Angina pektoris, sering disingkat angina, adalah gejala nyeri atau ketidaknyamanan dada yang dirasakan ketika otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen (iskemia miokardium). Kondisi ini biasanya merupakan manifestasi dari penyakit arteri koroner (CAD), di mana arteri yang memasok darah ke jantung menyempit atau tersumbat akibat penumpukan plak (aterosklerosis). Nyeri ini bersifat sementara, namun merupakan peringatan penting bahwa jantung sedang kekurangan suplai darah kaya oksigen.
Penting untuk membedakan angina dari serangan jantung (infark miokard). Serangan jantung terjadi ketika suplai darah benar-benar terputus, menyebabkan kerusakan permanen pada otot jantung. Angina, sebaliknya, umumnya mereda dengan istirahat atau pengobatan cepat, menandakan bahwa aliran darah hanya berkurang sementara.
Ilustrasi: Perbedaan aliran darah pada arteri koroner normal dan yang mengalami penyempitan.
Angina diklasifikasikan berdasarkan pemicu dan pola terjadinya, yang membantu dokter dalam menentukan diagnosis dan penanganan:
Ini adalah jenis yang paling umum. Nyeri dada terjadi secara teratur, biasanya dipicu oleh aktivitas fisik yang berat atau stres emosional. Pola nyeri ini dapat diprediksi, berlangsung singkat (beberapa menit), dan biasanya mereda dengan istirahat atau obat nitrogliserin.
Angina tidak stabil dianggap sebagai keadaan darurat medis. Nyeri dada terjadi secara tiba-tiba, lebih sering, lebih parah, atau bahkan terjadi saat istirahat. Jenis ini menandakan bahwa penyempitan arteri koroner telah mencapai titik kritis dan risiko serangan jantung meningkat drastis.
Jenis ini disebabkan oleh kejang sementara (spasme) pada otot arteri koroner, bukan hanya karena penyumbatan plak. Angina variasi sering terjadi saat istirahat, terutama pada malam atau dini hari, dan biasanya merespons baik terhadap obat pelebar pembuluh darah.
Faktor risiko utama angina sama dengan faktor risiko penyakit jantung koroner: riwayat merokok, tekanan darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung prematur. Diagnosis sering melibatkan evaluasi gejala, pemeriksaan fisik, EKG (elektrokardiogram), dan tes stres.
Untuk informasi medis yang lebih mendalam, pedoman klinis, atau studi kasus rinci mengenai manajemen kasus angina pektoris, referensi dalam format angina pektoris pdf sering dicari oleh profesional kesehatan dan pasien yang ingin mempelajari lebih lanjut secara terstruktur.
Dapatkan akses cepat ke panduan klinis atau materi edukasi terstruktur tentang patofisiologi dan penanganan Angina Pektoris dalam format PDF.
Unduh Panduan Angina Pektoris (PDF)Tujuan utama pengelolaan angina adalah mengurangi frekuensi dan keparahan serangan, serta mencegah perkembangan menjadi serangan jantung. Ini melibatkan modifikasi gaya hidup—seperti berhenti merokok, mengontrol diet, dan berolahraga teratur—serta terapi farmakologis.
Obat-obatan yang umum digunakan termasuk nitrat (untuk melebarkan pembuluh darah), beta-blocker (untuk mengurangi beban kerja jantung), penghambat saluran kalsium, dan obat antiplatelet (seperti aspirin). Dalam kasus yang parah atau angina tidak stabil, intervensi medis seperti angioplasti atau bedah pintas koroner (bypass) mungkin diperlukan untuk mengembalikan aliran darah yang memadai ke otot jantung.