Ilustrasi fungsi Aluminium Sulfat (Alum) dalam proses penjernihan.
Aluminium sulfat ($\text{Al}_2(\text{SO}_4)_3$), yang sering dikenal masyarakat awam sebagai 'tawas' atau 'alum', adalah senyawa kimia anorganik yang memiliki peran vital di berbagai industri dan aplikasi sehari-hari. Senyawa ini berbentuk bubuk kristal putih atau serpihan yang mudah larut dalam air, menghasilkan larutan yang bersifat asam. Kegunaan aluminium sulfat sangat luas, mulai dari memastikan air minum kita aman hingga membantu proses manufaktur kertas dan tekstil.
Kegunaan aluminium sulfat yang paling mendasar dan paling sering ditemukan adalah dalam pengolahan air minum dan air limbah. Dalam konteks ini, aluminium sulfat bertindak sebagai koagulan utama.
Ketika aluminium sulfat ditambahkan ke dalam air yang keruh, ion aluminium ($\text{Al}^{3+}$) bereaksi dengan zat-zat tersuspensi bermuatan negatif seperti lumpur, tanah liat, dan mikroorganisme. Reaksi ini menyebabkan partikel-partikel halus tersebut menggumpal (koagulasi). Gumpalan yang terbentuk kemudian menyatu menjadi partikel yang lebih besar dan berat yang disebut flok. Proses ini sangat penting karena flok-flok ini akan mudah mengendap ke dasar wadah (sedimentasi) atau mudah dihilangkan melalui proses penyaringan (filtrasi).
Tanpa koagulan seperti aluminium sulfat, proses menghilangkan kekeruhan air akan jauh lebih lambat dan kurang efisien, menjadikannya elemen kunci dalam menjaga standar sanitasi air bersih secara global.
Di industri kertas, aluminium sulfat memiliki dua fungsi utama. Pertama, ia digunakan sebagai agen pengikat (sizing agent). Ketika ditambahkan ke bubur kertas, alum membantu serat selulosa mengikat zat pati atau resin yang ditambahkan untuk memberikan ketahanan terhadap air dan tinta. Ini mencegah tinta menyebar (bleeding) ketika kertas digunakan untuk menulis atau mencetak.
Kedua, aluminium sulfat juga berfungsi untuk mengatur pH dan membantu pengendapan pigmen. Dengan mengontrol keasaman larutan, kualitas kertas akhir dapat ditingkatkan, menghasilkan produk yang lebih kuat dan tahan lama.
Dalam proses pewarnaan tekstil, aluminium sulfat berperan sebagai zat pengikat warna atau mordan. Mordan adalah zat yang membantu warna menempel secara permanen pada serat kain. Ion aluminium berikatan dengan molekul pewarna dan juga dengan serat kain, menciptakan jembatan kimia yang kuat. Hasilnya adalah warna yang lebih cerah, lebih tahan luntur terhadap pencucian, dan tidak mudah pudar saat terpapar sinar matahari.
Selain air minum, aluminium sulfat juga efektif digunakan dalam pengolahan air limbah industri, khususnya yang mengandung minyak, lemak, atau fosfat tinggi. Kemampuannya membentuk flok yang padat sangat efektif dalam menghilangkan kontaminan organik dan anorganik sebelum air dibuang kembali ke lingkungan atau didaur ulang.
Kegunaan aluminium sulfat tidak berhenti di tiga sektor utama di atas. Berikut adalah beberapa aplikasi penting lainnya:
Meskipun aluminium sulfat adalah senyawa yang sangat berguna dan serbaguna, penting untuk diperhatikan bahwa penanganannya memerlukan kehati-hatian, terutama dalam hal dosis, karena sifatnya yang korosif dan asam. Kontrol kualitas yang ketat memastikan bahwa produk akhir, baik itu air minum atau kertas, tetap aman dan memenuhi standar kesehatan yang berlaku.