Simbolisasi pembelajaran mandiri orang dewasa.
Malcolm Knowles dikenal sebagai bapak pendidikan orang dewasa modern. Kontribusinya yang paling signifikan adalah pengembangan dan popularisasi istilah Andragogi, yang ia bedakan secara tegas dari pedagogi (pendidikan anak-anak). Knowles percaya bahwa metode pengajaran yang efektif untuk orang dewasa harus didasarkan pada pemahaman mendalam tentang perbedaan psikologis dan sosiologis antara pelajar muda dan pelajar yang lebih tua. Konsep ini merevolusi cara pelatihan korporat, pendidikan lanjutan, dan pembelajaran seumur hidup dipandang.
Inti dari pemikiran Knowles adalah lima asumsi dasar mengenai bagaimana orang dewasa belajar. Asumsi-asumsi ini membentuk kerangka kerja andragogi, yang menekankan bahwa orang dewasa membawa pengalaman hidup yang kaya ke dalam proses belajar dan memiliki kebutuhan motivasi yang berbeda. Jika pedagogi berpusat pada guru sebagai sumber utama pengetahuan yang harus 'diisi' ke dalam murid yang pasif, andragogi memposisikan pelajar dewasa sebagai agen aktif dalam pembelajaran mereka sendiri.
Knowles menguraikan serangkaian prinsip yang memandu desain pengalaman belajar untuk orang dewasa. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai panduan praktis bagi para pendidik dan fasilitator:
Knowles kemudian menambahkan prinsip keenam yang sama pentingnya, yaitu mengenai motivasi. Motivasi orang dewasa cenderung bersifat intrinsik (datang dari dalam diri, seperti peningkatan kualitas hidup, kepuasan kerja, atau harga diri), dibandingkan dengan motivasi ekstrinsik (seperti nilai atau pujian) yang seringkali lebih dominan pada anak-anak. Fasilitator harus pandai dalam menyoroti manfaat intrinsik dari pembelajaran.
Penerapan konsep Malcolm Knowles mengubah fokus dari pengajaran menjadi fasilitasi. Ini berarti:
Secara keseluruhan, karya Knowles mendorong kita untuk menghormati pembelajar dewasa sebagai mitra aktif dalam proses pendidikan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip andragogi, pendidik dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna, efektif, dan berkelanjutan bagi populasi orang dewasa. Ini adalah filosofi yang menekankan otonomi, pengalaman, dan relevansi langsung dalam setiap langkah pembelajaran.