Ayat Kursi, yang dikenal juga sebagai Ayat Singgasana, adalah ayat ke-255 dari Surah Al-Baqarah. Kedudukannya dalam Islam sangatlah agung, bukan hanya karena lafadznya yang indah dan penuh makna, tetapi juga karena keutamaan dan khasiat luar biasa yang terkandung di dalamnya. Mengamalkan Ayat Kursi secara rutin merupakan salah satu bentuk perlindungan diri yang paling dianjurkan oleh Rasulullah ﷺ.
Setiap muslim yang memahami makna Ayat Kursi akan merasakan getaran kebesaran Allah SWT. Ayat ini menjelaskan tentang keesaan Allah, kekuasaan-Nya yang meliputi langit dan bumi, serta keabadian-Nya. Lafadznya mencakup pengakuan bahwa tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya melainkan dengan izin-Nya, dan ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Salah satu amalan ayat kursi yang paling populer adalah menjadikannya sebagai tameng pelindung sehari-hari. Terdapat banyak hadis yang menjelaskan janji-janji surgawi bagi mereka yang senantiasa membaca ayat ini. Ini menunjukkan betapa efektifnya ayat ini sebagai benteng spiritual melawan gangguan jin, setan, dan berbagai macam bahaya duniawi.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda mengenai keutamaan Ayat Kursi ketika Abu Hurairah menangkap pencuri yang ternyata adalah setan dari golongan jin. Setan tersebut meminta agar dibiarkan pergi dengan janji akan mengajarkan sesuatu yang bermanfaat. Setelah disuruh mengulang janji tersebut, barulah Abu Hurairah teringat bahwa itu adalah ucapan setan yang akan datang kembali. Lalu, Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan bahwa apa yang diajarkan setan itu adalah ayat yang harus dibaca saat hendak tidur.
Amalan yang paling utama adalah membaca Ayat Kursi satu kali sebelum beristirahat di malam hari. Manfaat yang dijanjikan sangat jelas: akan selalu ada penjaga dari Allah SWT yang menyertai orang tersebut, dan setan tidak akan mampu mendekatinya hingga waktu subuh. Ini menjadikan tidur lebih tenang dan aman dari gangguan halus.
Selain waktu tidur, waktu yang mustajab untuk membaca Ayat Kursi adalah setelah menyelesaikan setiap shalat fardhu (wajib). Membaca ayat ini secara rutin setelah salam shalat merupakan cara praktis untuk memperbarui iman dan memohon perlindungan berkelanjutan dari Keagungan Allah. Banyak ulama menganjurkan amalan ini sebagai penutup ibadah mahdhah.
Keutamaan Ayat Kursi tidak berhenti pada perlindungan fisik dan gangguan gaib semata. Beberapa manfaat lain yang sering dibahas dalam literatur keislaman meliputi:
Amalan ayat kursi yang paling efektif bukanlah sekadar mengucapkan lafadz tanpa makna. Kunci keberhasilannya terletak pada tiga hal:
Dengan mengamalkan Ayat Kursi secara konsisten, seorang muslim sesungguhnya sedang mendeklarasikan ketaatan dan ketergantungannya penuh hanya kepada Allah, Sang Maha Pelindung, yang Kursinya meliputi langit dan bumi. Ini adalah amalan sederhana dengan hasil perlindungan yang luar biasa.