Panduan Lengkap Cara Pembagian Koma (Desimal)

12,5 6,25 = 12,5 ÷ 2 = 6,25

Ilustrasi sederhana pembagian bilangan desimal (koma)

Pembagian koma, atau yang lebih dikenal sebagai pembagian bilangan desimal, adalah salah satu operasi dasar matematika yang sering menimbulkan kebingungan, terutama ketika pembagi (divisor) juga mengandung koma. Memahami langkah demi langkah sangat krusial untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Tujuan utama dalam membagi bilangan desimal adalah menyederhanakan masalah tersebut menjadi pembagian bilangan bulat. Proses ini melibatkan penyesuaian posisi koma baik pada bilangan yang dibagi (dividend) maupun pembaginya (divisor).

Kasus 1: Membagi Bilangan Desimal dengan Bilangan Bulat

Ini adalah kasus yang paling mudah. Anda cukup melakukan pembagian seperti biasa, namun Anda harus meletakkan koma pada hasil (quotient) tepat di atas posisi koma bilangan yang dibagi (dividend).

Contoh: 14,7 ÷ 7

  1. Lakukan pembagian: 14 dibagi 7 adalah 2. Tulis 2 di atas.
  2. Posisikan koma: Letakkan koma pada hasil tepat di atas koma 14,7.
  3. Lanjutkan pembagian: Sisa 7 dibagi 7 adalah 1. Tulis 1 setelah koma.
  4. Hasilnya adalah 2,1.

Tips: Jika angka yang dibagi tidak memiliki koma (misalnya 28 ÷ 4), Anda bisa menganggapnya sebagai 28,0. Ini membantu menjaga konsistensi posisi koma.

Kasus 2: Membagi Bilangan Desimal dengan Bilangan Desimal (Kunci Utama)

Ini adalah inti dari "cara pembagian koma" yang membutuhkan perhatian khusus. Aturan emasnya adalah: **Hilangkan koma pada pembagi dengan menggeser posisi koma ke kanan hingga pembagi menjadi bilangan bulat.**

Setelah koma pada pembagi digeser, Anda WAJIB menggeser posisi koma pada bilangan yang dibagi (dividend) dengan jumlah langkah yang SAMA ke kanan.

Langkah-langkah Detail:

1. Menyamakan Posisi Koma (Menghilangkan Koma Pembagi)

Misalnya, kita akan menghitung 6,25 ÷ 0,25.

Dengan demikian, soal 6,25 ÷ 0,25 setara dengan soal bilangan bulat 625 ÷ 25.

2. Melakukan Pembagian Bilangan Bulat

Setelah masalah koma terselesaikan, Anda tinggal melakukan pembagian biasa:

625 ÷ 25 = 25.

Karena setelah penyesuaian, kedua bilangan menjadi bilangan bulat, maka hasilnya juga bilangan bulat, yaitu 25.

Kasus 3: Penambahan Nol untuk Penyesuaian

Terkadang, setelah menggeser koma pembagi, bilangan yang dibagi tidak memiliki cukup angka di belakang koma untuk digeser sejauh itu. Dalam situasi ini, Anda perlu menambahkan angka nol di akhir bilangan yang dibagi.

Contoh: 5,4 ÷ 1,80

Ini adalah contoh yang sedikit berbeda, mari kita gunakan contoh yang lebih jelas:

Contoh Lebih Baik: 2,4 ÷ 0,06

Soal baru yang setara adalah 240 ÷ 6.

Hasilnya adalah 40.

Pentingnya Akurasi dalam Pembulatan

Setelah Anda berhasil menghilangkan koma pada pembagi dan melakukan pembagian, terkadang hasilnya masih mengandung desimal yang panjang (misalnya 10 ÷ 3 = 3,333...). Dalam konteks praktis, Anda mungkin diminta untuk membulatkan hasilnya.

Aturan umum pembulatan adalah melihat angka desimal kedua: jika angka tersebut 5 atau lebih, bulatkan angka pertama ke atas. Jika kurang dari 5, biarkan angka pertama tetap.

Pembagian koma, meskipun terlihat rumit, hanyalah serangkaian langkah logis yang berpusat pada satu konsep: mengubah pembagi menjadi bilangan bulat. Setelah langkah penyesuaian ini dilakukan dengan benar, operasi matematika yang tersisa hanyalah pembagian standar, baik itu pembagian bilangan bulat maupun pembagian desimal dengan bilangan bulat.

Selalu ingat untuk mencocokkan jumlah pergeseran koma antara pembagi dan yang dibagi. Ini adalah kunci kesuksesan Anda dalam menguasai pembagian desimal.

🏠 Homepage