Ketika buah hati menunjukkan reaksi sensitif terhadap nutrisi, memilih susu yang tepat menjadi prioritas utama. Memahami jenis formula hipoalergenik adalah kunci kenyamanan si kecil.
Alergi susu sapi (ASS) terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi, seperti kasein dan whey. Gejala bisa ringan hingga parah, meliputi ruam kulit (eksim), masalah pencernaan (diare, muntah, kolik), hingga masalah pernapasan. Karena ASI adalah nutrisi terbaik, jika tidak memungkinkan, pilihan selanjutnya yang paling aman adalah susu formula anti alergi terbaik yang telah dimodifikasi secara khusus.
Penting untuk membedakan antara intoleransi laktosa dan alergi protein susu. Intoleransi biasanya hanya melibatkan kesulitan mencerna gula laktosa, sedangkan alergi melibatkan respons sistem imun terhadap protein.
Formulasi formula anti alergi dirancang untuk memecah protein susu sapi menjadi fragmen yang lebih kecil sehingga sistem imun bayi tidak mengenalinya sebagai ancaman. Ada beberapa tingkatan formula berdasarkan tingkat hidrolisis protein:
Memilih susu formula anti alergi terbaik tidak bisa dilakukan sembarangan. Keputusan ini harus didasarkan pada evaluasi medis yang cermat. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama:
Mengganti formula ke versi anti alergi memerlukan kesabaran. Transisi harus dilakukan secara bertahap sesuai anjuran dokter untuk meminimalisir gangguan pencernaan awal. Setelah mengganti, orang tua perlu memantau gejala selama minimal 2-4 minggu untuk melihat apakah formula baru tersebut benar-benar efektif sebagai susu formula anti alergi terbaik bagi anak mereka.
Perlu diingat, sebagian besar anak yang mengalami alergi susu sapi akan tumbuh mengatasinya seiring bertambahnya usia, biasanya pada usia 1 hingga 3 tahun. Dokter akan memberikan panduan kapan mencoba tantangan protein (challenge test) lagi untuk memastikan sistem kekebalan mereka telah berkembang.