Angka desimal, atau bilangan pecahan yang ditulis menggunakan koma atau titik sebagai pemisah antara bilangan bulat dan bagian pecahannya, seringkali memerlukan konversi tergantung pada konteks penggunaannya. Dalam banyak perhitungan praktis, seperti akuntansi, pemrograman, atau bahkan perhitungan ilmiah sederhana, kita mungkin perlu mengubah angka desimal (misalnya 10.5) menjadi bilangan bulat atau angka biasa tanpa komponen pecahan (misalnya 10 atau 11).
Proses konversi ini bergantung pada tujuan akhir Anda. Apakah Anda ingin membuang bagian desimal, membulatkannya ke atas, atau membulatkannya ke bawah? Memahami perbedaan ini sangat penting agar hasil akhir sesuai dengan kebutuhan.
Konversi dari desimal ke bilangan biasa melibatkan dua mekanisme utama:
Metode yang digunakan akan sangat bervariasi tergantung pada alat atau bahasa pemrograman yang Anda gunakan. Berikut adalah beberapa skenario umum:
Jika Anda bekerja dengan data spreadsheet, fungsi bawaan sangat membantu:
Untuk Pembulatan Standar (ke bilangan terdekat): Gunakan fungsi =ROUND(angka; jumlah_desimal).
Contoh: Jika sel A1 berisi 12.65, maka =ROUND(A1; 0) akan menghasilkan 13.
Untuk Pembulatan ke Bawah (Memotong Desimal): Gunakan fungsi =INT(angka) atau =TRUNC(angka).
Contoh: Jika sel A1 berisi 12.99, maka =INT(A1) akan menghasilkan 12 (memotong sisa desimal).
Untuk Pembulatan ke Atas (Ceiling): Gunakan fungsi =CEILING(angka; signifikansi).
Contoh: Jika sel A1 berisi 12.01, maka =CEILING(A1; 1) akan menghasilkan 13.
Dalam konteks pemrograman, konversi sering dibutuhkan saat berhadapan dengan tipe data floating point dan perlu diubah menjadi tipe data integer.
Sebagai ilustrasi menggunakan JavaScript:
Misalnya kita memiliki angka desimal: let desimal = 34.45;
Math.trunc(desimal) akan menghasilkan 34.Math.floor(desimal) akan menghasilkan 34.Math.ceil(desimal) akan menghasilkan 35.Math.round(desimal) akan menghasilkan 34 (karena .45 di bawah .5).Ada beberapa alasan mendasar mengapa konversi ini sering dilakukan:
Mengubah angka desimal menjadi angka biasa adalah proses yang mudah jika Anda tahu fungsi atau metode yang tepat untuk diterapkan. Selalu ingat prinsip dasarnya: pembulatan mengubah angka ke yang terdekat, sedangkan pemotongan hanya menghilangkan bagian pecahan.
Peringatan penting: Pemotongan angka desimal (truncation) akan selalu menyebabkan kehilangan informasi. Jika Anda memotong 99.99 menjadi 99, Anda kehilangan hampir satu unit penuh. Oleh karena itu, pastikan bahwa kebijakan pembulatan yang Anda pilih (atas, bawah, atau standar) sesuai dengan konteks bisnis atau matematis dari data yang Anda olah.
Dengan alat modern yang tersedia, proses konversi ini kini dapat dilakukan secara instan, baik dalam spreadsheet kompleks maupun dalam skrip pemrograman yang ringan.