*Visualisasi skematis area rambut yang hilang.
Alopesia areata adalah kondisi autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut pada bagian-bagian tubuh yang berambut, paling umum di kulit kepala. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya menyerang bakteri atau virus asing, secara keliru menyerang folikel rambut sehat. Penyerangan ini menyebabkan rambut rontok secara tiba-tiba, sering kali meninggalkan bercak-bercak halus berbentuk bulat atau oval yang mulus di kulit kepala. Penting untuk dicatat bahwa alopesia areata bukanlah kondisi menular, dan kerontokan rambut biasanya tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal.
Meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami, para ilmuwan meyakini bahwa faktor genetik memainkan peran signifikan. Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan alopesia areata atau penyakit autoimun lainnya (seperti penyakit tiroid atau diabetes tipe 1) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkannya. Meskipun dapat menyerang siapa saja, alopesia areata paling sering didiagnosis pada anak-anak dan orang dewasa muda.
Alopesia areata bukanlah kondisi tunggal; ia hadir dalam beberapa bentuk tergantung pada luasnya area yang terkena:
Prognosis (perkiraan hasil) sangat bervariasi. Beberapa orang mengalami pertumbuhan kembali rambut secara spontan dalam waktu beberapa bulan, sementara yang lain mungkin menghadapi kerontokan yang berulang atau permanen. Keparahan dan kecepatan perkembangan penyakit sangat dipengaruhi oleh jumlah bercak yang muncul dan usia saat diagnosis.
Diagnosis alopesia areata biasanya dilakukan melalui pemeriksaan fisik oleh dokter kulit (dermatolog). Dokter akan mencari pola kerontokan rambut yang khas. Dalam beberapa kasus, biopsi kulit kepala mungkin diperlukan untuk mengesampingkan penyebab kerontokan rambut lainnya.
Saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan alopesia areata secara total, namun tersedia berbagai opsi pengobatan yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan kembali rambut dan menekan respons imun yang menyerang folikel. Pilihan pengobatan yang umum meliputi:
Kerontokan rambut yang tidak terduga akibat alopesia areata dapat memiliki dampak emosional dan psikologis yang signifikan. Kehilangan rambut, terutama di area yang terlihat, dapat memicu masalah citra diri, kecemasan, dan bahkan depresi. Oleh karena itu, dukungan psikososial sama pentingnya dengan pengobatan fisik.
Mencari kelompok dukungan, baik daring maupun tatap muka, dapat membantu individu merasa kurang terisolasi dan berbagi pengalaman dengan mereka yang memahami tantangan unik yang ditimbulkan oleh kondisi ini. Mengelola ekspektasi terhadap hasil pengobatan dan merawat kesehatan mental adalah komponen kunci dalam menjalani hidup dengan alopesia areata.