Bulan Rajab adalah salah satu bulan haram (suci) dalam kalender Hijriah, mendahului Sya'ban dan Ramadan. Bulan ini memiliki keutamaan yang besar dan seringkali dianggap sebagai gerbang pembuka menuju bulan-bulan penuh rahmat berikutnya. Memaksimalkan ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Rajab sangat dianjurkan oleh para ulama sebagai bentuk persiapan spiritual.
Rajab memiliki makna historis yang mendalam. Bulan ini adalah tempat di mana Nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mi'raj. Keistimewaan ini menjadikan Rajab sebagai momentum yang tepat untuk meningkatkan ketakwaan, memperbanyak istighfar, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Walaupun tidak ada amalan spesifik yang wajib dilakukan setiap hari dari tanggal 1 hingga 10 Rajab, periode ini sangat baik dijadikan titik awal untuk menanamkan kebiasaan baik yang akan dibawa hingga Ramadan. Berikut adalah beberapa amalan yang dianjurkan:
Bulan Rajab dikenal sebagai bulan memohon ampunan. Salah satu amalan utama adalah membaca istighfar sebanyak-banyaknya. Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan Rajab sebagai waktu yang tepat untuk membersihkan diri dari dosa-dosa lampau.
Meskipun puasa wajib baru ada di Ramadan, banyak ulama menganjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah di awal Rajab sebagai latihan. Melaksanakan puasa di hari-hari awal ini dapat membantu tubuh dan jiwa beradaptasi.
Terdapat doa yang masyhur dibaca saat memasuki bulan Rajab. Membacanya pada hari-hari pertama sangat dianjurkan untuk memohon keberkahan sepanjang bulan tersebut.
"Allahumma baarik lanaa fii Rajaba wa Sya’baana wa balighnaa Ramaadhaan."
Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami pada (bulan) Rajab dan Sya’ban, dan sampaikanlah kami ke (bulan) Ramadan."
Memberikan sedekah di bulan-bulan haram memiliki nilai pahala yang lebih besar. Pada 10 hari pertama ini, niatkan setiap sedekah sebagai upaya menjemput rahmat Allah SWT di bulan mulia ini.
Bulan haram adalah waktu untuk menahan diri dari perbuatan buruk, seperti ghibah (menggunjing), bertengkar, dan berkata kotor. Fokuskan energi positif pada ibadah dan muamalah yang baik kepada sesama.
Sepuluh hari pertama Rajab adalah fondasi. Jika ibadah yang dilakukan pada tanggal 1 sampai 10 ini berjalan lancar, maka akan lebih mudah melanjutkan ibadah di hari-hari berikutnya, baik itu puasa, shalat malam, maupun membaca Al-Qur'an.
Dengan memanfaatkan awal bulan Rajab secara maksimal, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan keberkahan di bulan tersebut, tetapi juga mempersiapkan mental spiritualnya untuk menyambut tamu agung, yaitu bulan Ramadan. Jadikanlah setiap hari, mulai dari tanggal 1 Rajab, sebagai kesempatan emas untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Semoga amal ibadah kita diterima dan kita semua diberikan kemudahan untuk menggapai keberkahan di bulan Rajab ini.