Memberikan nutrisi terbaik adalah prioritas utama setiap orang tua. Namun, bagi sebagian bayi, nutrisi tersebut—khususnya yang berasal dari susu formula berbasis susu sapi—dapat memicu respons imun yang tidak diinginkan. Kondisi ini dikenal sebagai **reaksi alergi susu formula** (Alergi Protein Susu Sapi/APSS). Kondisi ini sering kali membuat orang tua bingung dan khawatir. Penting untuk mengenali gejalanya agar penanganan dapat segera dilakukan.
Apa Itu Alergi Susu Formula?
Alergi susu formula bukanlah intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa melibatkan kesulitan mencerna gula susu (laktosa) karena kekurangan enzim laktase. Sebaliknya, alergi susu formula adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein yang ada dalam susu sapi, seperti kasein atau whey. Ketika bayi mengonsumsi formula berbasis susu sapi, sistem imunnya salah mengira protein ini sebagai ancaman, sehingga memicu pelepasan histamin dan zat kimia lainnya, yang kemudian menyebabkan serangkaian gejala.
Frekuensi kejadian APSS relatif tinggi pada tahun pertama kehidupan, meskipun banyak bayi yang akhirnya dapat mentolerirnya seiring bertambahnya usia. Namun, selama fase alergi aktif, penanganan yang tepat sangat krusial untuk kenyamanan dan kesehatan jangka pendek bayi.
Gejala Umum Reaksi Alergi Susu Formula
Gejala reaksi alergi susu formula sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang parah, dan dapat muncul di berbagai sistem tubuh. Mengenali pola gejala adalah langkah pertama yang paling penting.
1. Masalah Kulit
Gangguan kulit adalah manifestasi alergi yang paling sering diamati pada bayi:
- Ruam Merah dan Gatal (Eksim/Dermatitis Atopik): Kulit menjadi kering, meradang, dan sangat gatal, terutama di pipi, lipatan siku, atau belakang lutut.
- Biduran (Urtikaria): Benjolan merah yang timbul dan hilang secara tiba-tiba.
- Pembengkakan: Terutama pada bibir, kelopak mata, atau wajah.
2. Gangguan Pencernaan
Protein susu yang mencapai saluran cerna dapat menyebabkan iritasi signifikan:
- Muntah dan Gumoh Berlebihan: Sering terjadi setelah konsumsi formula.
- Diare atau Konstipasi Kronis: Perubahan pola buang air besar yang tidak biasa.
- Adanya Darah atau Lendir dalam Feses: Ini adalah tanda peradangan usus yang memerlukan perhatian medis segera.
- Kelebihan Gas dan Kolik: Bayi tampak sangat tidak nyaman dan sering menangis.
3. Gejala Pernapasan
Meskipun jarang, reaksi pernapasan bisa terjadi:
- Hidung meler, tersumbat, atau bersin-bersin yang persisten.
- Batuk kronis atau suara mengi (wheezing).
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Sebagian besar reaksi alergi susu formula dapat dikelola di rumah setelah diagnosis dari dokter anak. Namun, orang tua harus segera menghubungi tenaga kesehatan jika melihat tanda-tanda reaksi parah, yang dikenal sebagai anafilaksis (meskipun sangat jarang terjadi pada APSS murni).
Gejala anafilaksis meliputi kesulitan bernapas yang parah, bibir atau lidah membengkak drastis, pucat, lemas, atau kehilangan kesadaran. Ini adalah keadaan darurat medis.
Langkah Penanganan dan Penggantian Formula
Diagnosis alergi susu formula biasanya melibatkan peninjauan riwayat gejala dan, kadang-kadang, tes alergi. Setelah terdiagnosis, penanganan utamanya adalah eliminasi total protein susu sapi dari diet bayi.
Dokter biasanya akan merekomendasikan salah satu dari dua jenis formula pengganti:
- Formula Hidrolisat Ekstensif: Protein susu sapi dipecah menjadi fragmen yang sangat kecil sehingga sistem imun tidak mengenalinya sebagai alergen. Ini adalah pilihan lini pertama yang paling umum.
- Formula Asam Amino (Elemental): Protein dipecah hingga ke tingkat asam amino tunggal. Formula ini biasanya digunakan untuk kasus alergi yang sangat parah atau ketika formula hidrolisat tidak efektif.
Penting untuk diingat bahwa mengganti susu formula harus selalu di bawah pengawasan dokter anak atau ahli gizi. Transisi yang cepat ke formula baru juga memerlukan pemantauan ketat untuk memastikan bayi mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal. Kesabaran adalah kunci, karena terkadang dibutuhkan beberapa kali percobaan formula sebelum menemukan yang paling cocok untuk buah hati Anda.