Pertanyaan mendasar mengenai "amfibi adalah" merujuk pada kelas hewan vertebrata (bertulang belakang) yang memiliki kemampuan luar biasa untuk hidup dalam dua lingkungan berbeda: air (akuatik) dan darat (terestrial). Nama "amfibi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, *amphibios*, yang secara harfiah berarti "kehidupan ganda". Keunikan ini menjadikan mereka salah satu kelompok hewan paling menarik untuk dipelajari dalam biologi.
Amfibi tidak seperti reptil atau mamalia; mereka menjalani metamorfosis signifikan selama siklus hidupnya. Secara umum, mereka memiliki beberapa ciri khas yang membedakan mereka dari kelompok hewan lainnya:
Proses metamorfosis adalah definisi paling jelas dari apa itu amfibi. Ambil contoh katak, yang merupakan amfibi paling dikenal. Seekor katak betina bertelur di dalam air. Telur ini kemudian menetas menjadi kecebong. Kecebong hidup sepenuhnya di air, bergerak dengan ekor, dan bernapas menggunakan insang. Seiring waktu, kecebong akan menumbuhkan kaki belakang, kemudian kaki depan. Ekornya akan diserap kembali oleh tubuh, paru-paru mulai berkembang, dan sistem pencernaan berubah dari herbivora (pemakan alga) menjadi karnivora (pemakan serangga). Ketika tahap ini selesai, amfibi muda tersebut siap meninggalkan air dan hidup di darat sebagai katak dewasa.
Proses ini menunjukkan adaptasi evolusioner yang sangat sukses untuk memanfaatkan sumber daya dari dua dunia berbeda, mengurangi persaingan antar generasi.
Meskipun seringkali kita hanya berpikir tentang katak, kelas Amphibia dibagi menjadi tiga ordo utama yang mewakili keragaman mereka:
Amfibi memegang peranan ekologis yang vital. Mereka berfungsi sebagai jembatan antara ekosistem akuatik dan terestrial. Sebagai predator, mereka membantu mengendalikan populasi serangga seperti nyamuk dan hama pertanian. Di sisi lain, mereka sendiri menjadi sumber makanan penting bagi ular, burung, dan mamalia karnivora lainnya.
Sayangnya, karena kulit mereka yang sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, amfibi secara global menghadapi ancaman kepunahan yang serius. Polusi air, hilangnya habitat karena deforestasi, perubahan iklim, serta penyakit jamur seperti *Chytridiomycosis* telah menyebabkan penurunan populasi drastis di seluruh dunia. Memahami "amfibi adalah" juga berarti memahami betapa rentannya keseimbangan alam kita, sebab penurunan populasi amfibi sering menjadi indikator awal kerusakan lingkungan yang lebih luas. Upaya konservasi sangat penting untuk memastikan kelompok hewan dua alam ini dapat bertahan.