Alergi susu sapi (ASS) merupakan kondisi umum pada bayi dan anak kecil, di mana sistem imun mereka bereaksi negatif terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi, seperti kasein atau whey. Reaksi ini bisa bermanifestasi dalam berbagai gejala, mulai dari masalah pencernaan, ruam kulit, hingga kesulitan bernapas. Ketika diagnosis alergi susu sapi ditegakkan, langkah krusial selanjutnya adalah mengganti asupan nutrisi utama anak dengan alternatif yang aman.
Dalam konteks nutrisi bayi, merek Susu S26 dikenal luas. Namun, penting untuk dipahami bahwa lini produk S26 sangat beragam. Ketika membahas susu S26 untuk alergi susu sapi, kita harus merujuk pada formula khusus yang diformulasikan untuk kebutuhan sensitif tersebut, bukan formula standar berbasis susu sapi biasa.
Mengapa Formula Khusus Dibutuhkan?
Formula standar mengandung protein susu sapi terhidrolisis parsial atau utuh. Bagi anak dengan alergi sejati, protein ini masih dapat memicu respons alergi yang serius. Oleh karena itu, diperlukan formula yang memecah protein menjadi fragmen yang sangat kecil sehingga tubuh tidak mengenalinya sebagai alergen, atau bahkan menggunakan sumber protein yang sama sekali berbeda.
Pada umumnya, produk yang direkomendasikan untuk ASS dibagi menjadi dua kategori utama: Formula Terhidrolisis Ekstensif (Extensively Hydrolyzed Formulas/EHF) dan Formula Berbasis Asam Amino (Amino Acid Based Formulas/AAF).
Peran S26 dalam Penanganan Alergi
Meskipun S26, yang diproduksi oleh Wyeth (kini bagian dari Nestlé), dikenal dengan lini produk berbasis susu sapi utuh (seperti S26 Gold), perusahaan ini juga menyediakan atau merekomendasikan produk pengganti yang sesuai ketika alergi teridentifikasi. Formula yang dirancang untuk alergi susu sapi biasanya bukan diberi label 'S26' secara langsung, melainkan produk dalam portofolio mereka yang merupakan formula terhidrolisis ekstensif atau formula asam amino.
Formula terhidrolisis ekstensif memecah protein susu sapi menjadi peptida kecil. Bagi sebagian besar bayi dengan ASS (sekitar 90%), formula ini aman digunakan. Formula ini masih mengandung jejak protein susu sapi, namun dalam bentuk yang sangat kecil sehingga sistem imun tidak bereaksi.
Kapan Formula Berbasis Asam Amino Diperlukan?
Sekitar 10% bayi dengan alergi susu sapi menunjukkan reaksi alergi terhadap formula terhidrolisis ekstensif. Kondisi ini disebut sebagai alergi protein susu sapi yang parah atau alergi yang tidak responsif terhadap EHF. Dalam kasus ini, dokter atau ahli gizi akan merekomendasikan Formula Berbasis Asam Amino (AAF). AAF adalah formula hipoalergenik tertinggi karena proteinnya sudah dipecah sepenuhnya menjadi blok bangunan terkecil (asam amino) yang tidak menyebabkan reaksi alergi.
Jika Anda mencari solusi dalam lini produk yang dekat dengan S26 untuk kasus alergi parah, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan mengenai formula asam amino yang setara atau setara dengan standar yang mereka anjurkan.
Konsultasi Medis adalah Kunci Utama
Mengelola alergi susu sapi memerlukan pengawasan medis yang ketat. Jangan pernah mengganti formula bayi tanpa rekomendasi dari dokter anak atau ahli gizi terdaftar. Mereka akan mengevaluasi tingkat keparahan alergi, riwayat kesehatan anak, dan memastikan bahwa formula pengganti yang dipilih (baik itu EHF atau AAF, terlepas dari mereknya) menyediakan semua makronutrien, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal.
Intinya, meskipun nama Susu S26 sering diasosiasikan dengan formula standar, ketika dihadapkan pada alergi susu sapi, orang tua perlu mencari produk spesifik dalam rangkaian nutrisi medis yang ditawarkan oleh produsen (seringkali formula terhidrolisis atau asam amino) sebagai solusi yang aman dan efektif untuk anak mereka.
Pentingnya Pemantauan
Proses transisi ke formula hipoalergenik harus dipantau. Beberapa anak mungkin dapat mentoleransi formula terhidrolisis pada usia tertentu seiring dengan perkembangan sistem pencernaan mereka. Sementara itu, formula asam amino sering kali menjadi pilihan jangka panjang bagi mereka yang alerginya sangat persisten. Pastikan Anda selalu membaca label nutrisi dengan teliti untuk memastikan bahwa produk yang Anda pilih benar-benar bebas dari protein susu sapi utuh atau terhidrolisis parsial yang dapat memicu reaksi.