Mengubah bilangan pecahan menjadi bilangan desimal adalah keterampilan matematika dasar yang sangat berguna, baik untuk perhitungan cepat sehari-hari maupun dalam konteks ilmiah yang lebih kompleks. Secara fundamental, pecahan merepresentasikan pembagian, dan bilangan desimal adalah cara lain untuk mengekspresikan nilai yang sama menggunakan basis sepuluh. Proses konversi ini sangatlah mudah dan hanya memerlukan satu langkah utama.
Inti dari konversi pecahan ke desimal terletak pada pemahaman bahwa garis pemisah (disebut juga garis pecahan atau per) pada dasarnya berarti "dibagi dengan". Sebuah pecahan, misalnya $\frac{A}{B}$, harus dibaca sebagai $A$ dibagi $B$.
Oleh karena itu, untuk mengubah pecahan menjadi desimal, kita hanya perlu melakukan operasi pembagian sederhana.
Berikut adalah langkah-langkah rinci yang dapat Anda ikuti:
Mari kita ubah $\frac{1}{4}$ menjadi desimal.
Melakukan pembagian:
0.25 ← Hasil Desimal
4 | 1.00 ← Tambahkan nol di belakang koma
- 0
-------
1 0
- 8
-------
20
- 20
-------
0
Jadi, $\frac{1}{4}$ sama dengan $0.25$.
Mengubah $\frac{1}{3}$ menjadi desimal menunjukkan kasus di mana desimal tidak berakhir (berulang).
Pembagian $1 \div 3$ akan menghasilkan:
0.3333...
Dalam kasus ini, angka 3 akan terus berulang tanpa henti. Secara matematis, ini ditulis sebagai $0.\overline{3}$. Untuk penggunaan praktis, biasanya dibulatkan menjadi dua atau tiga angka di belakang koma, misalnya $0.33$ atau $0.333$.
Jika Anda berhadapan dengan pecahan campuran (seperti $2\frac{1}{2}$), ada dua metode yang bisa digunakan:
Kedua metode akan menghasilkan jawaban yang sama. Menggunakan metode pembagian langsung pada pecahan biasa seringkali lebih cepat dan meminimalkan kesalahan.
Konversi dari pecahan ke desimal sangat penting karena berbagai alasan. Pertama, komputer dan kalkulator secara inheren bekerja dalam sistem desimal, sehingga angka pecahan harus dikonversi agar dapat diproses secara digital. Kedua, dalam banyak konteks ilmiah, keuangan, atau rekayasa, desimal memberikan representasi nilai yang lebih intuitif dan mudah dibandingkan harus membaca pembilang dan penyebut secara bersamaan.
Selain itu, membandingkan dua pecahan menjadi jauh lebih mudah setelah keduanya dikonversi menjadi desimal. Misalnya, lebih cepat menentukan mana yang lebih besar antara $\frac{2}{5}$ dan $\frac{3}{8}$ setelah Anda mengetahui bahwa $\frac{2}{5} = 0.4$ dan $\frac{3}{8} = 0.375$. Jelas bahwa $0.4$ lebih besar dari $0.375$.
Singkatnya, selama Anda mengingat bahwa garis pecahan berarti pembagian, proses mengubah angka pecahan ke desimal akan selalu menjadi operasi pembagian sederhana yang cepat dan akurat.