Surat Al-Isra' (Perjalanan Malam) dalam Al-Qur'an

Ilustrasi perjalanan malam dan keajaiban.

Surat Al-Isra', juga dikenal sebagai Surat Bani Israil (Anak-anak Israil), adalah surat ke-17 dalam urutan mushaf Al-Qur'an. Surat ini terdiri dari 111 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah, yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surat ini kaya akan pelajaran moral, hukum, dan mukjizat agung yang dialami Rasulullah SAW.

Mukjizat Isra' Mi'raj

Salah satu peristiwa paling fundamental yang diceritakan dalam surat ini adalah kisah perjalanan malam Rasulullah SAW, yaitu Isra' Mi'raj. Ayat pembuka surat ini (Ayat 1) menjadi landasan utama atas mukjizat ini.

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidilharam ke Al-Masjidil Aqsa yang telah Kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al-Isra' [17]: 1)

Perjalanan ini tidak hanya mengukuhkan kedudukan kenabian Muhammad SAW tetapi juga menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang melampaui batas-batas pemahaman manusia biasa. Isra' adalah perjalanan dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Yerusalem), dan Mi'raj adalah perjalanan dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha.

Peringatan Terhadap Kesombongan dan Kehancuran Bani Israil

Nama lain surat ini adalah Bani Israil. Surat ini secara tegas memberikan peringatan keras kepada keturunan Nabi Ya'qub (Israel) mengenai dua kali kerusakan besar yang mereka lakukan di muka bumi setelah diberikannya kenikmatan dan kekuasaan.

Ayat-ayat selanjutnya merinci konsekuensi dari pelanggaran mereka, termasuk penistaan tempat-tempat suci dan kezaliman yang melampaui batas. Peringatan ini relevan tidak hanya bagi kaum Yahudi pada masa itu tetapi juga menjadi pelajaran universal bagi umat Islam agar tidak mengulangi kesalahan serupa. Kesombongan terhadap nikmat Allah selalu berujung pada kehancuran, sebagaimana diisyaratkan dalam ayat-ayat awal.

Etika dan Akhlak dalam Kehidupan Sosial

Surat Al-Isra' memuat sejumlah besar prinsip etika dan moral yang sangat fundamental dalam Islam, menjadikannya semacam konstitusi sosial dan spiritual. Beberapa perintah penting di dalamnya meliputi:

  • Larangan Syirik (Menyekutukan Allah): Ayat 22 menegaskan bahwa ketaatan mutlak hanya milik Allah.
  • Berbakti kepada Orang Tua: Ayat 23-24 menekankan pentingnya berbuat baik, berbicara dengan sopan, dan mendoakan orang tua. Ini menempatkan hak orang tua pada posisi yang sangat tinggi setelah hak Allah.
  • Keadilan Finansial: Ayat 29 melarang pemborosan dan kekikiran, serta memerintahkan untuk memberikan hak kepada kerabat, fakir miskin, dan musafir.
  • Larangan Membunuh Anak (Kecuali dengan hak yang dibenarkan): Ayat 31 melarang keras pembunuhan anak karena kemiskinan atau alasan lainnya, sebuah praktik yang umum pada masa Jahiliyah.
  • Larangan Mendekati Zina: Ayat 32 memberikan larangan keras untuk mendekati zina, karena itu adalah perbuatan keji dan jalan yang buruk.

Keseimbangan Ilmu dan Amal

Surat ini juga menyoroti pentingnya keseimbangan antara pengetahuan (ilmu) dan amal (perbuatan). Allah SWT mencela sikap orang yang diberikan penglihatan namun tetap menolak melihat kebenaran.

Ayat penutup surat ini (Ayat 111) memberikan kesimpulan yang kuat:

وَقُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُن لَّهُ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ ۖ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيرًا

"Dan katakanlah: 'Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan sekali-kali tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya dan Dia sekali-kali tidak memerlukan penolong (untuk mengurus) dan ucapkanlah (dengan senantiasa) pengagungan-Nya."

Secara keseluruhan, Surat Al-Isra' berfungsi sebagai pengingat akan kebesaran Allah, pelajaran sejarah dari umat terdahulu, dan panduan moral komprehensif untuk kehidupan seorang Muslim dalam masyarakat.

🏠 Homepage