Memahami dan Mencari Akar-akar (x1 dan x2) Persamaan Kuadrat Secara Lengkap
Persamaan kuadrat adalah salah satu fondasi penting dalam matematika yang memiliki aplikasi luas di berbagai bidang, mulai dari fisika, ekonomi, hingga rekayasa. Di jantung setiap persamaan kuadrat terdapat pertanyaan fundamental: bagaimana kita menemukan nilai-nilai variabel yang memenuhi persamaan tersebut? Nilai-nilai ini, yang sering kita sebut sebagai akar-akar atau solusi, dilambangkan dengan x1 dan x2. Memahami cara menemukan x1 x2 persamaan kuadrat adalah kunci untuk menguasai topik ini secara menyeluruh.
Artikel ini akan membawa Anda pada perjalanan mendalam untuk memahami seluk-beluk persamaan kuadrat. Kita akan mulai dari definisi dasar, mengidentifikasi komponen-komponen utamanya, hingga menguasai berbagai metode untuk menemukan akar-akar x1 dan x2. Lebih dari itu, kita juga akan menjelajahi sifat-sifat unik dari akar-akar ini, bagaimana diskriminan memengaruhi jenis akarnya, dan bagaimana kita dapat membentuk kembali persamaan kuadrat dari akar-akar yang diketahui. Setiap konsep akan dijelaskan dengan detail, disertai contoh-contoh konkret untuk memastikan pemahaman yang maksimal dan membantu Anda menguasai setiap aspek dalam mencari x1 x2 persamaan kuadrat.
Apa Itu Persamaan Kuadrat? Definisi dan Bentuk Umum
Sebelum melangkah lebih jauh dalam mencari x1 dan x2, mari kita pahami terlebih dahulu apa sebenarnya persamaan kuadrat itu. Persamaan kuadrat adalah persamaan polinomial berderajat dua, artinya pangkat tertinggi dari variabelnya adalah dua. Bentuk umum dari persamaan kuadrat adalah sebagai berikut:
ax² + bx + c = 0
Di mana:
a adalah koefisien dari x² (suku kuadrat), dengan syarat a ≠ 0. Jika a = 0, maka persamaan tersebut bukan lagi persamaan kuadrat, melainkan menjadi persamaan linier. Koefisien 'a' menentukan apakah parabola terbuka ke atas (jika a > 0) atau ke bawah (jika a < 0), serta seberapa "lebar" atau "sempit" parabola tersebut.
b adalah koefisien dari x (suku linier). Koefisien 'b' bersama dengan 'a' dan 'c' memengaruhi posisi puncak parabola dan simetrinya.
c adalah konstanta (suku bebas), yaitu suku yang tidak memiliki variabel x. Konstanta 'c' menentukan titik potong grafik parabola dengan sumbu y (yaitu, ketika x = 0, y = c).
x adalah variabel yang nilai-nilainya (akar-akar atau solusi) ingin kita cari, yaitu x1 dan x2. Nilai-nilai ini adalah titik-titik di mana grafik persamaan kuadrat memotong sumbu x.
Penting untuk diingat bahwa persamaan harus dalam bentuk standar ini agar kita dapat dengan mudah mengidentifikasi nilai a, b, dan c. Jika persamaan belum dalam bentuk standar, langkah pertama adalah menyederhanakannya. Ini seringkali melibatkan memindahkan semua suku ke satu sisi persamaan sehingga sisi lainnya adalah nol, dan kemudian menggabungkan suku-suku sejenis. Tanpa langkah awal ini, perhitungan untuk menemukan x1 dan x2 dapat menjadi salah atau tidak akurat.
Contoh Identifikasi Koefisien a, b, dan c
Mari kita lihat beberapa contoh untuk mengidentifikasi nilai a, b, dan c dari berbagai bentuk persamaan kuadrat. Penguasaan identifikasi ini adalah fondasi untuk semua metode pencarian akar-akar x1 dan x2.
2x² + 5x + 3 = 0
Ini adalah bentuk standar. Langsung identifikasi:
a = 2
b = 5
c = 3
x² - 4x + 1 = 0
Juga dalam bentuk standar. Perhatikan tanda negatif pada koefisien b:
a = 1 (jika tidak ada angka di depan x², itu berarti koefisiennya 1)
b = -4
c = 1
3x² - 7 = 0
Dalam kasus ini, suku linier (bx) tidak ada, yang berarti koefisien b adalah 0:
a = 3
b = 0 (karena tidak ada suku x)
c = -7
-x² + 6x = 0
Di sini, konstanta (c) tidak ada, yang berarti c adalah 0. Juga, perhatikan tanda negatif pada koefisien a:
a = -1
b = 6
c = 0 (karena tidak ada konstanta)
x(x + 3) = 10
Persamaan ini belum dalam bentuk standar. Pertama, distribusikan x dan pindahkan semua suku ke satu sisi:
x² + 3x = 10
x² + 3x - 10 = 0
Maka: a = 1, b = 3, c = -10
Memahami bagaimana mengidentifikasi a, b, dan c adalah langkah krusial karena nilai-nilai ini akan digunakan dalam semua metode pencarian x1 dan x2. Kesalahan pada langkah ini akan berakibat fatal pada hasil akhir.
Metode-metode Menemukan Akar-akar (x1 dan x2) Persamaan Kuadrat
Ada beberapa metode utama untuk menemukan akar-akar x1 dan x2 dari persamaan kuadrat. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya, serta cocok untuk jenis persamaan tertentu. Penguasaan ketiga metode ini akan memberi Anda fleksibilitas yang luar biasa dalam memecahkan berbagai masalah persamaan kuadrat. Mari kita bahas satu per satu secara mendalam.
1. Metode Pemfaktoran (Faktorisasi)
Metode pemfaktoran adalah cara yang paling sederhana dan seringkali tercepat untuk menemukan x1 x2 persamaan kuadrat, asalkan persamaan tersebut mudah difaktorkan. Intinya adalah mengubah persamaan kuadrat menjadi perkalian dua faktor linear yang sama dengan nol. Konsep dasarnya adalah sifat nol produk: jika hasil kali dua ekspresi adalah nol, maka setidaknya salah satu ekspresi tersebut harus nol. Dengan kata lain, jika (x - p)(x - q) = 0, maka x - p = 0 atau x - q = 0, yang akan menghasilkan x = p dan x = q sebagai akar-akarnya.
Langkah-langkah Pemfaktoran untuk ax² + bx + c = 0 (dengan a = 1):
Untuk kasus sederhana di mana a = 1 (yaitu, x² + bx + c = 0), kita mencari dua bilangan p dan q sedemikian rupa sehingga:
p + q = b (jumlahnya sama dengan koefisien x)
p * q = c (hasil kalinya sama dengan konstanta)
Maka, persamaan dapat difaktorkan menjadi (x + p)(x + q) = 0. Dari sini, kita akan mendapatkan x1 = -p dan x2 = -q. Proses ini membutuhkan sedikit "uji coba" untuk menemukan pasangan bilangan yang tepat, terutama jika nilai b dan c besar.
Contoh 1.1: Pemfaktoran (a = 1)
Tentukan akar-akar dari persamaan x² + 5x + 6 = 0. Solusi:
Di sini, a = 1, b = 5, c = 6.
Kita mencari dua bilangan yang jika dijumlahkan menghasilkan 5, dan jika dikalikan menghasilkan 6.
Mari kita daftar faktor-faktor dari 6: (1,6), (2,3), (-1,-6), (-2,-3).
Dari pasangan ini, hanya 2 dan 3 yang jika dijumlahkan menghasilkan 5 (2 + 3 = 5).
Maka, bilangan p dan q adalah 2 dan 3.
Persamaan dapat difaktorkan menjadi:
(x + 2)(x + 3) = 0
Untuk menemukan akar-akarnya (x1 dan x2), kita set setiap faktor sama dengan nol:
x + 2 = 0 => x = -2 => x1 = -2
x + 3 = 0 => x = -3 => x2 = -3
Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah -2 dan -3. Anda bisa memverifikasi dengan mengganti -2 atau -3 ke persamaan awal: (-2)² + 5(-2) + 6 = 4 - 10 + 6 = 0. Benar.
Langkah-langkah Pemfaktoran untuk ax² + bx + c = 0 (dengan a ≠ 1):
Ketika a tidak sama dengan 1, pemfaktoran menjadi sedikit lebih kompleks dan membutuhkan langkah tambahan. Salah satu metode yang populer adalah dengan mencari dua bilangan p dan q sedemikian rupa sehingga:
p + q = b (jumlahnya sama dengan koefisien x)
p * q = a * c (hasil kalinya sama dengan hasil kali koefisien x² dan konstanta)
Setelah menemukan p dan q, kita tulis ulang suku bx menjadi px + qx, lalu faktorkan persamaan dengan cara pengelompokan. Metode ini efektif mengubah masalah pemfaktoran menjadi masalah faktorisasi dengan mengelompokkan suku-suku.
Contoh 1.2: Pemfaktoran (a ≠ 1)
Tentukan akar-akar dari persamaan 2x² + 7x + 3 = 0. Solusi:
Di sini, a = 2, b = 7, c = 3.
Kita cari dua bilangan yang jika dijumlahkan menghasilkan b = 7, dan jika dikalikan menghasilkan a * c = 2 * 3 = 6.
Pasangan bilangan yang memenuhi adalah 1 dan 6 (karena 1 + 6 = 7 dan 1 * 6 = 6).
Sekarang, kita tulis ulang suku tengah (7x) menjadi 1x + 6x. Ini adalah langkah kunci dalam metode ini:
2x² + x + 6x + 3 = 0
Kemudian, kita kelompokkan suku-suku dan faktorkan masing-masing kelompok:
(2x² + x) + (6x + 3) = 0
Faktorkan x dari kelompok pertama dan 3 dari kelompok kedua:
x(2x + 1) + 3(2x + 1) = 0
Perhatikan bahwa (2x + 1) sekarang adalah faktor umum. Faktorkan lagi:
(2x + 1)(x + 3) = 0
Untuk menemukan akar-akarnya (x1 dan x2), set setiap faktor sama dengan nol:
2x + 1 = 0 => 2x = -1 => x1 = -1/2
x + 3 = 0 => x = -3 => x2 = -3
Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah -1/2 dan -3.
Metode pemfaktoran sangat efisien, tetapi tidak semua persamaan kuadrat dapat difaktorkan dengan mudah atau memiliki akar bilangan rasional. Untuk kasus-kasus tersebut, kita memerlukan metode lain.
2. Metode Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Metode ini bekerja untuk semua jenis persamaan kuadrat, meskipun kadang-kadang lebih rumit daripada metode pemfaktoran atau rumus ABC. Ide utamanya adalah mengubah persamaan kuadrat ke dalam bentuk (x + p)² = q atau a(x + p)² = q, dari mana akar-akar dapat ditemukan dengan mengambil akar kuadrat dari kedua sisi. Proses ini secara harfiah "melengkapi" sebuah ekspresi menjadi sebuah kuadrat sempurna.
Langkah-langkah Melengkapkan Kuadrat Sempurna:
Pastikan koefisien x² (nilai a) adalah 1. Jika tidak, bagi seluruh persamaan dengan a. Ini menyederhanakan proses berikutnya.
Pindahkan konstanta (c) ke sisi kanan persamaan. Kita ingin mengisolasi suku-suku yang mengandung x.
Tambahkan suku (b/2)² ke kedua sisi persamaan. Ini adalah langkah kunci yang akan membuat sisi kiri menjadi bentuk kuadrat sempurna. Angka (b/2) berasal dari formula (x + k)² = x² + 2kx + k², di mana 2k = b, sehingga k = b/2, dan k² = (b/2)².
Faktorkan sisi kiri menjadi (x + b/2)². Sisi kiri sekarang adalah kuadrat sempurna.
Ambil akar kuadrat dari kedua sisi. Sangat penting untuk menyertakan tanda plus-minus (±) di sisi kanan, karena akar kuadrat memiliki dua kemungkinan nilai (positif dan negatif).
Selesaikan untuk x untuk mendapatkan x1 dan x2.
Contoh 2.1: Melengkapkan Kuadrat Sempurna
Tentukan akar-akar dari persamaan x² + 6x - 7 = 0. Solusi:
1. Koefisien x² sudah 1 (a = 1).
2. Pindahkan konstanta ke sisi kanan:
x² + 6x = 7
3. Tambahkan (b/2)² ke kedua sisi. Di sini, b = 6, jadi (6/2)² = 3² = 9.
x² + 6x + 9 = 7 + 9
x² + 6x + 9 = 16
4. Faktorkan sisi kiri menjadi kuadrat sempurna:
(x + 3)² = 16
5. Ambil akar kuadrat dari kedua sisi:
√(x + 3)² = ±√16
x + 3 = ±4
6. Selesaikan untuk x untuk mendapatkan x1 dan x2:
Untuk x1 (menggunakan +4):
x + 3 = 4 => x = 4 - 3 => x1 = 1
Untuk x2 (menggunakan -4):
x + 3 = -4 => x = -4 - 3 => x2 = -7
Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah 1 dan -7.
Metode melengkapkan kuadrat sempurna adalah landasan untuk menurunkan rumus kuadrat (Rumus ABC), yang akan kita bahas selanjutnya. Meskipun mungkin terlihat lebih panjang, metode ini secara konseptual sangat penting dan selalu berfungsi.
3. Rumus Kuadrat (Rumus ABC)
Rumus kuadrat, sering disebut sebagai Rumus ABC, adalah metode yang paling universal dan selalu berhasil untuk menemukan akar-akar x1 dan x2 dari setiap persamaan kuadrat, terlepas dari apakah persamaan tersebut dapat difaktorkan atau tidak, atau apakah akar-akarnya rasional, irasional, atau kompleks. Ini adalah rumus yang sangat penting untuk dikuasai dan dihafal.
Penurunan Rumus ABC
Rumus ABC diturunkan dari metode melengkapkan kuadrat sempurna, diterapkan pada bentuk umum persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0. Memahami penurunannya akan membantu Anda mengingat rumus dan memahami mengapa rumus tersebut bekerja.
Mulai dari bentuk umum: ax² + bx + c = 0
Bagi seluruh persamaan dengan a (asumsi a ≠ 0). Ini memastikan koefisien x² menjadi 1, seperti langkah pertama dalam melengkapkan kuadrat sempurna:
x² + (b/a)x + (c/a) = 0
Pindahkan konstanta ke sisi kanan persamaan:
x² + (b/a)x = -c/a
Lengkapkan kuadrat di sisi kiri dengan menambahkan [(b/a)/2]² = (b/2a)² = b²/4a² ke kedua sisi persamaan. Ini adalah suku yang melengkapi kuadrat sempurna:
x² + (b/a)x + b²/4a² = -c/a + b²/4a²
Faktorkan sisi kiri menjadi kuadrat sempurna dan samakan penyebut di sisi kanan untuk menggabungkan pecahan:
(x + b/2a)² = b²/4a² - (4ac)/(4a²)
(x + b/2a)² = (b² - 4ac) / 4a²
Ambil akar kuadrat dari kedua sisi. Ingat untuk menyertakan tanda plus-minus (±):
x + b/2a = ±√((b² - 4ac) / 4a²)
x + b/2a = ±√(b² - 4ac) / √(4a²)
x + b/2a = ±√(b² - 4ac) / 2a
Pindahkan b/2a ke sisi kanan untuk menyelesaikan x:
x = -b/2a ± √(b² - 4ac) / 2a
Gabungkan kedua suku di sisi kanan menjadi satu pecahan karena penyebutnya sudah sama:
x = (-b ± √(b² - 4ac)) / 2a
Dari penurunan yang sistematis ini, kita mendapatkan Rumus Kuadrat atau Rumus ABC:
x1,2 = (-b ± √(b² - 4ac)) / 2a
Di sini, tanda plus-minus (±) menunjukkan bahwa akan ada dua nilai untuk x, yaitu x1 dan x2, yang merupakan solusi dari persamaan kuadrat:
Ekspresi di bawah tanda akar, yaitu b² - 4ac, sangat penting dan disebut sebagai Diskriminan (D). Nilai diskriminan ini menentukan jenis akar-akar x1 dan x2 yang akan kita dapatkan. Ini adalah komponen kunci yang akan kita bahas lebih lanjut.
D = b² - 4ac
Dengan D, rumus kuadrat juga bisa ditulis sebagai x1,2 = (-b ± √D) / 2a. Ini menyoroti peran sentral diskriminan. Untuk sekarang, mari kita lihat contoh penggunaan Rumus ABC.
Contoh 3.1: Menggunakan Rumus ABC (Akar Rasional)
Tentukan akar-akar dari persamaan 2x² + 5x + 3 = 0 menggunakan Rumus ABC. Solusi:
Identifikasi koefisien dengan cermat:
a = 2
b = 5
c = 3
Substitusikan nilai-nilai ini ke dalam rumus kuadrat:
x1,2 = (-b ± √(b² - 4ac)) / 2a
x1,2 = (-5 ± √(5² - 4 * 2 * 3)) / (2 * 2)
x1,2 = (-5 ± √(25 - 24)) / 4
x1,2 = (-5 ± √1) / 4
x1,2 = (-5 ± 1) / 4
Sekarang, kita hitung x1 dan x2 terpisah:
Untuk x1 (menggunakan +1):
x1 = (-5 + 1) / 4 = -4 / 4 = -1
Untuk x2 (menggunakan -1):
x2 = (-5 - 1) / 4 = -6 / 4 = -3/2
Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah -1 dan -3/2. Ini adalah contoh di mana diskriminan D = 1 (positif dan kuadrat sempurna), menghasilkan akar-akar rasional yang berbeda.
Contoh 3.2: Menggunakan Rumus ABC dengan Akar Irasional
Tentukan akar-akar dari persamaan x² + 4x - 1 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien:
a = 1
b = 4
c = -1
Substitusikan nilai-nilai ini ke dalam rumus:
x1,2 = (-b ± √(b² - 4ac)) / 2a
x1,2 = (-4 ± √(4² - 4 * 1 * -1)) / (2 * 1)
x1,2 = (-4 ± √(16 + 4)) / 2
x1,2 = (-4 ± √20) / 2
Kita bisa menyederhanakan √20 menjadi √(4 * 5) = √4 * √5 = 2√5. Ini adalah langkah penting untuk menyederhanakan jawaban.
x1,2 = (-4 ± 2√5) / 2
Bagi setiap suku di pembilang dengan penyebut. Pastikan untuk membagi -4 DAN 2√5 dengan 2:
x1,2 = -4/2 ± 2√5/2
x1,2 = -2 ± √5
Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah: x1 = -2 + √5 x2 = -2 - √5
Contoh ini menunjukkan kekuatan Rumus ABC yang dapat menangani akar-akar irasional (yaitu, akar yang melibatkan bilangan akar yang tidak bisa disederhanakan menjadi bilangan bulat). Di sini, diskriminan D = 20 (positif tapi bukan kuadrat sempurna).
Contoh 3.3: Menggunakan Rumus ABC dengan Akar Kompleks
Tentukan akar-akar dari persamaan x² + 2x + 5 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien:
a = 1
b = 2
c = 5
Substitusikan nilai-nilai ini ke dalam rumus:
x1,2 = (-b ± √(b² - 4ac)) / 2a
x1,2 = (-2 ± √(2² - 4 * 1 * 5)) / (2 * 1)
x1,2 = (-2 ± √(4 - 20)) / 2
x1,2 = (-2 ± √-16) / 2
Karena kita memiliki akar kuadrat dari bilangan negatif, kita menggunakan definisi bilangan imajiner i = √-1. Jadi, √-16 = √16 * √-1 = 4i.
x1,2 = (-2 ± 4i) / 2
Bagi setiap suku di pembilang dengan penyebut:
x1,2 = -2/2 ± 4i/2
x1,2 = -1 ± 2i
Jadi, akar-akar persamaan tersebut adalah: x1 = -1 + 2i x2 = -1 - 2i
Ini adalah akar-akar kompleks konjugat. Diskriminan D = -16 (negatif).
Ketiga metode ini memberikan alat yang berbeda untuk menemukan x1 dan x2. Pilihan metode tergantung pada kemudahan pemfaktoran, jenis akar yang diharapkan, dan preferensi pribadi. Namun, Rumus ABC adalah jaring pengaman yang selalu dapat diandalkan, bahkan untuk kasus-kasus yang paling sulit sekalipun.
Ilustrasi grafik parabola y = ax² + bx + c yang memotong sumbu x di titik x1 dan x2. Akar-akar persamaan kuadrat adalah nilai x di mana grafik memotong sumbu x (y=0). Dalam kasus ini, terdapat dua akar real yang berbeda.
Memahami Diskriminan (D): Penentu Jenis Akar-akar x1 dan x2
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Diskriminan (D) = b² - 4ac adalah bagian krusial dari rumus kuadrat yang memberitahu kita tentang sifat dan jumlah akar-akar x1 dan x2 tanpa perlu menghitungnya secara eksplisit. Memahami diskriminan adalah penting untuk analisis lebih lanjut tentang persamaan kuadrat, karena ia memungkinkan kita untuk memprediksi karakteristik solusi bahkan sebelum melakukan perhitungan lengkap.
Tiga Kasus Diskriminan:
1. D > 0 (Diskriminan Positif): Dua Akar Real yang Berbeda
Jika nilai diskriminan lebih besar dari nol (positif), maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real yang berbeda (distinct real roots). Ini berarti ada dua nilai x yang unik yang akan memenuhi persamaan, dan kedua nilai tersebut adalah bilangan real (bukan bilangan imajiner atau kompleks). Dalam konteks grafik, parabola akan memotong sumbu x di dua titik yang berbeda. Jika D adalah kuadrat sempurna (misalnya 1, 4, 9, 16, dll.), maka akar-akarnya akan rasional. Jika D bukan kuadrat sempurna (misalnya 2, 3, 5, 20, dll.), maka akar-akarnya akan irasional.
Jika D > 0, maka x1 ≠ x2 dan keduanya adalah bilangan real.
Contoh 4.1: D > 0 (Akar Rasional)
Tentukan jenis akar dari x² - 5x + 6 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien: a = 1, b = -5, c = 6.
Hitung diskriminan:
D = b² - 4ac = (-5)² - 4 * 1 * 6 = 25 - 24 = 1
Karena D = 1 > 0, dan 1 adalah kuadrat sempurna (√1 = 1), maka persamaan ini memiliki dua akar real yang berbeda dan rasional. (yaitu, x1 = 2 dan x2 = 3).
Contoh 4.2: D > 0 (Akar Irasional)
Tentukan jenis akar dari x² + 4x - 1 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien: a = 1, b = 4, c = -1.
Hitung diskriminan:
D = b² - 4ac = (4)² - 4 * 1 * -1 = 16 + 4 = 20
Karena D = 20 > 0, dan 20 bukan kuadrat sempurna, maka persamaan ini memiliki dua akar real yang berbeda dan irasional. (yaitu, x1 = -2 + √5 dan x2 = -2 - √5).
2. D = 0 (Diskriminan Nol): Dua Akar Real yang Sama (Kembar)
Jika nilai diskriminan sama dengan nol, maka persamaan kuadrat memiliki dua akar real yang sama (repeated real roots), sering disebut juga akar kembar atau akar ganda. Ini berarti x1 = x2. Secara geometris, parabola hanya akan menyentuh sumbu x di satu titik, yang merupakan titik puncak parabola yang tepat berada di sumbu x. Akar-akar dalam kasus ini selalu rasional.
Jika D = 0, maka x1 = x2 dan keduanya adalah bilangan real (rasional).
Contoh 4.3: D = 0
Tentukan jenis akar dari x² - 4x + 4 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien: a = 1, b = -4, c = 4.
Hitung diskriminan:
D = b² - 4ac = (-4)² - 4 * 1 * 4 = 16 - 16 = 0
Karena D = 0, maka persamaan ini memiliki dua akar real yang sama (kembar). Jika kita faktorkan, (x - 2)² = 0, maka x1 = x2 = 2. Grafik parabola akan menyentuh sumbu x tepat di titik x = 2.
3. D < 0 (Diskriminan Negatif): Dua Akar Kompleks Konjugat
Jika nilai diskriminan kurang dari nol (negatif), maka persamaan kuadrat memiliki dua akar kompleks konjugat (complex conjugate roots). Ini berarti tidak ada akar real; akar-akarnya melibatkan bilangan imajiner (i, di mana i = √-1). Secara geometris, parabola tidak akan memotong maupun menyentuh sumbu x sama sekali; ia akan berada sepenuhnya di atas atau di bawah sumbu x. Akar-akar kompleks selalu datang berpasangan sebagai konjugat, misalnya (p + qi) dan (p - qi).
Jika D < 0, maka x1 dan x2 adalah akar-akar kompleks konjugat.
Contoh 4.4: D < 0
Tentukan jenis akar dari x² + 2x + 5 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien: a = 1, b = 2, c = 5.
Hitung diskriminan:
D = b² - 4ac = (2)² - 4 * 1 * 5 = 4 - 20 = -16
Karena D = -16 < 0, maka persamaan ini memiliki dua akar kompleks konjugat.
Jika kita buktikan dengan rumus ABC:
x1,2 = (-2 ± √-16) / (2 * 1) = (-2 ± 4i) / 2 = -1 ± 2i
Jadi, x1 = -1 + 2i dan x2 = -1 - 2i, yang merupakan pasangan akar kompleks konjugat.
Pemahaman tentang diskriminan sangat berharga karena memungkinkan kita memprediksi sifat akar-akar x1 dan x2 tanpa harus melalui seluruh proses perhitungan rumus kuadrat, menghemat waktu dan upaya. Ini adalah alat diagnostik yang ampuh dalam analisis persamaan kuadrat.
Sifat-sifat Akar (x1 dan x2) Persamaan Kuadrat
Selain menemukan nilai numerik x1 dan x2, kita juga dapat mempelajari sifat-sifat khusus yang muncul dari hubungan antara akar-akar ini dan koefisien a, b, dan c dari persamaan kuadrat (ax² + bx + c = 0). Sifat-sifat ini, yang diturunkan dari Rumus ABC, sangat berguna untuk memeriksa jawaban, membentuk persamaan baru, atau menyelesaikan masalah tanpa perlu mengetahui nilai pasti dari x1 dan x2. Hubungan ini dikenal sebagai Vieta's Formulas untuk polinomial derajat dua.
1. Jumlah Akar-akar (x1 + x2)
Jumlah dari kedua akar persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 diberikan oleh rumus sederhana:
x1 + x2 = -b/a
Mari kita lihat mengapa ini benar dengan menggunakan rumus kuadrat:
Kita tahu bahwa:
x1 = (-b + √D) / 2a
x2 = (-b - √D) / 2a
Maka, untuk mencari jumlah akar (x1 + x2), kita tambahkan kedua ekspresi ini:
x1 + x2 = [(-b + √D) / 2a] + [(-b - √D) / 2a]
Karena penyebutnya sama, kita bisa langsung menjumlahkan pembilangnya:
x1 + x2 = (-b + √D - b - √D) / 2a
Suku √D dan -√D akan saling menghilangkan:
x1 + x2 = (-2b) / 2a
Sederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan 2:
x1 + x2 = -b/a
Ini adalah hubungan yang sangat elegan dan sering digunakan dalam berbagai konteks matematika.
Contoh 5.1: Jumlah Akar
Tanpa mencari nilai x1 dan x2, tentukan jumlah akar dari persamaan 3x² - 9x + 6 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien: a = 3, b = -9, c = 6.
Gunakan rumus jumlah akar:
x1 + x2 = -b/a = -(-9)/3 = 9/3 = 3.
Untuk memverifikasi, kita bisa mencari akar-akarnya. Persamaan ini bisa disederhanakan dengan membagi 3: x² - 3x + 2 = 0, yang dapat difaktorkan menjadi (x-1)(x-2)=0. Jadi, x1=1 dan x2=2. Jumlahnya adalah 1 + 2 = 3. Hasilnya konsisten.
2. Hasil Kali Akar-akar (x1 * x2)
Hasil kali dari kedua akar persamaan kuadrat ax² + bx + c = 0 diberikan oleh rumus:
x1 * x2 = c/a
Pembuktiannya juga berasal dari rumus kuadrat:
x1 * x2 = [(-b + √D) / 2a] * [(-b - √D) / 2a]
Ini adalah bentuk (A + B)(A - B) = A² - B², di mana A = -b dan B = √D. Untuk penyebutnya, (2a)(2a) = 4a².
x1 * x2 = ((-b)² - (√D)²) / (2a)²
x1 * x2 = (b² - D) / 4a²
Sekarang, kita substitusikan D dengan definisi aslinya: D = b² - 4ac.
x1 * x2 = (b² - (b² - 4ac)) / 4a²
Distribusikan tanda negatif:
x1 * x2 = (b² - b² + 4ac) / 4a²
Suku b² dan -b² saling menghilangkan:
x1 * x2 = 4ac / 4a²
Sederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan 4a:
x1 * x2 = c/a
Ini juga merupakan hubungan yang sangat berguna, terutama dalam masalah yang melibatkan pembentukan persamaan baru atau evaluasi ekspresi yang simetris dalam x1 dan x2.
Contoh 5.2: Hasil Kali Akar
Tanpa mencari nilai x1 dan x2, tentukan hasil kali akar dari persamaan 3x² - 9x + 6 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien: a = 3, b = -9, c = 6.
Gunakan rumus hasil kali akar:
x1 * x2 = c/a = 6/3 = 2.
Menggunakan akar dari contoh sebelumnya (x1=1, x2=2), hasil kalinya adalah 1 * 2 = 2. Hasilnya konsisten.
3. Selisih Akar-akar (|x1 - x2|)
Meskipun tidak sesering jumlah atau hasil kali, selisih mutlak akar-akar juga bisa ditemukan secara langsung dari koefisien:
|x1 - x2| = √D / |a|
Pembuktian:
|x1 - x2| = | [(-b + √D) / 2a] - [(-b - √D) / 2a] |
Gabungkan pecahan:
|x1 - x2| = | (-b + √D + b + √D) / 2a |
Suku -b dan +b saling menghilangkan:
|x1 - x2| = | 2√D / 2a |
Sederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan 2:
|x1 - x2| = | √D / a |
Karena selisih harus non-negatif, kita gunakan nilai mutlak untuk 'a':
|x1 - x2| = √D / |a|
Catatan: Rumus ini hanya berlaku jika D ≥ 0, karena √D tidak akan real jika D < 0. Untuk akar kompleks, selisihnya akan menjadi bilangan kompleks.
Contoh 5.3: Selisih Akar
Tentukan selisih akar-akar dari persamaan 2x² + 5x + 3 = 0. Solusi:
Identifikasi koefisien: a = 2, b = 5, c = 3.
Pertama, hitung diskriminan D:
D = b² - 4ac = 5² - 4 * 2 * 3 = 25 - 24 = 1
Kemudian, gunakan rumus selisih akar:
|x1 - x2| = √D / |a| = √1 / |2| = 1/2.
Sebelumnya, kita temukan x1 = -1 dan x2 = -3/2 untuk persamaan ini. Maka, selisih mutlaknya adalah |-1 - (-3/2)| = |-1 + 3/2| = |1/2| = 1/2. Konsisten.
Sifat-sifat ini adalah alat yang ampuh untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks atau untuk memverifikasi perhitungan Anda tentang x1 dan x2. Mereka menunjukkan hubungan intrinsik antara akar-akar dan koefisien persamaan, yang merupakan konsep fundamental dalam aljabar.
Membentuk Persamaan Kuadrat Baru dari Akar-akar (x1 dan x2)
Kadang-kadang, daripada mencari akar-akar dari persamaan yang diberikan, kita justru perlu melakukan hal sebaliknya: membentuk persamaan kuadrat jika kita sudah mengetahui akar-akar x1 dan x2. Ini adalah keterampilan yang sangat berguna, terutama dalam masalah yang melibatkan transformasi akar atau pembentukan persamaan dari informasi yang diberikan. Ada dua pendekatan utama untuk ini.
Metode 1: Menggunakan Rumus Perkalian Faktor
Jika x1 dan x2 adalah akar-akar dari suatu persamaan kuadrat, itu berarti bahwa (x - x1) dan (x - x2) adalah faktor-faktor dari persamaan tersebut. Oleh karena itu, persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk faktorial sebagai:
(x - x1)(x - x2) = 0
Setelah itu, kita tinggal mengalikan faktor-faktor tersebut (distribusi atau FOIL) untuk mendapatkan bentuk umum ax² + bx + c = 0. Biasanya, kita mengambil koefisien 'a' sebagai 1 untuk bentuk yang paling sederhana, kecuali jika ada instruksi lain.
Contoh 6.1: Membentuk Persamaan dari Akar-akar (Metode Faktor)
Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 dan -5. Solusi:
Diketahui x1 = 2 dan x2 = -5.
Gunakan rumus perkalian faktor:
(x - x1)(x - x2) = 0
Substitusikan nilai x1 dan x2:
(x - 2)(x - (-5)) = 0
Sederhanakan suku kedua:
(x - 2)(x + 5) = 0
Sekarang, kalikan kedua faktor menggunakan metode FOIL (First, Outer, Inner, Last):
x * x (First) = x²
x * 5 (Outer) = 5x
-2 * x (Inner) = -2x
-2 * 5 (Last) = -10
Gabungkan hasilnya:
x² + 5x - 2x - 10 = 0
Gabungkan suku-suku sejenis: x² + 3x - 10 = 0
Ini adalah persamaan kuadrat yang dicari.
Metode 2: Menggunakan Rumus Jumlah dan Hasil Kali Akar
Metode ini memanfaatkan hubungan antara akar-akar dan koefisien yang telah kita bahas di bagian sifat-sifat akar. Kita tahu bahwa untuk persamaan kuadrat x² + (b/a)x + (c/a) = 0 (setelah dibagi a agar a=1), berlaku hubungan:
x1 + x2 = -b/a
x1 * x2 = c/a
Jika kita menata ulang persamaan umum x² + (b/a)x + (c/a) = 0, kita dapat mengganti (b/a) dengan -(x1 + x2) dan (c/a) dengan (x1 * x2). Ini menghasilkan bentuk persamaan kuadrat sebagai:
x² - (x1 + x2)x + (x1 * x2) = 0
Atau, jika kita ingin mempertahankan koefisien 'a' tertentu (misalnya, jika soal meminta koefisien x² selain 1), kita bisa menggunakan:
a[x² - (x1 + x2)x + (x1 * x2)] = 0
Di mana, biasanya kita ambil a = 1 untuk bentuk yang paling sederhana, kecuali jika ada informasi tambahan tentang nilai a.
Contoh 6.2: Membentuk Persamaan dari Akar-akar (Metode Jumlah & Hasil Kali)
Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah 2 dan -5. Solusi:
Diketahui x1 = 2 dan x2 = -5.
Hitung jumlah akar terlebih dahulu:
Jumlah (x1 + x2) = 2 + (-5) = -3
Hitung hasil kali akar:
Hasil Kali (x1 * x2) = 2 * (-5) = -10
Gunakan rumus pembentukan persamaan:
x² - (Jumlah Akar)x + (Hasil Kali Akar) = 0
x² - (-3)x + (-10) = 0
Sederhanakan tanda negatif: x² + 3x - 10 = 0
Hasilnya sama dengan metode faktor. Metode ini seringkali lebih cepat, terutama jika akar-akarnya rumit, melibatkan akar kuadrat (irasional), atau bilangan kompleks, karena Anda hanya perlu menghitung jumlah dan hasil kali sekali.
Kedua metode ini sama-sama efektif dalam menemukan x1 x2 persamaan kuadrat dari informasi akar-akar yang diberikan. Pilihan metode bergantung pada preferensi pribadi dan kompleksitas akar-akar yang diberikan.
Aplikasi Persamaan Kuadrat dan Pentingnya x1, x2
Memahami bagaimana mencari x1 dan x2 dari persamaan kuadrat bukan hanya latihan akademis di dalam buku pelajaran. Konsep ini memiliki banyak aplikasi di dunia nyata, membantu para profesional di berbagai bidang untuk memodelkan fenomena, membuat prediksi, dan menyelesaikan masalah yang kompleks. Akar-akar x1 dan x2 seringkali merepresentasikan titik-titik kritis atau solusi fisik dari situasi yang dimodelkan.
Fisika: Gerak Proyektil
Salah satu aplikasi paling klasik adalah dalam fisika, khususnya untuk memodelkan lintasan benda yang dilempar atau ditembakkan (gerak proyektil) di bawah pengaruh gravitasi. Persamaan ketinggian benda sebagai fungsi waktu seringkali berbentuk kuadratik: h(t) = -gt²/2 + v0t + h0, di mana g adalah percepatan gravitasi, v0 adalah kecepatan awal, dan h0 adalah ketinggian awal. Menemukan x1 dan x2 (yang dalam kasus ini adalah nilai 't', waktu) bisa berarti mencari kapan benda akan mencapai ketinggian tertentu, atau yang paling umum, kapan ia akan mendarat kembali di tanah (yaitu, kapan ketinggiannya h(t) menjadi nol). Kedua akar ini bisa memberikan informasi tentang waktu peluncuran dan waktu pendaratan.
Ekonomi: Optimisasi Keuntungan dan Titik Impas
Dalam dunia bisnis dan ekonomi, fungsi pendapatan dan biaya sering kali bersifat kuadratik. Misalnya, fungsi pendapatan R(q) = -aq² + bq, di mana q adalah kuantitas produksi. Pengusaha menggunakan persamaan kuadrat untuk menentukan titik impas (breakeven points), yaitu kuantitas produksi di mana pendapatan total sama dengan biaya total (keuntungan = 0). Akar-akar dalam konteks ini bisa mewakili dua kuantitas produksi yang menghasilkan keuntungan nol, atau bahkan digunakan untuk mencari tingkat produksi yang akan memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya.
Teknik dan Arsitektur: Desain Jembatan dan Bangunan
Bentuk parabola sering digunakan dalam desain struktur arsitektur seperti lengkungan jembatan atau kubah stadion. Bentuk parabola secara inheren kuat dalam mendistribusikan beban secara merata. Persamaan kuadrat membantu insinyur menghitung parameter kunci seperti tinggi lengkungan, rentang, dan titik-titik dukungan optimal. Menemukan x1 dan x2 bisa berarti menentukan lebar dasar lengkungan atau titik-titik di mana struktur tersebut akan bersentuhan dengan tanah atau fondasi.
Ilmu Komputer: Grafika Komputer dan Pemrosesan Gambar
Dalam grafika komputer, persamaan kuadrat digunakan untuk memodelkan kurva, lintasan objek dalam animasi, atau bahkan dalam algoritma deteksi tepi pada pemrosesan gambar. Permukaan kuadratik (seperti elipsoid, paraboloid) adalah bentuk dasar dalam pemodelan 3D. Menentukan titik perpotongan (akar) antara sinar cahaya dan objek (misalnya, dalam teknik ray tracing) adalah operasi dasar dalam banyak algoritma rendering.
Statistika dan Probabilitas: Distribusi Normal
Meskipun lebih kompleks, kurva distribusi normal (atau kurva lonceng), yang sangat penting dalam statistika, melibatkan fungsi eksponensial dengan eksponen kuadratik. Memahami sifat-sifat fungsi kuadratik adalah dasar untuk menganalisis distribusi data dan probabilitas.
Dalam semua aplikasi ini, x1 dan x2 tidak hanya sekadar angka, tetapi merepresentasikan solusi konkret atau titik-titik kritis yang memiliki makna fisik, ekonomi, atau teknis yang mendalam. Oleh karena itu, penguasaan materi ini, khususnya kemampuan untuk menemukan x1 x2 persamaan kuadrat, adalah keterampilan yang sangat berharga dan fundamental dalam berbagai disiplin ilmu.
Kesalahan Umum dalam Mencari x1 dan x2
Meskipun konsepnya terlihat lugas, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan siswa saat mencari x1 dan x2. Mengetahui kesalahan-kesalahan ini dapat membantu Anda menghindarinya, meningkatkan akurasi, dan mempercepat proses penyelesaian soal.
Tidak Menentukan a, b, c dengan Benar: Ini adalah kesalahan mendasar dan paling sering terjadi. Seringkali, persamaan tidak diberikan dalam bentuk standar ax² + bx + c = 0. Kegagalan untuk menyusun ulang persamaan (misalnya, memindahkan semua suku ke satu sisi) atau mengidentifikasi koefisien dengan tanda yang benar (terutama untuk b dan c) adalah sumber kesalahan yang paling umum. Selalu pastikan persamaan Anda dalam format standar sebelum mengidentifikasi a, b, dan c.
Kesalahan Tanda pada Rumus ABC: Rumus kuadrat memiliki beberapa tanda negatif yang harus ditangani dengan sangat hati-hati. Tanda negatif di depan b (-b) dan tanda negatif di dalam diskriminan (-4ac) seringkali menjadi jebakan. Misalnya, jika b = -5, maka -b = -(-5) = +5. Demikian pula, jika c = -3, maka -4ac = -4a(-3) = +12a. Pastikan untuk selalu menyertakan tanda yang benar, terutama saat mengganti nilai b dan c yang sudah negatif.
Kesalahan Perhitungan Diskriminan: Perhitungan D = b² - 4ac harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Terutama, ingat bahwa (-b)² akan selalu positif, bahkan jika b itu sendiri negatif (misalnya, (-5)² = 25, bukan -25).
Lupa ± pada Akar Kuadrat: Saat mengambil akar kuadrat dari kedua sisi persamaan (misalnya pada metode melengkapkan kuadrat sempurna atau rumus ABC), sangat penting untuk tidak melupakan tanda ±. Jika Anda hanya menggunakan tanda positif, Anda akan kehilangan satu akar, dan solusi Anda tidak akan lengkap. Ingat, persamaan kuadrat umumnya memiliki dua solusi.
Kesalahan Penyederhanaan Akar Kuadrat: Jika diskriminan bukan kuadrat sempurna (misalnya √20), menyederhanakan bentuk akar (misalnya √20 menjadi √(4*5) = 2√5) adalah penting untuk menyajikan jawaban dalam bentuk paling sederhana. Kesalahan di sini bisa menyebabkan jawaban yang tidak disederhanakan dengan baik atau bahkan salah jika ada kesalahan dalam faktorisasi.
Kesalahan dalam Pemfaktoran: Metode pemfaktoran membutuhkan kejelian dan kadang-kadang sedikit "tebak dan periksa". Memilih pasangan bilangan yang salah untuk p dan q (di mana p+q=b dan p*q=c untuk a=1, atau p*q=ac untuk a≠1) adalah kesalahan umum. Latihan yang banyak akan membantu Anda menjadi lebih cepat dan akurat dalam mengidentifikasi faktor yang benar.
Tidak Memeriksa Kembali Jawaban: Setelah menemukan x1 dan x2, biasakan untuk mensubstitusikan kembali nilai-nilai tersebut ke dalam persamaan asli untuk memastikan bahwa persamaan tersebut terpenuhi (hasilnya sama dengan nol). Ini adalah cara termudah dan paling efektif untuk menangkap sebagian besar kesalahan perhitungan atau konseptual. Ini adalah langkah verifikasi yang sering diabaikan tetapi sangat penting.
Membagi Suku yang Salah: Saat menyederhanakan hasil dari Rumus ABC (x1,2 = (-b ± √D) / 2a), seringkali siswa hanya membagi satu suku di pembilang (misalnya, hanya -b atau hanya √D) dengan 2a, padahal kedua suku tersebut harus dibagi. Contohnya: (-4 ± 2√5) / 2 harus menjadi -2 ± √5, bukan (-4 ± √5) atau (±√5).
Dengan kesadaran akan potensi kesalahan ini dan latihan yang konsisten, Anda dapat meningkatkan akurasi dan kepercayaan diri Anda dalam menyelesaikan persamaan kuadrat dan menemukan x1 x2 persamaan kuadrat dengan benar.
Latihan Tambahan dan Tantangan
Untuk menguatkan pemahaman Anda tentang x1 x2 persamaan kuadrat, cobalah menyelesaikan beberapa soal berikut. Gunakan metode yang berbeda untuk setiap soal untuk melatih fleksibilitas Anda dan pastikan untuk memeriksa jawaban Anda.
Tentukan akar-akar (x1 dan x2) dari persamaan x² + 8x + 15 = 0 menggunakan metode pemfaktoran.
Tentukan akar-akar (x1 dan x2) dari persamaan x² - 10x + 21 = 0 menggunakan metode melengkapkan kuadrat sempurna.
Tentukan akar-akar (x1 dan x2) dari persamaan 2x² - 3x - 5 = 0 menggunakan Rumus ABC.
Periksa jenis akar-akar dari persamaan 3x² + 2x + 1 = 0 menggunakan diskriminan (D).
Tanpa mencari x1 dan x2, tentukan nilai dari x1 + x2 dan x1 * x2 untuk persamaan 4x² - 12x + 9 = 0.
Bentuklah persamaan kuadrat yang akar-akarnya adalah -3 dan 7. Gunakan kedua metode (faktor dan jumlah/hasil kali).
Jika salah satu akar persamaan x² - kx + 12 = 0 adalah 4, tentukan nilai k dan akar lainnya.
Persamaan x² + 6x + m = 0 memiliki akar kembar. Tentukan nilai m.
Tentukan akar-akar (x1 dan x2) dari persamaan x² + x - 1 = 0. (Perhatikan akar yang irasional).
Latihan yang berulang akan memperdalam pemahaman dan kecepatan Anda dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat. Jangan ragu untuk mencoba kembali contoh-contoh yang sudah dibahas di atas tanpa melihat solusinya terlebih dahulu untuk menguji diri Anda.
Transformasi Akar-akar
Selain mencari akar-akar dan sifat-sifatnya, terkadang kita juga perlu membentuk persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya memiliki hubungan tertentu dengan akar-akar persamaan kuadrat yang sudah ada. Ini adalah konsep yang lebih maju dalam analisis x1 x2 persamaan kuadrat, tetapi sangat berguna dalam menyelesaikan masalah kompetisi atau pertanyaan yang lebih kompleks.
Misalkan persamaan kuadrat awal adalah ax² + bx + c = 0 dengan akar-akar x1 dan x2. Kita ingin membentuk persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya p dan q, di mana p dan q terkait dengan x1 dan x2 melalui suatu transformasi. Strateginya adalah menemukan jumlah akar baru (p+q) dan hasil kali akar baru (p*q) dalam bentuk x1 dan x2, lalu gunakan rumus x² - (p+q)x + (p*q) = 0.
Kita akan selalu menggunakan fakta bahwa untuk persamaan asli:
x1 + x2 = -b/a
x1 * x2 = c/a
Contoh Transformasi Akar-akar:
1. Akar-akar Baru Adalah nx1 dan nx2
Jika akar-akar persamaan kuadrat baru adalah nx1 dan nx2, di mana n adalah konstanta (misalnya, akar-akar baru adalah dua kali akar-akar lama, 2x1 dan 2x2).
Jumlah akar baru: p + q = nx1 + nx2 = n(x1 + x2)
Substitusikan x1+x2 dari persamaan asli: n(-b/a)
Hasil kali akar baru: p * q = (nx1)(nx2) = n²(x1 * x2)
Substitusikan x1*x2 dari persamaan asli: n²(c/a)
Persamaan baru (dengan a=1): x² - (n(-b/a))x + (n²(c/a)) = 0
x² + (nb/a)x + (n²c/a) = 0
Jika dikalikan dengan 'a' untuk menghilangkan pecahan, persamaannya menjadi: ax² + nbx + n²c = 0
Contoh 7.1: Transformasi Akar (nx1, nx2)
Persamaan x² - 5x + 6 = 0 memiliki akar-akar x1 dan x2. Bentuklah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah 2x1 dan 2x2. Solusi:
Dari x² - 5x + 6 = 0, kita punya a = 1, b = -5, c = 6.
Jumlah akar asli: x1 + x2 = -b/a = -(-5)/1 = 5
Hasil kali akar asli: x1 * x2 = c/a = 6/1 = 6
Akar-akar baru kita adalah p = 2x1 dan q = 2x2 (di sini n=2).
Jumlah akar baru: p + q = 2x1 + 2x2 = 2(x1 + x2) = 2(5) = 10
Hasil kali akar baru: p * q = (2x1)(2x2) = 4(x1 * x2) = 4(6) = 24
Jika akar-akar persamaan kuadrat baru adalah x1 + k dan x2 + k, di mana k adalah konstanta (misalnya, akar-akar baru adalah akar-akar lama ditambah 1, yaitu x1+1 dan x2+1).
Jumlah akar baru: p + q = (x1 + k) + (x2 + k) = x1 + x2 + 2k
Substitusikan x1+x2: -b/a + 2k
Hasil kali akar baru: p * q = (x1 + k)(x2 + k) = x1x2 + kx1 + kx2 + k²
= x1x2 + k(x1 + x2) + k²
Substitusikan x1+x2 dan x1x2: c/a + k(-b/a) + k²
= c/a - kb/a + k²
Contoh 7.2: Transformasi Akar (x1+k, x2+k)
Persamaan x² - 5x + 6 = 0 memiliki akar-akar x1 dan x2. Bentuklah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah x1+1 dan x2+1. Solusi:
Dari x² - 5x + 6 = 0, kita punya a = 1, b = -5, c = 6.
Jumlah akar asli: x1 + x2 = 5
Hasil kali akar asli: x1 * x2 = 6
Di sini k = 1.
Akar-akar baru kita adalah p = x1+1 dan q = x2+1.
Jumlah akar baru: p + q = (x1+1) + (x2+1) = (x1 + x2) + 2 = 5 + 2 = 7
Hasil kali akar baru: p * q = (x1+1)(x2+1) = x1x2 + x1 + x2 + 1
= (x1x2) + (x1 + x2) + 1 = 6 + 5 + 1 = 12
Jika akar-akar persamaan kuadrat baru adalah kebalikan dari akar-akar lama (1/x1 dan 1/x2).
Jumlah akar baru: p + q = 1/x1 + 1/x2 = (x1 + x2) / (x1x2)
Substitusikan x1+x2 dan x1x2: (-b/a) / (c/a) = -b/c
Hasil kali akar baru: p * q = (1/x1)(1/x2) = 1 / (x1x2)
Substitusikan x1x2: 1 / (c/a) = a/c
Persamaan baru (dengan a=1): x² - (-b/c)x + (a/c) = 0
x² + (b/c)x + (a/c) = 0
Jika dikalikan dengan 'c' untuk menghilangkan pecahan, persamaannya menjadi: cx² + bx + a = 0 (Perhatikan perubahan posisi koefisien a dan c dari persamaan asli!) Ini adalah pola yang sangat menarik.
Contoh 7.3: Transformasi Akar (1/x1, 1/x2)
Persamaan 2x² - 5x + 3 = 0 memiliki akar-akar x1 dan x2. Bentuklah persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya adalah 1/x1 dan 1/x2. Solusi:
Dari 2x² - 5x + 3 = 0, kita punya a = 2, b = -5, c = 3.
Jumlah akar asli: x1 + x2 = -b/a = -(-5)/2 = 5/2
Hasil kali akar asli: x1 * x2 = c/a = 3/2
Akar-akar baru kita adalah p = 1/x1 dan q = 1/x2.
Jumlah akar baru: p + q = 1/x1 + 1/x2 = (x1 + x2) / (x1x2) = (5/2) / (3/2) = 5/3
Hasil kali akar baru: p * q = (1/x1)(1/x2) = 1 / (x1x2) = 1 / (3/2) = 2/3
Persamaan kuadrat baru:
x² - (5/3)x + (2/3) = 0
Untuk menghilangkan pecahan dan mendapatkan bentuk koefisien bulat, kalikan seluruh persamaan dengan 3:
3 * [x² - (5/3)x + (2/3)] = 3 * 0 3x² - 5x + 2 = 0
Perhatikan, koefisien a (2) dan c (3) bertukar tempat menjadi c=3 dan a=2 di persamaan baru, sementara b (-5) tetap sama. Ini sesuai dengan pola cx² + bx + a = 0.
Transformasi akar adalah konsep yang lebih lanjut, tetapi sangat berguna untuk memahami hubungan mendalam antara akar-akar dan koefisien, serta untuk memecahkan masalah yang melibatkan akar-akar yang dimodifikasi. Penguasaan teknik ini akan menunjukkan pemahaman yang komprehensif tentang x1 x2 persamaan kuadrat.
Penutup
Perjalanan kita dalam memahami x1 x2 persamaan kuadrat telah mencakup berbagai aspek penting, mulai dari definisi dasar hingga metode-metode canggih untuk menemukan dan memanipulasi akar-akarnya. Kita telah menjelajahi bentuk umum ax² + bx + c = 0, mengidentifikasi koefisien a, b, dan c yang menjadi kunci dalam setiap perhitungan dan analisis.
Tiga metode utama untuk menemukan akar-akar—pemfaktoran, melengkapkan kuadrat sempurna, dan Rumus ABC—telah kita bahas secara rinci, masing-masing dengan kelebihan dan kasus penggunaannya. Dari ketiganya, Rumus ABC (x1,2 = (-b ± √(b² - 4ac)) / 2a) terbukti menjadi alat yang paling universal dan dapat diandalkan. Diskriminan (D = b² - 4ac) terbukti menjadi penentu utama jenis akar, apakah itu dua akar real yang berbeda, dua akar real yang sama (kembar), atau dua akar kompleks konjugat. Pemahaman ini sangat vital untuk menganalisis sifat solusi tanpa harus menghitungnya secara eksplisit, menghemat waktu dan memandu pemecahan masalah Anda.
Lebih lanjut, kita melihat bagaimana sifat-sifat akar, seperti jumlah (x1 + x2 = -b/a), hasil kali (x1 * x2 = c/a), dan selisih (|x1 - x2| = √D / |a|), memberikan wawasan yang mendalam tentang hubungan antara akar-akar dan koefisien. Sifat-sifat ini tidak hanya mempermudah verifikasi jawaban tetapi juga memungkinkan kita untuk membentuk persamaan kuadrat baru dari akar-akar yang diketahui atau melakukan transformasi akar, membuka kemungkinan baru dalam pemecahan masalah.
Aplikasi persamaan kuadrat dalam fisika, ekonomi, teknik, dan bahkan ilmu komputer menunjukkan relevansi praktis yang luas dari topik ini, menegaskan bahwa x1 dan x2 bukan hanya simbol matematis tetapi representasi dari solusi dunia nyata yang penting. Kesalahan umum juga telah dibahas untuk membantu Anda menghindarinya, dan latihan tambahan disediakan untuk memperkuat pemahaman Anda secara praktis.
Menguasai persamaan kuadrat, khususnya kemampuan untuk menemukan dan memahami x1 dan x2, adalah langkah fundamental dalam pendidikan matematika yang akan membuka pintu bagi konsep-konsep yang lebih kompleks di masa depan. Dengan latihan yang konsisten, perhatian terhadap detail, dan pemahaman yang mendalam tentang setiap metode dan sifat, Anda akan menjadi mahir dalam topik yang esensial ini dan siap menghadapi tantangan matematika yang lebih besar.