Ilustrasi: Rempelo Ati Siap Masak
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya yang gemar kuliner tradisional, istilah rempelo ati adalah sesuatu yang sangat familiar. Ini merujuk pada kombinasi jeroan (organ dalam) unggas, biasanya ayam atau bebek, yang terdiri dari hati (ati) dan empela (rempelo). Kedua komponen ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam banyak masakan daerah, seringkali diolah menjadi lauk pendamping yang kaya rasa dan tekstur.
Di Indonesia, hidangan yang menggunakan rempelo ati sering kali dikenal dengan sebutan "ati ampela". Meskipun sering dijual bersamaan, hati dan empela memiliki fungsi dan tekstur yang sangat berbeda dalam masakan. Hati ayam, misalnya, dikenal lembut, padat, dan memiliki rasa gurih yang kuat, menjadikannya penyerap bumbu yang sempurna. Sementara itu, empela menawarkan tekstur yang lebih kenyal dan sedikit keras, memberikan sensasi kunyahan yang unik dan kontras.
Popularitas rempelo ati tidak lepas dari peranannya dalam hidangan sehari-hari maupun hidangan istimewa. Di Jawa, rempelo ati sering menjadi bumbu utama dalam Nasi Goreng, Oseng-oseng, atau sebagai isian pelengkap Gudeg. Di Sumatera, rempelo ati menjadi bintang dalam masakan seperti Sambal Goreng Ati khas Minang. Keunikan cita rasa yang didapat dari pengolahan jeroan ini sulit digantikan oleh daging biasa.
Secara nutrisi, rempelo ati juga dianggap sebagai sumber nutrisi yang padat. Hati, secara khusus, dikenal kaya akan zat besi, Vitamin A, dan B12. Tentu saja, konsumsi jeroan perlu diperhatikan porsinya karena kandungan kolesterolnya yang relatif tinggi. Namun, dalam konteks masakan tradisional Indonesia, kehadiran rempelo ati seringkali diasosiasikan dengan rasa 'otentik' dan 'kaya' yang dicari oleh penikmat kuliner sejati.
Kunci kelezatan hidangan rempelo ati terletak pada proses pembersihannya. Empela (rempelo) adalah organ yang memiliki kantung empedu. Jika kantung ini pecah saat proses pembersihan atau memasak, rasa pahit akan menyebar ke seluruh masakan. Oleh karena itu, pemisahan kantung empedu dari empela harus dilakukan dengan sangat hati-hati oleh juru masak.
Setelah dibersihkan, rempelo ati biasanya direbus sebentar (blansir) untuk menghilangkan bau amis dan memastikan tekstur lebih matang merata sebelum diolah lebih lanjut. Proses selanjutnya tergantung pada resep yang digunakan. Misalnya, untuk sambal goreng, rempelo ati akan dimasak dengan santan, cabai, dan berbagai rempah hingga bumbu meresap sempurna. Jika digunakan dalam soto atau opor, rempelo ati direbus bersama kuah kaldu hingga empuk.
Melihat bagaimana rempelo ati adalah bahan multifungsi, variasi olahannya sangat beragam. Beberapa contoh populer termasuk:
Penggunaan rempelo ati menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan setiap bagian hewan ternak secara maksimal. Keunikan tekstur dan kemampuannya menyerap rempah menjadikan kombinasi hati dan empela ini sebuah harta karun dalam dapur nusantara. Bagi mereka yang belum terbiasa, mencoba hidangan rempelo ati yang diolah dengan baik dapat membuka wawasan baru tentang kekayaan rasa masakan daerah. Ingat, kunci suksesnya adalah kebersihan dan teknik memasak yang tepat agar rasa pahit dari empela dapat dihindari.
Kesimpulannya, rempelo ati adalah sebutan untuk hati dan empela unggas, yang merupakan pasangan jeroan klasik Indonesia, menawarkan perpaduan tekstur kenyal dan lembut yang lezat ketika dibumbui secara tepat.