Dosa zina adalah salah satu dosa besar dalam ajaran Islam yang memiliki konsekuensi berat baik di dunia maupun di akhirat. Namun, rahmat Allah SWT sangat luas. Selama seseorang masih hidup dan memiliki kesadaran untuk bertaubat, pintu pengampunan selalu terbuka lebar. Kunci utama untuk menghapus dosa besar, termasuk zina, adalah dengan melaksanakan amalan-amalan yang diiringi dengan penyesalan yang tulus (tawbatun nasuh).
Kekuatan Taubat Nasuh
Taubat nasuh adalah pangkal dari segala amalan penghapus dosa. Taubat yang sesungguhnya harus memenuhi tiga syarat utama: berhenti melakukan maksiat tersebut, menyesali perbuatan yang telah dilakukan dengan penyesalan yang mendalam, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi selamanya. Khusus mengenai dosa zina, jika melibatkan hak orang lain (misalnya merusak kehormatan atau rumah tangga orang lain), maka wajib untuk meminta maaf atau menempuh jalan islah jika memungkinkan, meskipun dalam konteks syariat Islam yang ketat, pembahasan ini seringkali mengarah pada penyerahan diri kepada hakim jika hal tersebut merupakan bagian dari proses hukum yang berlaku.
Setelah taubat yang sungguh-sungguh dilakukan, seorang muslim dianjurkan untuk memperkuat fondasi imannya melalui berbagai amalan shaleh. Amalan-amalan ini berfungsi sebagai penebus kesalahan dan penambah timbangan kebaikan.
Amalan Utama Setelah Bertaubat
Berikut adalah beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk memperkuat proses penghapusan dosa setelah taubat nasuh:
- Memperbanyak Istighfar dan Dzikir: Mengucapkan "Astaghfirullahal 'Adzim" secara rutin dan berkesinambungan adalah cara langsung meminta ampunan kepada Allah.
- Mendirikan Shalat Wajib dan Sunnah Tepat Waktu: Shalat lima waktu adalah tiang agama. Menambah shalat sunnah (rawatib, dhuha, tahajjud) dapat menutupi kekurangan pada shalat fardhu. Shalat malam (Tahajjud) khususnya memiliki kedudukan istimewa di sisi Allah sebagai waktu mustajab untuk doa dan penghapusan dosa.
- Sedekah dan Infak Fisik: Harta yang dikeluarkan di jalan Allah dapat menjadi penebus dosa. Sedekah yang dilakukan secara ikhlas dapat memadamkan api kemurkaan Allah sebagaimana air memadamkan api.
- Menjaga Silaturahmi dan Berbakti pada Orang Tua: Berbuat baik kepada kedua orang tua dan menjaga hubungan kekerabatan adalah amal yang pahalanya besar dan dapat meningkatkan derajat.
- Menyibukkan Diri dengan Ilmu Agama: Belajar Al-Qur'an dan hadis, serta menghadiri majelis ilmu, membantu menguatkan hati agar tidak kembali terjerumus ke lembah maksiat.
Pentingnya Menjauhi Pemicu Dosa
Amalan di atas tidak akan maksimal nilainya jika individu tersebut tidak mengambil langkah preventif yang tegas. Bagi mereka yang pernah terjerumus dalam perbuatan zina, langkah krusial selanjutnya adalah memutuskan semua akses dan hubungan yang mengarah pada perbuatan tersebut. Ini mencakup menjaga pandangan (ghadhdhul bashar), menghindari pergaulan bebas, dan menjauhi tempat-tempat yang dapat memicu godaan.
Islam mengajarkan bahwa perbuatan baik akan menghapus perbuatan buruk. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an: "Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu akan menghapus (dosa-dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk." (QS. Hud: 114). Ayat ini menjadi landasan kuat bahwa selama ada upaya sungguh-sungguh untuk memperbaiki diri melalui amalan, penghapusan dosa tersebut sangat mungkin terwujud atas izin dan kemurahan-Nya.
Kesimpulannya, pintu rahmat Allah tidak pernah tertutup bagi pendosa yang jujur dalam penyesalannya. Fokus utama harus diletakkan pada taubat nasuh yang disertai dengan istiqamah dalam menjalankan ibadah mahdhah dan amalan shaleh lainnya, sambil secara proaktif menjauhi segala pemicu dosa masa lalu.