Panduan Lengkap: Cara Merawat Anggrek Larat (Dendrobium laratense)

Representasi Visual Sederhana Anggrek Larat Sebuah representasi skematis bunga anggrek dengan daun hijau dan batang ramping. Anggrek Larat

Anggrek Larat, yang secara ilmiah dikenal sebagai Dendrobium laratense, adalah salah satu anggrek endemik Indonesia yang sangat memukau. Berasal dari Pulau Larat di Kepulauan Tanimbar, anggrek ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama bunganya yang seringkali berwarna kuning cerah atau oranye dengan corak khas. Untuk bisa menikmati keindahan bunga ini, diperlukan perawatan yang tepat dan spesifik. Merawat anggrek Larat di lingkungan non-endemik memerlukan pemahaman mendalam mengenai habitat aslinya.

1. Memahami Kebutuhan Cahaya

Sama seperti banyak spesies Dendrobium lainnya, Anggrek Larat membutuhkan cahaya yang cukup terang namun tidak langsung. Di habitat aslinya, mereka tumbuh di tempat yang tersaring oleh kanopi pohon. Cahaya matahari langsung yang terik, terutama pada siang hari, dapat menyebabkan daun dan pseudobulb (batang semu) terbakar dan menjadi cokelat atau hitam.

Idealnya, letakkan anggrek ini di lokasi yang menerima sinar matahari pagi selama beberapa jam, atau cahaya yang terfilter secara konsisten sepanjang hari. Menggunakan paranet dengan kerapatan sekitar 50% seringkali menjadi solusi efektif jika Anda menanamnya di luar ruangan. Jika di dalam ruangan, dekatkan dengan jendela yang menghadap timur atau selatannya (tergantung orientasi rumah) namun pastikan tidak terkena sengatan matahari langsung pukul 10 pagi hingga 4 sore.

2. Teknik Penyiraman yang Tepat

Frekuensi penyiraman adalah kunci utama keberhasilan perawatan anggrek. Anggrek Larat cenderung lebih suka kondisi yang sedikit kering dibandingkan terlalu basah. Overwatering adalah pembunuh nomor satu bagi hampir semua anggrek.

3. Suhu dan Kelembapan Udara

Anggrek Larat umumnya menyukai suhu hangat hingga sedang, mirip dengan iklim tropis dataran rendah hingga menengah. Suhu ideal berkisar antara 20°C hingga 30°C di siang hari. Malam hari sedikit lebih dingin (sekitar 18°C) sangat baik untuk merangsang pembungaan, namun hindari suhu di bawah 15°C dalam waktu lama.

Kelembapan udara juga penting. Lingkungan yang terlalu kering akan membuat anggrek stres. Targetkan kelembapan relatif antara 60% hingga 80%. Jika udara di rumah Anda kering, Anda bisa meningkatkan kelembapan dengan menempatkan pot di atas baki berisi kerikil basah (pastikan dasar pot tidak menyentuh air) atau menggunakan humidifier kecil di dekat koleksi anggrek Anda.

4. Pemupukan Rutin untuk Pembungaan

Pemupukan harus dilakukan secara rutin namun hati-hati. Gunakan pupuk khusus anggrek yang memiliki formula seimbang (seperti NPK 20-20-20) saat tanaman sedang aktif tumbuh (pertumbuhan daun dan akar baru). Dosis yang digunakan harus sangat encer, sekitar seperempat atau setengah dari dosis anjuran kemasan.

Ketika tanaman memasuki fase istirahat atau akan memicu pembungaan (biasanya ditandai dengan pengeluaran tangkai bunga dari buku batang), ganti pupuk dengan kandungan Fosfor (P) dan Kalium (K) yang lebih tinggi (misalnya formula NPK 10-30-20).

Prinsip penting: "Lebih baik kekurangan daripada kelebihan pupuk." Berikan pupuk setiap dua minggu sekali pada masa pertumbuhan, dan kurangi frekuensinya saat dorman.

5. Repotting dan Media Tanam

Repotting (penggantian media tanam) pada Anggrek Larat sebaiknya dilakukan ketika media tanam mulai membusuk, biasanya setiap 1 hingga 2 tahun sekali, atau ketika akar sudah terlalu padat memenuhi pot.

Pilih pot yang memiliki banyak lubang drainase. Media tanam yang disarankan adalah yang cepat kering dan memiliki aerasi baik. Campuran kulit kayu pinus ukuran sedang hingga kasar, dicampur sedikit arang, adalah pilihan populer. Pastikan saat memindahkan, akar yang busuk dipotong bersih dan bekas lukanya dikeringkan sebelum ditanam kembali dengan media baru.

🏠 Homepage