Syekh Ali Jaber, ulama kharismatik kelahiran Madinah, meninggalkan warisan ilmu yang mendalam bagi umat Islam, khususnya di Indonesia. Salah satu aspek yang paling dicari dari beliau adalah amalan syekh ali jaber yang sering beliau ajarkan dalam ceramah-ceramahnya. Amalan-amalan ini umumnya berpusat pada penemuan kembali keindahan ibadah sehari-hari, keikhlasan hati, dan kedekatan dengan Al-Qur'an.
Keistimewaan ajaran beliau adalah kemudahannya untuk diterapkan, namun memiliki bobot spiritual yang besar di sisi Allah SWT. Beliau selalu menekankan bahwa amalan terbaik bukanlah yang paling rumit, melainkan yang dilakukan dengan konsisten dan hati yang tulus.
Secara garis besar, amalan yang sering dianjurkan oleh Almarhum Syekh Ali Jaber meliputi beberapa pilar utama dalam kehidupan seorang Muslim:
Ada beberapa amalan yang menjadi ciri khas pengajaran beliau dan viral di kalangan umat, yang patut kita teladani dalam upaya mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Syekh Ali Jaber seringkali mengingatkan bahwa shalawat adalah bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Amalan ini tidak hanya berpahala besar, tetapi juga membawa ketenangan batin. Salah satu shalawat yang beliau tekankan adalah shalawat Jibril: "Shallallahu 'ala Muhammad" atau shalawat Fatih. Beliau menyarankan untuk membiasakannya kapan pun dan di mana pun, bahkan ketika sedang beraktivitas.
Setelah menyelesaikan shalat wajib lima waktu, Syekh Ali Jaber menyarankan untuk tidak terburu-buru bangkit. Beliau menekankan pentingnya berdzikir dan berwirid dengan tata cara yang sederhana namun penuh kekhusyukan. Misalnya, membaca tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), dan takbir (Allahu Akbar) masing-masing 33 kali, ditutup dengan doa penutup. Amalan ini membersihkan hati dari sisa-sisa kesibukan duniawi.
Beliau juga sering menyampaikan hadits tentang keistimewaan berdoa di waktu sahar (sepertiga malam terakhir). Amalan ini memerlukan perjuangan melawan hawa nafsu tidur, namun janji Allah bagi mereka yang bangun untuk beribadah sangat besar. Doa yang dipanjatkan pada saat itu disebut lebih mudah diijabah oleh Allah SWT karena kejernihan hati dan kesendirian dalam beribadah.
Meskipun tata cara amalan sangat penting, Syekh Ali Jaber selalu menggarisbawahi bahwa fondasi dari semua ibadah adalah keikhlasan. Beliau pernah berkata bahwa amalan yang sedikit namun dilakukan dengan ikhlas akan jauh lebih berat timbangannya daripada amalan yang banyak namun diselimuti riya’ (ingin dipuji orang).
Maka, ketika kita hendak mengamalkan sunnah-sunnah beliau, hendaknya niat kita dimurnikan semata-mata karena mencari ridha Allah. Jangan jadikan amalan tersebut sebagai ajang pamer atau kompetisi spiritual. Jadikanlah amalan syekh ali jaber sebagai jalan pribadi untuk meneladani akhlak mulia beliau dan Rasulullah SAW. Dengan ketulusan hati, setiap tetes keringat dan setiap bacaan doa akan menjadi penolong di akhirat kelak.
Mengikuti jejak amalan ulama besar seperti Syekh Ali Jaber adalah cara kita menghormati dan melestarikan ilmu yang telah beliau sebarkan semasa hidupnya. Semoga kita semua senantiasa diberi kemudahan untuk istiqamah dalam kebaikan.