Simbol Bulan dan Bintang untuk Asyura

Ilustrasi peringatan hari mulia

Keutamaan dan Amalan Sunnah di Hari Asyura

Hari Asyura jatuh pada tanggal 10 bulan Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Hari ini memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam sejarah Islam, dipenuhi dengan berbagai peristiwa penting yang menandai kemenangan, penyelamatan, dan rahmat Allah SWT. Oleh karena keistimewaannya, umat Muslim dianjurkan untuk menghidupkan hari ini dengan berbagai amalan sunnah yang membawa keberkahan.

Bagi seorang Muslim, memanfaatkan momentum hari mulia ini adalah bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Meskipun tidak wajib hukumnya, melaksanakan amalan sunnah di Hari Asyura akan mendatangkan pahala berlipat ganda dan menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Mengapa Hari Asyura Begitu Penting?

Keutamaan Hari Asyura berakar dari banyaknya peristiwa besar yang terjadi pada tanggal tersebut, terutama yang terkait dengan kisah para nabi terdahulu. Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda bahwa puasa pada hari Asyura memiliki keutamaan yang sangat besar dalam menghapus dosa setahun yang telah lalu. Hal ini menunjukkan signifikansi waktu ini dalam perhitungan spiritual seorang hamba.

Beberapa peristiwa bersejarah yang masyhur terjadi pada tanggal 10 Muharram antara lain:

Amalan Sunnah Utama di Hari Asyura

Untuk mendapatkan keberkahan maksimal di hari yang penuh berkah ini, berikut adalah amalan-amalan yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan sesuai tuntunan sunnah Nabi:

1. Berpuasa

Ini adalah amalan yang paling ditekankan. Rasulullah SAW menganjurkan untuk berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) dan sehari sebelumnya (9 Muharram) atau sehari sesudahnya (11 Muharram). Tujuannya adalah untuk membedakan tata cara ibadah umat Islam dari tradisi Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram saja.

Keutamaan puasa Asyura adalah penghapusan dosa setahun yang lalu. Keutamaan ini merupakan hadiah besar bagi umat Islam yang menjalankannya dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah SWT.

2. Memperbanyak Sedekah dan Kebaikan

Hari Asyura sering disebut sebagai momen untuk memperluas kasih sayang dan berbagi rezeki. Memberi makan orang fakir miskin, anak yatim, atau siapa pun yang membutuhkan adalah cara yang sangat baik untuk menghidupkan semangat persaudaraan. Keberkahan sedekah akan kembali berlipat ganda pada waktu yang mulia ini.

3. Menjaga Silaturahmi dan Kedermawanan Terhadap Keluarga

Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang melapangkan rezeki keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun. Tindakan ini mencakup memberi hadiah, makanan lebih banyak, atau sekadar kunjungan silaturahmi. Ini mempererat ikatan batin dan menunjukkan rasa syukur atas keluarga yang telah Allah anugerahkan.

4. Memperbanyak Ibadah Lain

Selain puasa, seorang Muslim dianjurkan untuk mengisi waktu di Hari Asyura dengan amalan sunnah lainnya seperti:

Menghindari Bid'ah dan Tradisi yang Tidak Disyariatkan

Penting untuk digarisbawahi bahwa dalam merayakan atau memperingati Hari Asyura, umat Muslim harus berpegang teguh pada ajaran yang bersumber dari Al-Qur'an dan Sunnah yang shahih. Beberapa tradisi yang berkembang di masyarakat, seperti mandi wajib atau perayaan tertentu yang tidak memiliki dasar kuat dalam syariat, sebaiknya dihindari. Fokus utama harus selalu tertuju pada ibadah mahdhah (ibadah murni) seperti puasa dan kedermawanan.

Dengan menjalankan amalan sunnah di Hari Asyura ini, kita tidak hanya meneladani sunnah Nabi, tetapi juga membuka pintu rahmat dan penghapusan dosa. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu taat dan bersyukur di setiap waktu yang mulia.

🏠 Homepage