Bunga Amarilis (Hippeastrum) terkenal dengan bunganya yang besar, dramatis, dan warna-warni. Bunga ini sering menjadi primadona pada musim liburan karena kemampuannya untuk dibudidayakan di dalam ruangan, bahkan ketika di luar sedang musim dingin. Namun, untuk mendapatkan kuntum bunga yang spektakuler, diperlukan perawatan yang tepat. Merawat amarilis tidak sulit, asalkan Anda memahami siklus hidupnya, mulai dari menanam umbi hingga masa dormansi.
Kunci keberhasilan adalah kualitas umbi. Pilih umbi yang tampak padat, besar, dan sehat, tanpa tanda-tanda busuk atau jamur. Umbi yang baik memiliki beberapa "mata tunas" yang jelas.
Amarilis menyukai media tanam yang memiliki drainase sangat baik. Gunakan campuran pot yang ringan. Hindari menggunakan tanah kebun biasa yang cenderung menahan terlalu banyak air.
Saat menanam, pastikan sepertiga bagian atas umbi tetap berada di atas permukaan media tanam. Ini penting untuk mencegah umbi membusuk.
Setelah ditanam, amarilis membutuhkan kondisi lingkungan yang mendukung untuk mendorong pertumbuhan batang bunga (scape).
Letakkan pot di lokasi yang mendapatkan banyak cahaya terang tidak langsung. Jika Anda memaksa amarilis berbunga di musim dingin, jendela yang menghadap selatan (di belahan bumi utara) atau jendela yang mendapat sinar matahari pagi yang lembut adalah pilihan ideal. Hindari sinar matahari siang yang terik langsung karena bisa membakar daun muda.
Penyiraman adalah faktor paling krusial. Amarilis yang baru ditanam tidak perlu disiram secara berlebihan. Biarkan permukaan media tanam mengering di antara penyiraman.
Setelah tunas bunga muncul, frekuensi penyiraman dapat ditingkatkan. Jaga agar tanah tetap lembap, tetapi jangan pernah membiarkan air tergenang di dasar pot. Kelebihan air adalah penyebab utama kegagalan berbunga atau membusuknya umbi.
Amarilis adalah tanaman yang rakus nutrisi selama periode aktif pertumbuhannya.
Mulailah memupuk setelah batang bunga muncul dan teruskan selama periode pertumbuhan daun. Gunakan pupuk cair seimbang (NPK) yang diencerkan setengah dari dosis yang dianjurkan, setiap dua minggu sekali. Jika tanaman sudah selesai berbunga, fokuskan pemupukan pada pertumbuhan daun, karena daun berfungsi mengisi energi kembali ke umbi untuk musim berbunga berikutnya.
Setelah bunga layu, jangan langsung memotong batangnya. Biarkan batang dan daun tetap utuh selama mungkin, idealnya sampai daun menguning dan mati secara alami (biasanya hingga musim gugur). Daun bertugas melakukan fotosintesis untuk mengisi ulang cadangan makanan umbi.
Jika Anda memotong daun terlalu cepat, umbi tidak akan memiliki cukup energi untuk berbunga tahun depan.
Untuk memastikan amarilis berbunga lagi, ia memerlukan periode istirahat (dormansi) sekitar 2 hingga 3 bulan. Ini biasanya dilakukan pada akhir musim gugur.
Selama masa dormansi ini, jangan menyiram tanaman sama sekali. Setelah beberapa bulan istirahat, Anda bisa memindahkannya kembali ke tempat yang hangat dan mulai menyiram perlahan untuk memulai siklus pertumbuhan baru, yang biasanya akan memicu tunas bunga dalam waktu 6 hingga 10 minggu.