Pecahan desimal adalah cara lain untuk merepresentasikan bagian dari suatu keseluruhan, di mana nilai tempatnya didasarkan pada perpangkatan sepuluh (persepuluhan, perseratusan, perseribuan, dst.). Sementara itu, pecahan biasa (atau pecahan murni) ditulis dalam format $a/b$, di mana $a$ adalah pembilang dan $b$ adalah penyebut. Mengubah desimal menjadi pecahan biasa adalah keterampilan matematika dasar yang sangat berguna, baik dalam perhitungan sehari-hari maupun studi akademis.
Proses konversi ini relatif mudah jika Anda memahami konsep nilai tempat pada bilangan desimal. Intinya adalah menjadikan penyebut pecahan biasa tersebut sebagai basis sepuluh yang sesuai dengan posisi desimal terakhir.
Langkah pertama adalah melihat angka desimal Anda dan menentukan di mana digit terakhir berada. Ini akan menentukan penyebut awal Anda (basis sepuluh).
Berdasarkan nilai tempat terakhir tersebut, tentukan penyebut Anda:
Setelah Anda menentukan penyebutnya, ambil semua digit di belakang koma dan jadikan itu sebagai pembilang (angka di atas garis pecahan). Abaikan nol di awal (misalnya, 0.05 menjadi 5, bukan 05).
Hampir semua konversi menghasilkan pecahan yang perlu disederhanakan. Untuk menyederhanakannya, Anda harus mencari Faktor Pembagi Terbesar (FPB) dari pembilang dan penyebut, lalu bagi keduanya dengan FPB tersebut.
Kita cari FPB dari 65 dan 100. Keduanya habis dibagi 5.
Hasil akhir pecahan sederhananya adalah 13/20.
Jika desimal Anda memiliki bilangan bulat di depannya (misalnya, 3.125), prosesnya sedikit berbeda. Anda cukup memisahkan bilangan bulat tersebut, mengubah bagian desimalnya menjadi pecahan biasa, lalu menggabungkannya kembali menjadi pecahan campuran.
Contoh: Mengubah 3.125
Jika Anda ingin mengubahnya menjadi pecahan biasa murni (pembilang lebih besar dari penyebut), kalikan bilangan bulat dengan penyebut dan tambahkan pembilang:
$$ (3 \times 8) + 1 = 24 + 1 = 25 $$Maka, pecahan biasa murninya adalah 25/8.
Mengubah pecahan desimal menjadi angka biasa (pecahan biasa) melibatkan pemahaman tentang sistem nilai tempat desimal. Selalu ingat bahwa jumlah digit di belakang koma menentukan pangkat sepuluh (10, 100, 1000, dst.) yang menjadi penyebut Anda. Setelah itu, langkah paling penting untuk mendapatkan jawaban yang paling 'benar' secara matematis adalah selalu menyederhanakan pecahan hingga bentuknya paling sederhana.
Dengan mengikuti tiga langkah utama—menentukan penyebut berdasarkan nilai tempat, menjadikan angka desimal sebagai pembilang, dan menyederhanakan hasilnya—Anda dapat mengonversi angka desimal apa pun menjadi bentuk pecahan biasa dengan mudah dan akurat.