Keputusan memilih susu formula adalah salah satu pertimbangan penting bagi orang tua, terutama ketika ASI eksklusif tidak memungkinkan. Bagi bayi yang menunjukkan intoleransi terhadap protein susu sapi atau mengalami galaktosemia, susu formula berbahan dasar kedelai seringkali menjadi alternatif yang direkomendasikan oleh dokter anak. SGM Soya adalah salah satu merek yang menyediakan pilihan nutrisi ini di Indonesia.
Pada usia 0 hingga 6 bulan, sistem pencernaan bayi masih sangat rentan dan sedang dalam tahap perkembangan pesat. Oleh karena itu, pemilihan nutrisi harus sangat hati-hati dan idealnya berdasarkan rekomendasi tenaga kesehatan profesional. SGM Soya diformulasikan khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi usia ini yang membutuhkan sumber protein nabati.
Ilustrasi visual susu formula berbahan dasar kedelai.
SGM Soya diperuntukkan bagi bayi usia 0 sampai 6 bulan yang memiliki kondisi tertentu. Indikasi utama penggunaannya adalah ketika bayi mengalami alergi terhadap protein susu sapi (CMPA). Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa formula soya bukanlah solusi universal untuk semua masalah pencernaan.
Beberapa kondisi yang mungkin memerlukan pertimbangan formula soya (selalu konsultasikan dengan dokter):
Meskipun berbahan dasar protein kedelai, SGM Soya difortifikasi agar tetap dapat mendukung tumbuh kembang optimal bayi pada periode emas ini. Protein kedelai yang digunakan umumnya telah diproses untuk memastikan mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi.
Formula ini biasanya mengandung nutrisi penting seperti:
Kesalahan dalam persiapan formula dapat mengurangi nilai gizi atau bahkan membahayakan bayi. Untuk SGM Soya usia 0-6 bulan, ikuti petunjuk takaran yang tertera pada kemasan secara ketat.
Fase 0-6 bulan adalah masa krusial. Pemantauan berat badan, frekuensi buang air besar, dan reaksi alergi bayi sangat diperlukan setelah transisi ke formula baru.