Pecahan adalah representasi angka yang terdiri dari dua bilangan, pembilang (di atas garis) dan penyebut (di bawah garis). Mengubah pecahan menjadi angka biasa, atau yang lebih sering disebut sebagai desimal, adalah keterampilan matematika dasar yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menghitung diskon hingga memahami resep masakan. Proses konversi ini sebenarnya sangat sederhana dan hanya memerlukan satu operasi dasar: pembagian.
Konversi pecahan memanfaatkan operasi pembagian.
Pecahan, seperti 1/2, secara harfiah berarti "satu dibagi oleh dua". Garis horizontal yang memisahkan pembilang dan penyebut adalah simbol pembagian. Oleh karena itu, untuk mengubah pecahan menjadi bentuk desimal, Anda hanya perlu melakukan pembagian antara pembilang dengan penyebut.
Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang mudah diikuti:
Tentukan dengan jelas angka mana yang akan dibagi (pembilang) dan angka mana yang akan menjadi pembagi (penyebut).
Contoh:
Bagi pembilang dengan penyebut. Jika pembilang lebih kecil dari penyebut (pecahan murni), Anda akan mendapatkan desimal kurang dari 1.
Contoh 1: Mengubah 1/4
Lakukan operasi: 1 ÷ 4
1 dibagi 4 hasilnya 0, sisanya 1. Tambahkan koma dan nol ke sisa (10). 10 dibagi 4 hasilnya 2, sisa 2. Tambahkan nol (20). 20 dibagi 4 hasilnya 5, sisa 0. Jadi, 1/4 = 0.25.
Contoh 2: Mengubah 3/5
Lakukan operasi: 3 ÷ 5
3 dibagi 5 hasilnya 0, sisanya 3. Tambahkan nol (30). 30 dibagi 5 hasilnya 6. Jadi, 3/5 = 0.6.
Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan pecahan biasa (misalnya, 2 1/2). Untuk mengubahnya menjadi desimal, pisahkan kedua komponen tersebut.
Catat bilangan bulatnya. Bilangan bulat ini akan menjadi bagian di depan koma desimal Anda.
Untuk 2 1/2, bilangan bulatnya adalah 2.
Ubah bagian pecahan biasa (1/2) menjadi desimal menggunakan metode pembagian yang sama.
1 ÷ 2 = 0.5
Tambahkan bilangan bulat dengan hasil desimal dari pecahan.
2 + 0.5 = 2.5. Jadi, 2 1/2 = 2.5.
Tidak semua pecahan akan menghasilkan desimal yang berakhir (terminasi). Beberapa pecahan akan menghasilkan desimal berulang (repeating decimals), di mana pola angka setelah koma akan terus berulang tanpa henti.
Contoh 3: Mengubah 1/3
Lakukan operasi: 1 ÷ 3
1 dibagi 3 hasilnya 0, sisanya 1. Ketika Anda menambahkan nol (10), hasilnya selalu 3 dengan sisa 1. Ini akan berlanjut selamanya. Oleh karena itu, 1/3 = 0.3333..., yang biasa ditulis sebagai 0. ̅3 (garis di atas angka 3 menandakan pengulangan).
Memahami cara mengubah pecahan ke angka biasa (desimal) adalah kunci untuk memecahkan masalah matematika yang lebih kompleks, terutama saat berurusan dengan proporsi, persentase, dan rasio. Selama Anda mengingat bahwa garis pecahan hanyalah simbol pembagian, proses ini akan menjadi sangat intuitif.
Sebagai ringkasan, proses ini memanfaatkan sifat dasar pecahan sebagai pembagian. Baik itu pecahan murni, pecahan tak wajar (pembilang lebih besar dari penyebut), atau pecahan campuran, langkah utamanya tetap sama: bagi pembilang dengan penyebutnya.
Jika pecahan Anda adalah pecahan tak wajar (misalnya 5/2), hasilnya akan otomatis menjadi angka desimal yang lebih besar dari 1 (5 dibagi 2 = 2.5). Prosesnya tetap sama, tanpa perlu memisahkannya menjadi bilangan bulat terlebih dahulu, meskipun memisahkannya bisa membantu pemahaman konsep.
Praktik adalah kunci utama. Cobalah mengubah beberapa pecahan umum seperti 1/8, 5/6, dan 11/4 secara mandiri untuk menguasai teknik pembagian ini. Dalam konteks digital, kalkulator atau perangkat lunak akan melakukan pembagian ini secara instan, namun mengetahui dasarnya membantu Anda memverifikasi hasil dan memahami logika di balik konversi angka.