First, Outer, Inner, Last): Untuk mengubah bentuk faktor menjadi bentuk standar ax² + bx + c = 0, kita perlu mengalikan kedua binomial tersebut.
    • First (Pertama): x * x = x²
    • Outer (Luar): x * (-6) = -6x
    • Inner (Dalam): (-4) * x = -4x
    • Last (Terakhir): (-4) * (-6) = +24
  3. Gabungkan suku-suku sejenis:
    x² - 6x - 4x + 24 = 0
    x² - 10x + 24 = 0

Jadi, persamaan kuadrat yang akar-akarnya 4 dan 6 adalah x² - 10x + 24 = 0.

Contoh Tambahan Penerapan Metode 1:

Contoh 1.1: Akar-akar -2 dan 5
  1. Bentuk faktor: (x - (-2))(x - 5) = 0(x + 2)(x - 5) = 0
  2. Perkalian: x * x + x * (-5) + 2 * x + 2 * (-5) = 0
  3. Sederhanakan: x² - 5x + 2x - 10 = 0x² - 3x - 10 = 0
Contoh 1.2: Akar-akar 1/2 dan 3
  1. Bentuk faktor: (x - 1/2)(x - 3) = 0
  2. Perkalian: x² - 3x - (1/2)x + 3/2 = 0
  3. Sederhanakan: x² - (7/2)x + 3/2 = 0
  4. Untuk menghilangkan pecahan, kalikan seluruh persamaan dengan 2: 2x² - 7x + 3 = 0

2.2. Metode 2: Menggunakan Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar (Rumus Vieta)

Metode ini didasarkan pada hubungan antara akar-akar (x₁ dan x₂) dan koefisien (a, b, c) dari persamaan kuadrat umum ax² + bx + c = 0. Rumus ini dikenal sebagai Rumus Vieta.

Dari bentuk umum ax² + bx + c = 0, jika kita bagi seluruh persamaan dengan a (asumsi a ≠ 0), kita mendapatkan:

x² + (b/a)x + (c/a) = 0

Menurut rumus Vieta:

Dengan demikian, persamaan kuadrat dapat dibentuk dari jumlah dan hasil kali akarnya dalam bentuk:

x² - (x₁ + x₂)x + (x₁ * x₂) = 0

Perhatikan tanda negatif di depan jumlah akar, yang sering menjadi sumber kesalahan.

Penerapan Metode 2 untuk Akar 4 dan 6

Diberikan akar-akar x₁ = 4 dan x₂ = 6.

  1. Hitung Jumlah Akar:
    x₁ + x₂ = 4 + 6 = 10
  2. Hitung Hasil Kali Akar:
    x₁ * x₂ = 4 * 6 = 24
  3. Substitusikan ke dalam rumus umum:
    x² - (x₁ + x₂)x + (x₁ * x₂) = 0
    x² - (10)x + (24) = 0
    x² - 10x + 24 = 0

Hasilnya sama persis dengan metode perkalian faktor: x² - 10x + 24 = 0.

Contoh Tambahan Penerapan Metode 2:

Contoh 2.1: Akar-akar -3 dan -7
  1. Jumlah akar: x₁ + x₂ = (-3) + (-7) = -10
  2. Hasil kali akar: x₁ * x₂ = (-3) * (-7) = 21
  3. Persamaan: x² - (-10)x + (21) = 0x² + 10x + 21 = 0
Contoh 2.2: Akar-akar 2 + √3 dan 2 - √3
  1. Jumlah akar: x₁ + x₂ = (2 + √3) + (2 - √3) = 4
  2. Hasil kali akar: x₁ * x₂ = (2 + √3)(2 - √3) = 2² - (√3)² = 4 - 3 = 1
  3. Persamaan: x² - (4)x + (1) = 0x² - 4x + 1 = 0

2.3. Perbandingan Kedua Metode

Kedua metode memberikan hasil yang sama dan sama-sama valid. Pilihan metode tergantung pada preferensi pribadi dan konteks soal. Metode bentuk faktor lebih intuitif dan langsung jika Anda merasa nyaman dengan perkalian binomial. Metode jumlah dan hasil kali akar (Vieta) lebih efisien jika jumlah dan hasil kali akar dapat dihitung dengan cepat, terutama untuk akar-akar yang lebih kompleks (seperti akar-akar irasional atau kompleks).

3. Mendalami Sifat-sifat Persamaan Kuadrat

Setelah kita memahami cara membentuk persamaan kuadrat, mari kita telusuri lebih jauh sifat-sifat yang terkandung di dalamnya.

3.1. Diskriminan (D)

Diskriminan adalah bagian dari rumus kuadrat yang memberikan informasi tentang jenis akar-akar dari sebuah persamaan kuadrat tanpa harus menyelesaikan persamaannya terlebih dahulu. Diskriminan dilambangkan dengan D dan dihitung menggunakan rumus:

D = b² - 4ac

Untuk persamaan x² - 10x + 24 = 0, kita memiliki a = 1, b = -10, dan c = 24.

D = (-10)² - 4(1)(24)
D = 100 - 96
D = 4

Interpretasi nilai diskriminan:

3.2. Rumus Kuadrat (Rumus ABC) untuk Mencari Akar

Jika kita diberikan sebuah persamaan kuadrat dan diminta untuk mencari akar-akarnya, kita dapat menggunakan rumus kuadrat, yang sering disebut Rumus ABC:

x₁,₂ = [-b ± √(b² - 4ac)] / 2a

Atau, lebih singkat, x₁,₂ = [-b ± √D] / 2a.

Mari kita verifikasi akar-akar 4 dan 6 menggunakan rumus ini untuk persamaan x² - 10x + 24 = 0 (dengan a=1, b=-10, c=24, D=4):

x₁,₂ = [-(-10) ± √4] / 2(1)
x₁,₂ = [10 ± 2] / 2

Maka:

Terbukti bahwa akar-akar dari persamaan x² - 10x + 24 = 0 memang adalah 6 dan 4 (atau 4 dan 6, urutannya tidak penting).

4. Grafik Persamaan Kuadrat: Parabola

Persamaan kuadrat bukan hanya sekadar angka; ia juga memiliki representasi visual yang indah dalam bentuk grafik. Grafik dari fungsi kuadrat (y = ax² + bx + c) adalah sebuah parabola.

Untuk persamaan y = x² - 10x + 24:

Grafik Parabola Persamaan Kuadrat Akarnya 4 dan 6 Visualisasi grafik parabola dari persamaan kuadrat y = x² - 10x + 24, menunjukkan akar-akar pada sumbu x di titik 4 dan 6, serta titik puncak dan sumbu simetri. X Y 0 4 (5, -1) 6 Persamaan Kuadrat: y = (x - 4)(x - 6) y = x² - 10x + 24
Gambar 1: Grafik Parabola dari Persamaan Kuadrat y = x² - 10x + 24. Akar-akar 4 dan 6 ditandai pada sumbu X, menunjukkan titik potong grafik dengan sumbu X. Titik puncak (5, -1) juga digambarkan.

5. Variasi dan Kasus Khusus dalam Pembentukan Persamaan Kuadrat

5.1. Persamaan Kuadrat dengan Koefisien Utama (a ≠ 1)

Sejauh ini, kita asumsikan koefisien a = 1. Namun, bagaimana jika ada koefisien a yang berbeda? Bentuk umum persamaan kuadrat adalah ax² + bx + c = 0. Jika kita hanya diberikan akar-akar x₁ dan x₂, ada banyak persamaan kuadrat yang mungkin, misalnya 2x² - 20x + 48 = 0 juga memiliki akar 4 dan 6 (cukup bagi dengan 2 dan Anda akan mendapatkan x² - 10x + 24 = 0).

Untuk secara unik menentukan koefisien a (jika bukan 1), kita memerlukan informasi tambahan, biasanya sebuah titik lain (p, q) yang dilalui oleh parabola tersebut.

Jika akar-akar adalah x₁ dan x₂, maka persamaan kuadrat dalam bentuk faktor adalah:

a(x - x₁)(x - x₂) = 0

Untuk menemukan a, substitusikan koordinat titik (p, q) ke dalam persamaan ini dan selesaikan untuk a.

Contoh 5.1: Akar-akar 4 dan 6, serta melalui titik (3, -6)

  1. Gunakan bentuk faktor dengan 'a': a(x - 4)(x - 6) = 0
  2. Substitusikan titik (3, -6): (di sini x=3 dan y=-6. Ingat, persamaan kuadrat ini adalah fungsi y = a(x - x₁)(x - x₂)) -6 = a(3 - 4)(3 - 6) -6 = a(-1)(-3) -6 = 3a a = -2
  3. Substitusikan nilai 'a' kembali ke bentuk faktor: -2(x - 4)(x - 6) = 0 -2(x² - 10x + 24) = 0 -2x² + 20x - 48 = 0

Jadi, persamaan kuadrat yang akar-akarnya 4 dan 6 dan melalui titik (3, -6) adalah -2x² + 20x - 48 = 0.

5.2. Persamaan Kuadrat dengan Akar Kembar

Jika sebuah persamaan kuadrat memiliki akar kembar, misalnya x₁ = x₂ = k, maka persamaan tersebut dapat dibentuk sebagai:

(x - k)(x - k) = 0
atau
(x - k)² = 0

Menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar:

Sehingga persamaan menjadi: x² - (2k)x + (k²) = 0.

Contoh 5.2: Akar kembar 5

  1. Menggunakan bentuk faktor: (x - 5)(x - 5) = 0 (x - 5)² = 0 x² - 10x + 25 = 0
  2. Menggunakan jumlah dan hasil kali akar: Jumlah = 5 + 5 = 10 Hasil kali = 5 * 5 = 25 Persamaan: x² - 10x + 25 = 0

5.3. Persamaan Kuadrat dengan Akar Imajiner (Kompleks)

Jika akar-akar persamaan kuadrat adalah bilangan kompleks, mereka selalu muncul dalam pasangan konjugat, misalnya p + qi dan p - qi. Dalam kasus ini, metode jumlah dan hasil kali akar lebih efisien.

Contoh 5.3: Akar-akar 1 + 2i dan 1 - 2i

  1. Jumlah akar: (1 + 2i) + (1 - 2i) = 1 + 1 + 2i - 2i = 2
  2. Hasil kali akar: (1 + 2i)(1 - 2i) = 1² - (2i)² = 1 - (4i²) = 1 - 4(-1) = 1 + 4 = 5
  3. Persamaan: x² - (2)x + (5) = 0 x² - 2x + 5 = 0
Catatan Penting: Akar-akar kompleks selalu muncul dalam pasangan konjugat jika koefisien persamaan kuadrat adalah bilangan real. Ini memastikan bahwa jumlah dan hasil kali akar juga merupakan bilangan real, sehingga koefisien a, b, c tetap real.

6. Sejarah Singkat Persamaan Kuadrat

Pemahaman tentang persamaan kuadrat bukanlah penemuan tunggal, melainkan hasil akumulasi pengetahuan dari berbagai peradaban selama ribuan tahun.

Perjalanan dari masalah praktis sederhana hingga perumusan aljabar yang elegan menunjukkan evolusi pemikiran matematika yang panjang dan berliku, di mana persamaan kuadrat selalu menjadi salah satu fokus utamanya.

7. Aplikasi Persamaan Kuadrat dalam Kehidupan Nyata

Persamaan kuadrat bukan sekadar konsep abstrak di buku pelajaran. Ia memiliki banyak aplikasi praktis dalam berbagai disiplin ilmu:

7.1. Fisika dan Teknik

7.2. Ekonomi dan Bisnis

7.3. Matematika Lainnya dan Ilmu Komputer

Dari lintasan roket hingga desain lensa dan prediksi pasar saham, persamaan kuadrat adalah tulang punggung matematis yang memungkinkan kita untuk memahami dan memanipulasi dunia di sekitar kita.

8. Latihan Soal dan Pembahasan Mendalam

Untuk memperkuat pemahaman, mari kita kerjakan beberapa soal latihan dengan pembahasan lengkap.

Latihan 8.1: Membentuk Persamaan Kuadrat

Soal: Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -5 dan 2/3.

Pembahasan:

Kita akan menggunakan kedua metode untuk memverifikasi hasilnya.

Metode 1: Menggunakan Bentuk Faktor

  1. Akar-akar: x₁ = -5 dan x₂ = 2/3
  2. Substitusikan ke bentuk faktor: (x - (-5))(x - 2/3) = 0 (x + 5)(x - 2/3) = 0
  3. Kalikan faktor-faktornya: x * x + x * (-2/3) + 5 * x + 5 * (-2/3) = 0 x² - (2/3)x + 5x - 10/3 = 0
  4. Gabungkan suku-suku sejenis: x² + (5 - 2/3)x - 10/3 = 0 x² + (15/3 - 2/3)x - 10/3 = 0 x² + (13/3)x - 10/3 = 0
  5. Untuk menghilangkan pecahan, kalikan seluruh persamaan dengan 3: 3(x² + (13/3)x - 10/3) = 3 * 0 3x² + 13x - 10 = 0

Jadi, persamaan kuadratnya adalah 3x² + 13x - 10 = 0.

Metode 2: Menggunakan Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar

  1. Akar-akar: x₁ = -5 dan x₂ = 2/3
  2. Hitung jumlah akar: Jumlah = x₁ + x₂ = -5 + 2/3 = -15/3 + 2/3 = -13/3
  3. Hitung hasil kali akar: Hasil kali = x₁ * x₂ = (-5) * (2/3) = -10/3
  4. Substitusikan ke rumus x² - (Jumlah)x + (Hasil kali) = 0: x² - (-13/3)x + (-10/3) = 0 x² + (13/3)x - 10/3 = 0
  5. Kalikan seluruh persamaan dengan 3 untuk menghilangkan pecahan: 3x² + 13x - 10 = 0

Kedua metode memberikan hasil yang sama, yaitu 3x² + 13x - 10 = 0.

Latihan 8.2: Menemukan Akar dari Persamaan Kuadrat

Soal: Tentukan akar-akar dari persamaan kuadrat 2x² - 5x - 3 = 0.

Pembahasan:

Kita akan mencoba metode faktorisasi terlebih dahulu, jika memungkinkan, lalu metode rumus kuadrat.

Metode 1: Faktorisasi

Persamaan: 2x² - 5x - 3 = 0

Kita mencari dua bilangan yang jika dikalikan hasilnya a * c = 2 * (-3) = -6 dan jika dijumlahkan hasilnya b = -5. Bilangan-bilangan tersebut adalah -6 dan 1 (karena -6 * 1 = -6 dan -6 + 1 = -5).

Kita pecah suku tengah -5x menjadi -6x + 1x:

2x² - 6x + x - 3 = 0

Kelompokkan dan faktorkan:

(2x² - 6x) + (x - 3) = 0
2x(x - 3) + 1(x - 3) = 0
(2x + 1)(x - 3) = 0

Untuk menemukan akar-akar, atur setiap faktor sama dengan nol:

Jadi, akar-akarnya adalah -1/2 dan 3.

Metode 2: Menggunakan Rumus Kuadrat (Rumus ABC)

Persamaan: 2x² - 5x - 3 = 0. Di sini, a = 2, b = -5, c = -3.

Hitung Diskriminan terlebih dahulu:

D = b² - 4ac
D = (-5)² - 4(2)(-3)
D = 25 - (-24)
D = 25 + 24 = 49

Karena D = 49 > 0, kita tahu bahwa akan ada dua akar real yang berbeda.

Gunakan Rumus ABC:

x₁,₂ = [-b ± √D] / 2a
x₁,₂ = [-(-5) ± √49] / 2(2)
x₁,₂ = [5 ± 7] / 4

Maka:

Kedua metode mengkonfirmasi bahwa akar-akar persamaan 2x² - 5x - 3 = 0 adalah 3 dan -1/2.

Latihan 8.3: Aplikasi Persamaan Kuadrat

Soal: Sebuah proyektil diluncurkan ke atas dengan ketinggian h (dalam meter) pada waktu t (dalam detik) diberikan oleh fungsi h(t) = 40t - 5t². Berapa lama waktu yang dibutuhkan proyektil untuk mencapai tanah kembali?

Pembahasan:

Ketika proyektil mencapai tanah kembali, ketinggiannya adalah nol (h(t) = 0).

Jadi, kita perlu menyelesaikan persamaan kuadrat:

40t - 5t² = 0

Ini adalah persamaan kuadrat dengan a = -5, b = 40, dan c = 0.

Metode 1: Faktorisasi

Kita bisa memfaktorkan 5t dari kedua suku:

5t(8 - t) = 0

Atur setiap faktor sama dengan nol:

Jadi, proyektil mencapai tanah kembali setelah 8 detik.

Metode 2: Menggunakan Rumus Kuadrat

a = -5, b = 40, c = 0.

Hitung Diskriminan:

D = b² - 4ac
D = (40)² - 4(-5)(0)
D = 1600 - 0
D = 1600

Gunakan Rumus ABC:

t₁,₂ = [-b ± √D] / 2a
t₁,₂ = [-40 ± √1600] / 2(-5)
t₁,₂ = [-40 ± 40] / -10

Maka:

Kedua solusi valid secara matematis. t=0 mewakili saat proyektil berada di tanah pada awal peluncuran. t=8 mewakili saat proyektil kembali ke tanah setelah diluncurkan.

Maka, waktu yang dibutuhkan proyektil untuk mencapai tanah kembali adalah 8 detik.

Penting untuk Diingat:
  1. Untuk membentuk persamaan kuadrat dari akar-akar x₁ dan x₂, gunakan (x - x₁)(x - x₂) = 0 atau x² - (x₁ + x₂)x + (x₁x₂) = 0.
  2. Untuk menemukan akar-akar dari persamaan ax² + bx + c = 0, gunakan faktorisasi, melengkapkan kuadrat sempurna, atau Rumus Kuadrat x = [-b ± √(b² - 4ac)] / 2a.

Kesimpulan

Melalui pembahasan mendalam ini, kita telah melihat bahwa persamaan kuadrat yang akar-akarnya 4 dan 6 adalah x² - 10x + 24 = 0. Kita mencapainya dengan dua metode utama: menggunakan bentuk faktor (perkalian binomial) dan menggunakan rumus jumlah serta hasil kali akar (rumus Vieta). Kedua metode ini adalah alat yang ampuh dalam aljabar dan memberikan hasil yang konsisten.

Pemahaman tentang persamaan kuadrat melampaui sekadar menemukan solusinya. Ini melibatkan apresiasi terhadap struktur matematisnya, kemampuannya untuk memodelkan fenomena dunia nyata (dari fisika proyektil hingga ekonomi), dan representasi grafisnya sebagai parabola yang elegan. Dengan menguasai konsep-konsep ini, kita dapat membuka pintu untuk memahami lebih banyak lagi masalah matematika dan ilmiah yang kompleks.

Persamaan kuadrat, dengan sejarahnya yang kaya dan aplikasinya yang tak terhingga, tetap menjadi salah satu pilar utama matematika, esensial untuk siapa pun yang ingin memahami dunia dengan lensa kuantitatif.

🏠 Homepage