Dalam dunia medis, antibiotik memegang peranan krusial dalam memerangi infeksi bakteri. Salah satu antibiotik yang paling sering diresepkan dan dikenal luas adalah ampicillin. Obat ini termasuk dalam kelas penisilin, sebuah kelompok antibiotik yang telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati berbagai macam penyakit infeksi.
Ilustrasi aksi antibiotik
Apa Itu Ampicillin?
Secara kimiawi, ampicillin adalah antibiotik semisintetik spektrum luas dari keluarga beta-laktam. Kelas beta-laktam dikenal karena memiliki cincin beta-laktam, struktur inti yang bertanggung jawab atas mekanisme kerjanya dalam membunuh bakteri.
Fungsi utama ampicillin adalah mengganggu sintesis dinding sel bakteri. Dinding sel sangat penting bagi kelangsungan hidup bakteri karena memberikan perlindungan struktural. Ketika ampicillin diberikan, ia akan berikatan dengan protein pengikat penisilin (PBP) yang diperlukan untuk membangun dinding sel yang kuat. Akibatnya, dinding sel menjadi lemah, dan bakteri tidak mampu bertahan dari tekanan osmotik, menyebabkan mereka lisis atau pecah, sehingga mati. Karena mekanisme ini, ampicillin diklasifikasikan sebagai bakterisidal, artinya ia membunuh bakteri secara langsung, bukan hanya menghambat pertumbuhannya (bakteriostatik).
Kegunaan Klinis Ampicillin
Ampicillin efektif melawan berbagai jenis bakteri Gram-positif dan beberapa bakteri Gram-negatif. Meskipun kini ada antibiotik yang lebih baru dan lebih kuat, ampicillin tetap menjadi pilihan penting, terutama karena biayanya yang relatif terjangkau dan profil keamanannya yang mapan.
Beberapa kondisi infeksi yang sering diobati dengan ampicillin meliputi:
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas dan Bawah: Seperti pneumonia dan bronkitis yang disebabkan oleh organisme sensitif.
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Terutama pada kasus yang belum rumit.
- Meningitis Bakterial: Terkadang digunakan dalam kombinasi, terutama pada neonatus (bayi baru lahir) dan orang dewasa lanjut usia, karena ampicillin mampu menembus sawar darah otak dengan baik.
- Infeksi pada Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT): Seperti otitis media (infeksi telinga tengah) dan sinusitis.
- Infeksi Saluran Pencernaan: Termasuk beberapa jenis demam tifoid.
- Pencegahan Endokarditis: Diberikan sebelum prosedur gigi tertentu pada pasien berisiko tinggi.
Cara Kerja dan Spektrum Aktivitas
Seperti yang disebutkan, ampicillin bekerja dengan menghambat pembentukan peptidoglikan, komponen kunci dari dinding sel bakteri. Bakteri yang dinding selnya masih dalam proses pembangunan, seperti saat mereka sedang berkembang biak, paling rentan terhadap efek ampicillin.
Spektrum aktivitas ampicillin cukup luas. Ia sangat efektif terhadap:
- Bakteri Gram-Positif: Contohnya adalah Streptococcus (seperti penyebab radang tenggorokan) dan beberapa jenis Staphylococcus (meskipun banyak Staphylococcus kini resisten).
- Bakteri Gram-Negatif: Termasuk beberapa strain Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis, dan Shigella.
Namun, penting untuk dicatat bahwa banyak bakteri telah mengembangkan mekanisme resistensi terhadap ampicillin. Mekanisme resistensi yang paling umum adalah produksi enzim yang disebut beta-laktamase, yang mampu memecah cincin beta-laktam pada molekul ampicillin, membuatnya tidak efektif. Untuk mengatasi hal ini, ampicillin sering dikombinasikan dengan inhibitor beta-laktamase, seperti Sulbactam (misalnya dalam obat bernama Ampisul).*
Pemberian dan Pertimbangan Penting
Ampicillin tersedia dalam beberapa bentuk sediaan, termasuk tablet oral, suspensi (untuk anak-anak atau yang kesulitan menelan), dan bentuk injeksi intravena (IV) atau intramuskular (IM) untuk infeksi yang lebih parah atau ketika pemberian oral tidak memungkinkan.
Penggunaan ampicillin harus selalu di bawah pengawasan profesional medis. Beberapa pertimbangan penting meliputi:
- Alergi: Individu yang alergi terhadap penisilin (reaksi alergi bisa berkisar dari ruam ringan hingga anafilaksis yang mengancam jiwa) tidak boleh menggunakan ampicillin.
- Dosis: Dosis harus disesuaikan berdasarkan jenis infeksi, berat badan pasien, dan fungsi ginjal.
- Kepatuhan Terapi: Seperti semua antibiotik, penting bagi pasien untuk menghabiskan seluruh rangkaian pengobatan sesuai resep, bahkan jika gejala membaik lebih awal. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi kambuh dan meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
Secara keseluruhan, ampicillin tetap menjadi pilar penting dalam arsenal pengobatan infeksi bakteri karena efektivitasnya terhadap patogen tertentu dan sejarah penggunaannya yang panjang. Namun, penggunaannya semakin diatur oleh munculnya resistensi dan ketersediaan antibiotik spektrum lebih sempit yang lebih spesifik.