Memahami Konsep Andragogi Paulo Freire

Paulo Freire, seorang pendidik revolusioner dari Brasil, telah memberikan kontribusi monumental terhadap teori pendidikan, khususnya dalam konteks orang dewasa. Meskipun istilah "Andragogi" sering dikaitkan dengan Malcolm Knowles, pemikiran Freire menawarkan fondasi filosofis dan kritis yang mendalam mengenai bagaimana orang dewasa seharusnya belajar. Konsep andragogi ala Freire tidak hanya berfokus pada metode pengajaran, tetapi lebih kepada pembebasan kesadaran melalui pendidikan.

Representasi Dialog dan Kesetaraan dalam Pendidikan Freire A P DIALOG KESADARAN KRITIS (CONSCIENTIZAÇÃO)

Melampaui Pendidikan Gaya "Bank"

Inti dari pemikiran Freire adalah penolakan terhadap model pendidikan yang ia sebut sebagai "pendidikan gaya bank" (banking education). Dalam model ini, pendidik (guru) dianggap sebagai pemilik pengetahuan tunggal yang 'menyetor' informasi ke dalam kepala peserta didik yang dianggap sebagai wadah kosong. Bagi Freire, ini adalah bentuk penindasan, karena model ini menghilangkan peran aktif peserta didik dalam proses belajar.

Andragogi Freire menekankan bahwa orang dewasa membawa kekayaan pengalaman hidup dan pengetahuan kontekstual yang harus dihormati. Pembelajaran yang efektif bagi orang dewasa tidak boleh bersifat transfer satu arah, melainkan harus bersifat dialogis.

Dialog: Pilar Utama Andragogi Freirean

Dialog (berbicara dan mendengarkan secara setara) adalah jantung dari pendekatan Freire. Ini bukan sekadar diskusi biasa, tetapi proses kolaboratif di mana pendidik dan peserta didik saling belajar. Pendidik menjadi fasilitator yang membantu peserta didik merefleksikan realitas mereka, sementara peserta didik memberikan masukan kritis berdasarkan konteks kehidupan mereka.

Pentingnya Pemecahan Masalah (Problem-Posing Education)

Berbeda dengan pengajaran tradisional yang berfokus pada menghafal, Freire mendorong "pendidikan pemecahan masalah" (problem-posing education). Dalam metode ini, materi pembelajaran disajikan sebagai tantangan atau masalah nyata yang relevan dengan kehidupan peserta didik dewasa. Dengan menganalisis masalah tersebut bersama-sama, peserta didik didorong untuk mencari solusi secara kritis, sehingga pengetahuan yang didapat menjadi bermakna dan aplikatif.

Kesadaran Kritis (Conscientização)

Tujuan akhir dari andragogi Freire adalah mencapai Conscientização, atau kesadaran kritis. Ini adalah proses di mana peserta didik dewasa mulai memahami kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang menindas dalam hidup mereka, dan kemudian termotivasi untuk mengambil tindakan guna mengubah realitas tersebut. Pendidikan bagi Freire bukanlah netral; ia adalah tindakan politik untuk mencapai pembebasan.

Orang dewasa, ketika dihadapkan pada pengalaman hidup mereka sendiri dan diajak untuk menganalisisnya secara kritis, mampu melihat hubungan antara pengalaman personal mereka dengan struktur sosial yang lebih besar.

Karakteristik Pembelajar Dewasa Menurut Perspektif Freire

Meskipun Freire fokus pada pembebasan, konsep andragogi yang ia kembangkan secara implisit menekankan beberapa karakteristik kunci pembelajar dewasa:

Singkatnya, konsep andragogi yang diusung Paulo Freire adalah sebuah panggilan untuk pendidikan humanis dan transformatif. Ini menuntut pengakuan terhadap martabat peserta didik dewasa dan komitmen untuk menciptakan ruang dialog di mana pengetahuan dibangun bersama, bukan ditransfer secara otoriter. Pendekatan ini menjadikan proses pendidikan sebagai alat yang kuat untuk pemberdayaan dan pembebasan manusia dari struktur penindasan.

🏠 Homepage