Dalam dunia nutrisi bayi dan anak, istilah susu formula protein terhidrolisis sering muncul, terutama ketika membahas manajemen alergi atau sensitivitas makanan. Secara sederhana, hidrolisis adalah proses pemecahan molekul protein besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut peptida atau asam amino. Proses ini mirip dengan apa yang terjadi di sistem pencernaan saat makanan dicerna.
Tujuan utama dari teknik hidrolisis ini adalah membuat protein lebih mudah dicerna dan, yang paling penting, mengurangi potensi alergenisitasnya. Bagi bayi yang memiliki sistem imun yang belum matang atau memiliki riwayat alergi susu sapi (Alergi Protein Susu Sapi/APSS), formula standar berbasis protein utuh seringkali memicu reaksi negatif.
Tidak semua formula protein terhidrolisis diciptakan sama. Tingkat pemecahan protein menentukan seberapa hipoalergenik produk tersebut. Secara umum, ada dua kategori utama:
Pada formula jenis ini, protein telah dipecah menjadi fragmen yang sangat kecil (peptida dengan berat molekul rendah). EHF biasanya direkomendasikan untuk bayi yang didiagnosis mengalami alergi protein susu sapi ringan hingga sedang, atau untuk manajemen kondisi seperti kolik yang parah yang diduga terkait sensitivitas protein. Meskipun lebih aman, rasa formula ini cenderung sedikit pahit karena peptida bebas.
Ini adalah tingkat hidrolisis tertinggi. Protein dipecah sepenuhnya menjadi asam amino individual. Formula jenis ini adalah pilihan utama untuk bayi dengan alergi susu sapi yang sangat parah, gizi buruk parah, atau masalah penyerapan parah lainnya (misalnya, fistula enterokutan). Karena tidak ada rantai peptida yang tersisa, risiko alergi hampir nol.
Penggunaan formula terhidrolisis harus selalu didasarkan pada rekomendasi dokter anak atau ahli gizi klinis. Formula ini bukanlah pengganti formula standar tanpa indikasi medis yang jelas, terutama karena harganya yang lebih mahal dan potensi rasa yang kurang disukai bayi.
Indikasi umum meliputi:
Penting untuk diingat bahwa protein terhidrolisis ekstensif mungkin tidak cukup untuk semua kasus APSS. Jika bayi terus menunjukkan gejala alergi saat mengonsumsi EHF, dokter mungkin akan beralih ke formula elemental (asam amino). Proses transisi ini memastikan bahwa bayi mendapatkan nutrisi lengkap tanpa memicu reaksi imun yang merugikan. Konsultasi medis adalah langkah awal yang krusial.