Pecahan dan desimal adalah dua cara fundamental dalam merepresentasikan bilangan yang nilainya kurang dari satu bilangan bulat utuh. Meskipun terlihat berbeda dalam format penulisannya, keduanya pada dasarnya menyatakan konsep yang sama: pembagian suatu kuantitas menjadi bagian-bagian yang sama besar. Memahami konversi dan hubungan erat antara keduanya sangat penting dalam berbagai aspek matematika, mulai dari aritmatika dasar hingga perhitungan ilmiah yang kompleks.
Visualisasi: Seperempat (1/4) sama dengan 0.25.
Apa Itu Pecahan?
Pecahan adalah representasi bilangan yang terdiri dari dua bagian: pembilang (numerator) di atas garis dan penyebut (denominator) di bawah garis. Pembilang menunjukkan berapa banyak bagian yang kita ambil, sementara penyebut menunjukkan total berapa banyak bagian yang membentuk satu keseluruhan utuh. Misalnya, dalam pecahan 3/5, kita memiliki 3 bagian dari total 5 bagian yang sama.
Penting untuk diingat bahwa penyebut tidak boleh nol, karena membagi sesuatu menjadi nol bagian adalah konsep yang tidak terdefinisi dalam matematika dasar. Pecahan dapat berupa pecahan sejati (pembilang lebih kecil dari penyebut), pecahan tidak sejati (pembilang lebih besar atau sama dengan penyebut), atau pecahan campuran (gabungan bilangan bulat dan pecahan sejati).
Apa Itu Desimal?
Desimal adalah sistem bilangan berbasis 10, yang merupakan sistem yang kita gunakan sehari-hari (sistem basis sepuluh). Bilangan desimal menggunakan koma atau titik (tergantung konvensi regional) untuk memisahkan bagian bilangan bulat dari bagian pecahannya. Posisi angka setelah koma menunjukkan nilai tempat pecahan, di mana angka pertama setelah koma adalah persepuluhan, angka kedua adalah perseratusan, dan seterusnya.
- 0.5 berarti 5 persepuluhan (5/10)
- 0.75 berarti 7 persepuluhan dan 5 perseratusan (75/100)
Konversi dari Pecahan ke Desimal
Konversi dari pecahan ke desimal dilakukan dengan cara membagi pembilang dengan penyebut. Hasil dari pembagian ini akan memberikan representasi desimal dari nilai pecahan tersebut.
3 ÷ 4 = 0.75
Maka, 3/4 = 0.75
Tidak semua pecahan menghasilkan desimal yang berakhir (desimal terminating). Beberapa pecahan menghasilkan desimal yang berulang (repeating decimal). Contoh klasik adalah 1/3. Ketika 1 dibagi 3, hasilnya adalah 0.3333..., di mana angka 3 berulang tanpa henti. Dalam notasi, ini sering ditulis sebagai $0.\bar{3}$.
Konversi dari Desimal ke Pecahan
Mengubah desimal menjadi pecahan melibatkan penulisan nilai desimal tersebut dalam bentuk persepuluhan, perseratusan, atau kelipatan 10 lainnya, yang kemudian disederhanakan menjadi bentuk pecahan paling sederhana.
0.45 adalah empat puluh lima perseratus.
Bentuk pecahan: 45/100
Sederhanakan (bagi pembilang dan penyebut dengan 5): 9/20
Maka, 0.45 = 9/20
Proses penyederhanaan sangat penting untuk memastikan bahwa pecahan berada dalam bentuk paling ringkas. Kita mencari faktor persekutuan terbesar (FPB) dari pembilang dan penyebut untuk membagi keduanya.
Mengapa Hubungan Ini Penting?
Kemampuan untuk beralih antara pecahan dan desimal memberikan fleksibilitas dalam pemecahan masalah. Dalam perhitungan keuangan, desimal lebih umum digunakan (misalnya, bunga bank 5.5% atau $0.055$). Namun, dalam konteks pembagian yang tidak merata atau ketika presisi absolut diperlukan tanpa pembulatan, pecahan seringkali lebih unggul. Misalnya, menyatakan bahwa suatu pekerjaan selesai 2/3 bagian lebih jelas menyatakan proporsi daripada mengatakan 0.6666... yang merupakan pembulatan.
Secara keseluruhan, pecahan dan desimal adalah dua bahasa yang berbeda untuk mengungkapkan nilai yang sama. Menguasai transisi antara keduanya memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kuantitas dan proporsi dalam dunia nyata dan akademis. Mereka adalah representasi yang saling melengkapi dalam sistem bilangan rasional.