Dalam tradisi spiritual Islam, Surat Yasin sering dijuluki sebagai 'Jantung Al-Qur'an' karena kedudukannya yang agung dan makna mendalamnya. Di antara sekian banyak ayat di dalamnya, terdapat satu ayat spesifik yang sering diamalkan oleh sebagian kalangan untuk memohon kasih sayang, simpati, dan pengasihan dari sesama manusia, yaitu Ayat ke-72.
Ayat ini bukanlah mantra atau jimat, melainkan sebuah doa permohonan yang dipanjatkan kepada Allah SWT, memohon agar hati orang lain menjadi lunak, terbuka, dan menerima kehadiran kita dengan kebaikan. Pengamalan ayat ini selalu ditekankan harus disertai dengan niat yang murni dan keikhlasan.
Ayat yang dimaksud diambil dari Surah Yasin, ayat ke-72, yang secara kontekstual berbicara tentang kekuasaan Allah dalam menjadikan hewan ternak sebagai alat transportasi dan makanan bagi manusia. Namun, ketika diamalkan sebagai doa pengasihan, fokusnya adalah pada lafadz dan makna pengakuan atas kuasa Tuhan.
وَّذَلَّلْنٰهَا لَهُمْ فَمِنْهَا رَكُوْبُهُمْ وَمِنْهَا يَأْكُلُوْنَ
(Wa dzhallalnahaa lahum faminhaa rakubuhum wamiihaa ya'kuluun)
Artinya: "Dan Kami tundukkan binatang ternak itu untuk mereka; maka sebagian menjadi tunggangan mereka, dan sebagian lagi mereka makan."
Kepercayaan bahwa Ayat 72 Yasin efektif untuk pengasihan didasarkan pada dua prinsip utama dalam pemahaman spiritual:
Pengasihan yang dimaksud di sini bukanlah sihir pemikat, melainkan memohon agar pembicaraan kita diterima, kehadiran kita disenangi, dan setiap interaksi berjalan lancar tanpa permusuhan atau penolakan keras.
Proses pengamalan yang benar merupakan kunci keberhasilan spiritual. Berikut adalah langkah-langkah umum yang sering dianjurkan:
Pastikan diri Anda dalam keadaan suci (berwudhu) sebelum memulai pembacaan. Kebersihan lahiriah mencerminkan kesiapan batin.
Sebelum membaca, niatkan dalam hati secara spesifik: "Ya Allah, aku membaca ayat ini semata-mata memohon rahmat dan pengasihan-Mu agar hati [sebutkan nama target, jika ada, atau sebutkan umum] menjadi lunak dan menerima kebaikanku."
Idealnya, amalan ini dilakukan dengan membaca keseluruhan Surat Yasin terlebih dahulu, kemudian fokus pada pengulangan Ayat 72.
Ayat 72 ini kemudian diulang dalam jumlah tertentu. Meskipun tidak ada patokan baku yang pasti, beberapa guru spiritual menyarankan pengulangan dalam jumlah ganjil, misalnya 7 kali, 11 kali, atau bahkan lebih, terutama setelah selesai membaca Yasin secara penuh.
Setelah selesai membaca dan berdzikir, tutup dengan doa memohon agar apa yang diniatkan dikabulkan oleh Allah SWT, dan yang terpenting, berserah diri (tawakkal) atas hasilnya.
Penting untuk dipahami bahwa kekuatan pengasihan melalui ayat suci memiliki etika:
Dengan memahami konteks spiritual dan etika pengamalannya, Ayat 72 Surat Yasin dapat menjadi jembatan penghubung untuk memohon kelembutan hati dari sesama makhluk ciptaan Allah SWT.