Setiap Muslim yang berkesempatan melaksanakan ibadah Haji atau Umrah akan dipertemukan dengan kalimat agung yang diucapkan secara serentak oleh jutaan jamaah: "Labaik Allahumma Labaik". Kalimat ini bukan sekadar ucapan kosong, melainkan sebuah deklarasi totalitas penyerahan diri dan pemenuhan panggilan suci dari Allah SWT.
Untuk memahami kedalaman maknanya, penting untuk mengetahui bagaimana tulisan Labaik Allahumma Labaik dalam bahasa Arab dieja dengan benar:
Transliterasinya sering ditulis sebagai Labaika Allahumma Labaika. Kalimat ini merupakan bagian inti dari bacaan Talbiyah, yang wajib dibaca oleh jamaah sejak berniat Ihram hingga memulai lempar jumrah Aqabah pada Hari Raya Idul Adha.
Pengulangan dan struktur kalimat Talbiyah ini memiliki makna yang sangat mendalam:
Secara keseluruhan, kalimat ini berarti: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu."
Ketika seorang jamaah mengucapkan tulisan Labaik Allahumma Labaik dalam bahasa Arab, ia sedang menyatakan bahwa seluruh hidupnya, jiwanya, hartanya, dan usahanya telah dipersembahkan hanya untuk Allah. Ini adalah janji untuk menjauhi segala bentuk kesyirikan dan hawa nafsu selama masa ibadah suci ini.
Keindahan dari ucapan ini terletak pada aspek jamaah. Ketika ribuan, bahkan jutaan orang mengucapkannya secara bersamaan, tercipta sebuah harmoni spiritual yang luar biasa. Mereka semua datang dari latar belakang, status sosial, dan geografi yang berbeda, namun bersatu di bawah satu tujuan ilahi, hanya menjawab panggilan yang sama. Momen inilah yang sering digambarkan sebagai gambaran nyata persatuan umat Islam sedunia.
Kalimat utama tersebut biasanya diikuti oleh kelanjutan yang melengkapi makna pengabdian:
Yang berarti: "Aku penuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu." Ini adalah penegasan tauhid (keesaan Allah) di tengah ritual akbar tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan:
Artinya: "Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kekuasaan hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu."
Mengucapkan tulisan Labaik Allahumma Labaik dalam bahasa Arab dengan penuh pemahaman memberikan dampak spiritual yang mendalam. Ini membantu jamaah untuk melepaskan atribut duniawi mereka—kekayaan, pangkat, dan kesukuan—dan mengingatkan bahwa di hadapan Ka’bah, semua manusia sama, hanya dibedakan oleh tingkat ketakwaannya.
Prosesi ini mengajarkan kesabaran dan keteguhan hati. Di tengah keramaian, panas, dan kelelahan fisik selama perjalanan haji, mengulang-ulang kalimat ini berfungsi sebagai jangkar spiritual, menjaga fokus agar tetap tertuju pada tujuan utama: mencari keridhaan Ilahi. Setiap kali kata "Labaik" terucap, seolah-olah seorang hamba sedang berdiri di hadapan Rabb-nya, menjawab dengan penuh kerinduan dan kepatuhan yang mutlak. Inilah esensi dari panggilan haji yang disahuti.