Resep Otentik Amparan Tatak Khas Banjar

Manisan Pisang yang Lezat dari Kalimantan Selatan

Amparan Tatak Warm & Creamy Dessert

Ilustrasi visual hidangan Amparan Tatak.

Amparan Tatak merupakan salah satu sajian penutup (dessert) tradisional yang sangat populer di daerah Kalimantan Selatan, khususnya suku Banjar. Hidangan ini menawarkan kombinasi rasa manis legit dari gula merah dan gurihnya santan, berpadu sempurna dengan tekstur lembut pisang. Nama "Amparan Tatak" sendiri dapat diartikan sebagai hidangan yang disajikan dengan cara dihampar (diletakkan memanjang) di atas wadah.

Membuat Amparan Tatak tidaklah sulit, namun kunci kelezatannya terletak pada pemilihan pisang yang tepat dan keseimbangan rasa kuah santan gulanya. Umumnya, pisang yang digunakan adalah pisang kepok atau pisang tanduk yang sudah matang namun tidak terlalu lembek agar tidak hancur saat dimasak.

Bahan Utama yang Dibutuhkan

Bahan Isian:

  • 10 buah pisang kepok/tanduk matang, potong serong atau sesuai selera
  • 100 gram sagu mutiara (rendam air sebentar, tiriskan)
  • Daun pandan (opsional, ikat simpul)

Bahan Kuah Santan Gula Merah:

  • 500 ml santan kental (dari 1 butir kelapa tua)
  • 200 gram gula merah (gula aren), sisir halus
  • 50 gram gula pasir (sesuaikan tingkat kemanisan)
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1 lembar daun pandan

Langkah Memasak Amparan Tatak

Proses memasak Amparan Tatak melibatkan dua tahap utama: memasak isian pisang dan membuat kuah santan gula merah yang kaya rasa.

  1. Persiapan Pisang: Siapkan panci, masukkan potongan pisang, sagu mutiara, dan tambahkan sedikit air hingga pisang terendam. Masak dengan api sedang hingga pisang mulai empuk dan sagu mutiara menjadi transparan. Angkat dan sisihkan.
  2. Membuat Kuah Santan: Di panci terpisah, campurkan santan kental, gula merah sisir, gula pasir, garam, dan daun pandan.
  3. Memasak Kuah: Masak campuran kuah dengan api kecil sambil terus diaduk perlahan. Pastikan gula merah larut sempurna dan kuah mendidih perlahan. Penting untuk terus diaduk agar santan tidak pecah. Jika menggunakan api terlalu besar, kuah akan mudah pecah.
  4. Koreksi Rasa: Cicipi kuah. Tambahkan gula atau garam jika dirasa kurang pas. Jika sudah mendidih dan rasa sudah seimbang, matikan api.
  5. Penyajian: Siapkan wadah saji (secara tradisional menggunakan wadah lebar). Tata potongan pisang dan sagu mutiara yang sudah dimasak di dasar wadah.
  6. Finalisasi: Siramkan kuah santan gula merah yang masih hangat di atas susunan pisang hingga semua terendam.
  7. Sajikan: Amparan Tatak paling nikmat disajikan dalam keadaan hangat. Namun, beberapa orang menyukai sensasi dingin setelah didiamkan sebentar di kulkas.
Tips Kelezatan: Untuk aroma yang lebih otentik khas Banjar, Anda bisa menambahkan sedikit parutan jahe ke dalam kuah santan saat proses memasak. Jahe akan memberikan sensasi hangat yang menyegarkan di tenggorokan.

Filosofi dan Keunikan Amparan Tatak

Amparan Tatak bukan sekadar hidangan penutup biasa. Di tanah Banjar, makanan ini seringkali muncul dalam perayaan-perayaan besar atau sebagai suguhan bagi tamu terhormat. Kelembutan pisang yang berpadu dengan gurihnya santan adalah representasi dari keramahan masyarakat setempat.

Perbedaan mendasar antara Amparan Tatak dengan kolak atau bubur sumsum lainnya terletak pada konsistensi kuahnya yang lebih kental karena penggunaan santan murni dan takarannya yang pas. Tidak ada tambahan tepung terigu atau maizena untuk mengentalkan; kekentalan didapat murni dari santan yang direbus perlahan dan didominasi oleh rasa manis karamel alami dari gula merah pilihan. Penggunaan sagu mutiara juga menambah tekstur kenyal yang kontras dengan kelembutan pisang.

Penggunaan pisang kepok sangat dianjurkan karena memiliki daging yang padat dan tidak mudah hancur ketika direbus bersama kuah santan. Jika Anda menyukai rasa yang lebih kaya, Anda bisa mengukus pisang sebentar sebelum dicampur dengan kuah, meskipun metode tradisional biasanya langsung merebusnya bersama sagu mutiara.

Dalam penyajian modern, Amparan Tatak seringkali disajikan per porsi dalam mangkuk kecil, namun esensi dari hidangan ini tetap sama: perpaduan manis, gurih, dan hangat yang menghibur. Dengan mengikuti resep dasar di atas, Anda kini dapat menikmati cita rasa otentik warisan kuliner dari tanah Banjar di meja makan Anda.

🏠 Homepage