Angka desimal dan pecahan adalah dua cara berbeda untuk merepresentasikan bagian dari suatu bilangan bulat. Keduanya sangat penting dalam matematika sehari-hari. Angka desimal menggunakan basis 10 (menggunakan koma atau titik sebagai pemisah), sedangkan pecahan menggunakan rasio dua bilangan bulat (pembilang dibagi penyebut). Kemampuan untuk mengkonversi antara keduanya—terutama mengubah angka desimal ke pecahan—adalah keterampilan fundamental. Proses konversi ini didasarkan pada nilai tempat desimal yang dimiliki angka tersebut.
Setiap posisi setelah koma desimal mewakili pembagian berdasarkan pangkat sepuluh. Misalnya, digit pertama setelah koma adalah persepuluhan ($1/10$), digit kedua adalah perseratusan ($1/100$), dan seterusnya. Memahami konsep nilai tempat ini adalah kunci utama dalam konversi angka desimal ke bentuk pecahan murni.
Proses konversi sangat sistematis dan mudah diikuti. Ikuti langkah-langkah berikut untuk mengubah bilangan desimal menjadi pecahan biasa yang paling sederhana.
Lihat berapa banyak digit yang ada di belakang koma desimal. Angka ini menentukan penyebut awal Anda, yang merupakan pangkat 10 yang sesuai.
Gunakan angka desimal (tanpa koma) sebagai pembilang, dan gunakan nilai tempat yang Anda temukan di Langkah 1 sebagai penyebut.
Ini adalah langkah krusial. Anda harus membagi pembilang dan penyebut dengan Faktor Pembagi Terbesar (FPB) mereka sampai pecahan tersebut tidak bisa dibagi lagi (pecahan paling sederhana).
Mengubah desimal berulang (seperti atau ) memerlukan sedikit trik aljabar, namun metodenya tetap konsisten.
Untuk desimal berulang yang dimulai tepat setelah koma (repeating non-terminating decimals):
Jika angka desimal Anda memiliki bilangan bulat di depannya (misalnya, $2.4$), pisahkan bagian bilangan bulatnya terlebih dahulu. Konversi hanya bagian desimalnya, kemudian tambahkan kembali bilangan bulat tersebut di akhir.
Menguasai konversi angka desimal ke pecahan adalah keterampilan yang sangat berguna, baik dalam perhitungan akademis maupun dalam aplikasi kehidupan nyata di mana presisi pecahan terkadang lebih disukai daripada notasi desimal. Selalu pastikan untuk menyederhanakan pecahan Anda sebagai langkah terakhir untuk mendapatkan jawaban yang paling elegan dan benar secara matematis.