Ganggang biru, atau yang secara ilmiah dikenal sebagai Sianobakteri, adalah kelompok mikroorganisme yang seringkali disalahpahami. Meskipun namanya mengandung kata 'ganggang', secara taksonomi, mereka sebenarnya adalah bakteri fotosintetik. Mereka memainkan peran krusial dalam ekosistem global sejak miliaran tahun lalu, bahkan dikreditkan sebagai organisme yang bertanggung jawab mengubah atmosfer purba Bumi menjadi kaya oksigen. Mempelajari contoh ganggang biru memberikan kita wawasan tentang adaptabilitas kehidupan di planet ini.
Keunikan utama sianobakteri terletak pada kemampuannya melakukan fotosintesis mirip tumbuhan, menggunakan klorofil a dan pigmen aksesori yang disebut fikobilin (yang memberikan warna kebiruan atau kehijauan pada koloni mereka). Berbeda dengan bakteri lain, mereka menghasilkan oksigen (O2) sebagai produk sampingan dari proses ini. Struktur mereka sangat bervariasi, mulai dari sel tunggal hingga koloni multiseluler yang membentuk filamen atau lembaran.
Ada ribuan spesies sianobakteri, dan beberapa di antaranya sangat dikenal karena dampak ekologisnya. Berikut adalah beberapa contoh utama yang sering dijumpai dalam studi mikrobiologi maupun lingkungan perairan:
Peran sianobakteri sangatlah ganda. Di satu sisi, mereka adalah produsen primer yang vital. Di ekosistem laut dan air tawar, mereka menyumbang sebagian besar produksi oksigen global, menjadikannya fondasi rantai makanan. Mereka membantu siklus nutrien melalui fiksasi nitrogen, yang sangat penting di lingkungan di mana nitrogen terbatas.
Namun, ketika terjadi kelebihan nutrisi (eutrofikasi), terutama fosfat dan nitrat dari limpasan pertanian atau limbah, contoh ganggang biru seperti Microcystis dapat berkembang biak secara eksplosif, menyebabkan Harmful Algal Blooms (HABs). Ledakan ini mengurangi penetrasi cahaya ke lapisan bawah air, menyebabkan kematian vegetasi akuatik, dan yang paling mengkhawatirkan, beberapa spesies menghasilkan sianotoksin. Toksin ini dapat membahayakan hewan, ternak, dan manusia yang terpapar air yang terkontaminasi. Oleh karena itu, pemantauan pertumbuhan sianobakteri di sumber air minum menjadi prioritas utama kesehatan masyarakat.
Memahami berbagai contoh ganggang biru menegaskan bahwa mereka bukan sekadar alga biasa, melainkan anggota domain bakteri yang fundamental bagi kehidupan di Bumi. Dari menyediakan oksigen hingga menjadi sumber pangan super, namun juga berpotensi menjadi ancaman toksik, sianobakteri adalah organisme yang kompleks dan patut mendapat perhatian serius dalam konteks biologi dan lingkungan.