Bulan suci Ramadhan adalah ladang pahala terbesar bagi umat Muslim. Selain melaksanakan kewajiban berpuasa (shalum), umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah puasa Ramadhan. Melakukan amalan sunnah ini tidak hanya menambah pahala, tetapi juga menyempurnakan kualitas ibadah puasa kita, menjadikannya lebih bermakna di sisi Allah SWT.
Puasa wajib adalah menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan sejak fajar hingga maghrib. Namun, puasa yang sempurna adalah puasa yang menahan seluruh anggota tubuh dari perbuatan dosa dan maksiat. Amalan sunnah hadir sebagai pelengkap dan penyempurna, sejalan dengan prinsip bahwa ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah harus dilakukan secara maksimal.
Mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek ibadah adalah bentuk kecintaan kita. Berikut adalah beberapa sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan:
Ini adalah salah satu sunnah yang paling ditekankan. Ketika waktu maghrib tiba, seorang yang berpuasa tidak boleh menunda-nunda untuk berbuka. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa umatnya akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.
Berbeda dengan berbuka yang harus disegerakan, sahur (makan sebelum fajar) justru dianjurkan untuk diakhirkan mendekati waktu shalat Subuh. Sahur mengandung keberkahan karena merupakan pembeda antara puasa kita dengan puasa ahlul kitab terdahulu.
Waktu berbuka puasa adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Jangan sia-siakan momen ini dengan melupakan memanjatkan harapan kepada Allah SWT. Doa orang yang berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah, tidak akan tertolak.
Ramadhan adalah bulan kedermawanan. Nabi Muhammad SAW secara umum dikenal lebih murah hati di bulan ini dibandingkan bulan lainnya. Sedekah yang dilakukan di bulan Ramadhan memiliki nilai pahala berlipat ganda.
Sunnah ini tidak terbatas pada harta. Memberi makan orang yang berbuka puasa juga termasuk sedekah yang sangat dianjurkan, meskipun kita hanya memberikan sebutir kurma atau seteguk air.
Ini adalah inti dari kesempurnaan puasa. Puasa bukan hanya menahan perut, tetapi juga menahan lisan dari ghibah (bergosip), dusta, mengumpat, dan berkata kotor. Puasa yang sia-sia adalah puasa yang hanya meninggalkan rasa lapar dan haus.
Tarawih adalah shalat sunnah muakkad (sangat dianjurkan) yang dikhususkan bagi Ramadhan. Melaksanakannya secara berjamaah di masjid lebih utama. Hal ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah Islamiyah.
Sepuluh malam terakhir Ramadhan adalah waktu yang paling dinanti karena di dalamnya terdapat Malam Seribu Bulan, Lailatul Qadar. Sunnah yang diajarkan adalah meningkatkan ibadah secara drastis pada malam-malam ganjil tersebut, seperti memperbanyak shalat, dzikir, dan i'tikaf (berdiam diri di masjid dengan niat ibadah).
Dengan mengamalkan sunnah-sunnah puasa Ramadhan ini secara konsisten, diharapkan ibadah puasa kita tidak hanya sekadar menahan lapar, tetapi menjadi transformasi diri menuju pribadi yang lebih bertakwa dan penuh rahmat.