Nabi Yusuf AS adalah sosok yang diabadikan dalam sejarah Islam bukan hanya karena ketampanannya yang luar biasa, tetapi juga karena kesalehan, kesabaran, dan akhlaknya yang mulia. Kecantikan fisik yang dianugerahkan Allah SWT padanya seringkali menjadi buah bibir, namun kunci utama yang membuatnya disegani dan dicintai adalah serangkaian amalan spiritual dan perilaku yang ia jalankan. Mempelajari amalan Nabi Yusuf menjadi inspirasi bagi umat Muslim yang mendambakan pesona batin, keberkahan rezeki, serta kedudukan yang baik di mata manusia dan Allah SWT.
Kunci Utama Ketampanan Spiritual Nabi Yusuf
Banyak orang salah kaprah menganggap bahwa pesona Nabi Yusuf hanya berasal dari fisik semata. Kenyataannya, kecantikan fisik tersebut hanyalah cerminan dari cahaya (nur) yang terpancar dari hatinya yang bersih. Amalan utamanya berpusat pada takwa dan tawakal.
1. Kesabaran Tingkat Tinggi (As-Shabr)
Perjalanan hidup Nabi Yusuf penuh dengan ujian berat: dibuang ke sumur, dijual menjadi budak, difitnah, dan dipenjara. Setiap cobaan ia hadapi dengan kesabaran yang luar biasa. Kesabaran ini bukan pasif, melainkan aktif dalam mencari keridhaan Allah.
- Amalan Praktis: Mengingat bahwa setiap kesulitan adalah penghapus dosa dan peningkatan derajat.
- Keutamaan: Kesabaran melahirkan ketenangan jiwa, yang secara otomatis memancarkan aura positif pada penampilan luar.
2. Keteguhan Menjaga Diri dari Maksiat
Ketika menghadapi godaan dari istri Al-Aziz, Nabi Yusuf memilih penjara daripada menodai kesucian dirinya. Ini menunjukkan integritas moral yang sangat tinggi. Inilah yang paling utama dalam mendapatkan "pesona" sejati.
Amalan Menjaga Pandangan dan Hati adalah pondasi utama dari daya tarik yang hakiki.
Amalan Agar Wajah Bercahaya dan Diterima Orang
Selain kesalehan inti, terdapat beberapa wirid dan praktik yang diyakini berasal dari sunnah atau riwayat sahabat terkait untuk meniru pancaran karisma Nabi Yusuf:
A. Memperbanyak Istighfar dan Taubat
Membersihkan jiwa dari noda dosa adalah cara paling efektif untuk membuka pintu cahaya Ilahi yang terpancar melalui wajah. Wajah yang sering beristighfar cenderung lebih teduh dan menenangkan bagi siapa pun yang memandangnya.
B. Membaca Doa Nabi Yusuf (Dua Pembuka Pesona)
Meskipun tidak ada riwayat shahih yang menyebutkan doa spesifik yang dibaca Nabi Yusuf setiap hari untuk pesona, ulama sering merujuk pada doa yang mengandung permohonan kemuliaan dan ilmu, sebagaimana doa yang sering diamalkan untuk memohon keluasan ilmu dan kedudukan. Inti dari doa ini adalah memohon karunia dari Allah (Fadhlullah).
C. Rutin Menjaga Wudhu
Ketenangan dan cahaya yang terpancar dari wajah orang yang selalu menjaga kesucian wudhu adalah fenomena yang nyata. Wudhu membersihkan tidak hanya fisik tetapi juga memberikan ketenangan spiritual yang terpantul di wajah.
Hubungan Amalan Nabi Yusuf dan Rezeki (Kecukupan Ekonomi)
Nabi Yusuf dikenal pula sebagai penjabat tinggi kerajaan Mesir yang sangat cakap dalam mengelola sumber daya negara saat terjadi krisis pangan. Amalan rezeki Nabi Yusuf terkait erat dengan kebijaksanaan dan amanah.
- Kecakapan dan Amanah: Ketika memimpin gudang harta, ia tidak mengambil keuntungan pribadi dan bekerja dengan sangat teliti. Ini mengajarkan bahwa keberkahan rezeki datang melalui kompetensi (ihsan) dan kejujuran.
- Tawakal Penuh Saat Ditimpa Musibah: Meskipun ia sempat mengalami masa sulit di penjara, ia tetap beribadah. Kepercayaan penuh bahwa Allah akan menolongnya terbukti saat ia berhasil menafsirkan mimpi raja.
- Bersyukur: Setelah mendapatkan kedudukan, ia memohon agar wafat dalam keadaan berserah diri (muslim).
Kesimpulannya, amalan Nabi Yusuf bukanlah mantra instan untuk mendapatkan penampilan fisik yang sempurna, melainkan sebuah formula spiritual: perpaduan sempurna antara kesabaran menghadapi ujian, kejujuran dalam berinteraksi, dan ketakwaan yang mendalam kepada Allah SWT. Inilah yang menghasilkan pesona hakiki yang abadi, membuat manusia mencintai dan Allah SWT mengangkat derajatnya.