Sholawat, dalam Islam, adalah bentuk penghormatan, pujian, dan doa yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW. Mengucapkan "Allahumma sholli ala Muhammad wa ala ali Muhammad" bukan sekadar lafal yang terucap di bibir, melainkan sebuah manifestasi kecintaan mendalam (mahabbah) seorang hamba kepada Rasulullah SAW, utusan terakhir Allah SWT.
Frasa ini merupakan inti dari berbagai bentuk sholawat, terutama yang menyerupai redaksi sholawat Ibrahimiyah, yang diajarkan langsung oleh Nabi sebagai cara terbaik untuk bersholawat ketika mengingat beliau. Keistimewaan sholawat ini terletak pada cakupannya yang luas, tidak hanya meliputi Nabi Muhammad, tetapi juga keluarga (ali) beliau.
Ketika kita mengucapkan "Allahumma sholli ala Muhammad", kita memohon kepada Allah: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keberkahan-Mu kepada Muhammad." Ini adalah pengakuan bahwa semua kemuliaan dan rahmat yang kita harapkan bagi Nabi harus bersumber dari kehendak dan izin Allah SWT. Nabi Muhammad adalah wasilah (perantara) utama bagi rahmat Allah yang tercurah kepada seluruh umat manusia.
Bagian kedua, "wa ala ali Muhammad", menunjukkan pentingnya keluarga dan pengikut Nabi. Ali Muhammad mencakup istri-istri beliau, keturunannya yang suci (Ahlul Bait), serta para sahabat dan pengikut setia hingga akhir zaman. Mendoakan mereka adalah bentuk penghormatan kita terhadap garis keturunan suci dan mereka yang berjuang demi tegaknya ajaran Islam.
Mengulang frasa ini secara rutin adalah upaya kita untuk selalu menyertakan Nabi dalam setiap momen ibadah kita. Dalam shalat, kita diperintahkan untuk membacanya setelah tahiyat awal. Ini menegaskan bahwa penghormatan kepada Nabi adalah bagian integral dari tauhid dan ibadah formal seorang Muslim.
Hadis-hadis Nabi SAW dipenuhi dengan janji-janji agung bagi mereka yang gemar bersholawat. Di antara keutamaannya adalah:
Oleh karena itu, menjadikan lafal "Allahumma sholli ala Muhammad wa ala ali Muhammad" sebagai wirid harian adalah investasi spiritual terbaik. Tidak ada batasan jumlah; semakin banyak, semakin baik, karena ini adalah penghidupan ruhani kita.
Di era modern yang serba cepat ini, terkadang kita lupa akan pentingnya mengingat Sang Nabi. Mengucapkan sholawat secara sadar saat menanti lampu merah, saat membersihkan rumah, atau sebelum tidur, adalah cara efektif untuk menjaga hati tetap terhubung dengan sumber cahaya risalah.
Sholawat adalah jembatan spiritual. Ia menghubungkan kita dengan kemuliaan masa lalu dan harapan akan pertolongan di masa depan. Ketika dunia terasa berat, mengulang "Allahumma sholli ala Muhammad" seringkali menjadi penenang hati yang lebih mujarab daripada kata-kata penyemangat lainnya, karena ia datang langsung dari perintah Ilahi dan janji Rasulullah.
Keindahan sholawat tidak hanya terasa di akhirat, tetapi juga membawa ketenangan dan keberkahan dalam urusan duniawi. Mari kita jadikan lisan kita basah dengan zikir ini, semata-mata karena kecintaan tulus kita kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya yang mulia.
Bacaan Sholawat:
Semoga dengan memperbanyak sholawat, kita semua layak mendapatkan cinta dan syafaat Nabi Agung Muhammad Rasulullah SAW.