Representasi visual dari bentuk pecahan (A/B).
Memahami cara mengubah angka biasa menjadi bentuk pecahan adalah keterampilan dasar yang sangat penting dalam matematika. Angka biasa, sering disebut juga bilangan bulat atau bilangan desimal, dapat diekspresikan dalam format pecahan, yaitu perbandingan antara dua bilangan bulat. Proses konversi ini penting ketika kita perlu melakukan operasi hitung yang melibatkan bilangan campuran atau ketika soal matematika secara eksplisit meminta jawaban dalam bentuk pecahan.
Pecahan adalah representasi matematika dari bagian dari keseluruhan. Pecahan terdiri dari dua bagian utama: pembilang (numerator), yang berada di atas garis pecahan, dan penyebut (denominator), yang berada di bawah garis pecahan. Pembilang menunjukkan berapa banyak bagian yang kita miliki, dan penyebut menunjukkan total bagian yang tersedia.
Mengubah bilangan bulat menjadi pecahan adalah proses yang paling sederhana. Setiap bilangan bulat (kecuali nol) secara inheren dapat dianggap sebagai pecahan di mana penyebutnya adalah 1. Ini karena membagi sebuah bilangan dengan 1 tidak mengubah nilai bilangan tersebut.
Angka 5 dapat diubah menjadi pecahan 5/1.
Jika Anda memiliki 5 apel utuh, itu sama dengan 5 bagian dari 1 kelompok utuh.
Angka negatif juga berlaku: -3/1.
Mengubah bilangan desimal menjadi pecahan memerlukan pemahaman tentang nilai tempat (positional value) dalam sistem desimal. Kunci utamanya adalah menentukan penyebut berdasarkan jumlah angka di belakang koma.
75/100.75 ÷ 25 = 3 dan 100 ÷ 25 = 4. Hasil akhir: 3/4.12/10.6/5.Bilangan desimal berulang (repetitive decimals), seperti 0.333... atau 0.141414..., memerlukan pendekatan aljabar khusus. Tujuannya adalah menciptakan dua persamaan yang dapat dikurangkan untuk menghilangkan bagian desimal yang berulang.
x sama dengan bilangan desimal tersebut.
x = 0.333... (Persamaan 1)
x dengan 10 pangkat $n$, di mana $n$ adalah jumlah digit yang berulang. Karena hanya ada satu digit yang berulang ('3'), kita kalikan dengan 10.
10x = 3.333... (Persamaan 2)
10x = 3.333...
x = 0.333...
-------------------
9x = 3
x = 3/9
x = 1/3
Jika bilangan berulangnya lebih panjang, misalnya 0.121212..., Anda akan mengalikan dengan 100 (karena ada dua digit berulang) dan mengurangkan $x$ dari $100x$. Proses ini memastikan Anda mendapatkan selisih bilangan bulat di sisi kanan, yang memudahkan konversi ke bentuk pecahan.
Dengan menguasai ketiga metode ini—untuk bilangan bulat, desimal terbatas, dan desimal berulang—Anda dapat secara efektif mengubah hampir semua jenis angka biasa menjadi representasi pecahan yang akurat dan sesuai dengan kebutuhan matematis Anda.