Konsep Andragogi Alexander Kapp dalam Pendidikan Dewasa

PESERTA DIDIK (Pusat Belajar) PENGALAMAN

Visualisasi sederhana fokus pembelajaran terpusat pada peserta didik dewasa.

Konsep andragogi, atau seni dan ilmu membantu orang dewasa belajar, telah berevolusi seiring waktu. Salah satu kontributor penting dalam pengembangan pemikiran ini adalah **Alexander Kapp**. Meskipun namanya mungkin tidak sepopuler Malcolm Knowles dalam diskursus modern andragogi, kontribusi Kapp memberikan landasan historis yang kuat mengenai perbedaan fundamental antara mendidik anak-anak (pedagogi) dan mendidik orang dewasa (andragogi).

Latar Belakang Pemikiran Kapp

Alexander Kapp, seorang filsuf dan pendidik dari Jerman, menawarkan perspektif awal mengenai perbedaan kebutuhan dan motivasi belajar pada individu yang telah mencapai kedewasaan. Ia menekankan bahwa pembelajaran orang dewasa bukanlah sekadar perpanjangan dari pembelajaran anak-anak, melainkan sebuah proses yang memerlukan pendekatan metodologis yang berbeda secara kualitatif. Pandangan Kapp mulai terbentuk pada masa ketika pendidikan formal cenderung sangat terpusat pada instruksi satu arah, mengabaikan latar belakang dan tujuan hidup peserta didik dewasa.

Inti dari pemikiran Kapp berpusat pada asumsi bahwa orang dewasa membawa kekayaan **pengalaman hidup** ke dalam situasi belajar. Pengalaman ini bukan hanya menjadi aset, tetapi juga kerangka acuan utama bagaimana informasi baru diterima, diinterpretasikan, dan diintegrasikan. Berbeda dengan anak-anak yang umumnya menerima informasi sebagai konsep baru yang belum teruji, orang dewasa cenderung menyaring pengetahuan berdasarkan apa yang sudah mereka ketahui dan alami.

Prinsip Dasar Andragogi Menurut Perspektif Kapp

Meskipun kerangka kerja Kapp mungkin tidak selengkap model lima atau enam prinsip andragogi yang dikembangkan belakangan, beberapa pilar utama dari pendekatannya dapat diidentifikasi. Prinsip-prinsip ini secara implisit atau eksplisit menuntut perubahan peran pendidik dan fokus kurikulum:

Implikasi Praktis untuk Praktik Pembelajaran Dewasa

Mengadopsi perspektif Alexander Kapp berarti bahwa desain pelatihan dan pendidikan untuk orang dewasa harus beralih dari model transmisi informasi menjadi model partisipatif. Dalam konteks modern, hal ini berarti menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dialog, diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi. Instruktur perlu bertransformasi dari "sumber pengetahuan" menjadi "katalisator pembelajaran".

Fokus pada kebutuhan praktis orang dewasa juga mendorong perlunya fleksibilitas dalam jadwal dan durasi pembelajaran. Orang dewasa sering kali memiliki komitmen waktu yang kompleks, sehingga metode pembelajaran harus adaptif. Selain itu, penilaian dalam andragogi Kapp cenderung berfokus pada demonstrasi kemampuan menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah (kinerja nyata) daripada sekadar menghafal fakta.

Meskipun konsep andragogi terus disempurnakan oleh pemikir lain, kerangka dasar yang diajukan oleh Alexander Kapp tetap relevan: orang dewasa belajar secara berbeda karena mereka adalah subjek aktif dalam kehidupan mereka sendiri. Mereka membutuhkan tujuan yang jelas, materi yang relevan, dan pengakuan atas nilai pengalaman yang mereka bawa ke dalam ruang kelas. Pemahaman ini adalah fondasi bagi pengembangan program pendidikan berkelanjutan yang efektif dan bermakna bagi setiap individu dewasa.

🏠 Homepage